序章
“Jangan salah gunakan kebebasanmu ini, Obito.” Yamato siap mengawal tahanan yang baru saja dibebaskan dari penjara usai Perang Dunia Shinobi Keempat. Obito Uchiha. Dalang di balik pernyataan perang dari Akatsuki terhadap negara-negara besar. Pewaris sebagian kekuatan Madara Uchiha. Musuh. Yamato melangkah lebih dahulu, memulai misi pengawalan untuk membawa Obito ke Konoha. Borgol penahan aliran chakra masih terpasang di pergelangan tangan Obito untuk mengurangi kemungkinan pria itu melakukan serangan atau malah melarikan diri sebelum tiba di desa yang menjadi tujuan.
Obito mengangguk pelan. “Bagaimana kabar Kakashi?” tanyanya pada Yamato selagi mereka berjalan berdampingan.
“Kabar Rokudaime-sama* baik.” Yamato menjawabnya singkat.
“Tsunade turun dari jabatannya?”
Yamato mengangguk. “Tepat setelah perbaikan desa selesai usai penyerangan Pain dan perang dunia shinobi.” Ia tidak pernah menyukai Obito, tetapi Naruto dan Sakura sudah bercerita padanya tentang bagaimana mantan ninja pelarian itu membantu mereka mengalahkan Kaguya. Setidaknya, ada hal baik yang dapat ia akui dari sosok yang pernah memimpin Akatsuki itu.
Obito tertunduk, menyembunyikan senyum yang muncul di wajahnya agar tak dilihat oleh Yamato. Ia bersyukur dan merasa bangga mengetahui Kakashi dapat meraih impian yang dulu ia cita-citakan untuk kemudian ia buang begitu saja.
Di Konoha, Kakashi tengah berdebat dengan para petinggi desa mengenai keputusannya untuk membawa Obito kembali ke Konoha. “Masa tahanan Obito sudah berakhir. Kekuatan Uchiha harus tetap berada di tangan kita, dan Obito jadi salah satu kuncinya.”
“Sasuke sudah kembali menjalani misi sebagai shinobi Konoha,” ucap salah satu petinggi desa.
“Dua akan lebih baik dari satu,” sanggah Kakashi.
“Jangan serakah, Kakashi. Dunia ini sudah mencapai kedamaian. Atau mungkin kau terjebak dengan masa lalu dan Tim Minato?” Petinggi yang lain menanggapi.
Kakashi menggelengkan kepala. Ia tersinggung. Baginya, yang terpenting bukanlah menambah kekuatan milik Konoha, tetapi untuk memastikan bahwa Obito akan berada di tempat yang tepat. Selain itu, kalau harus diakui, ia merindukan Obito. Ia sudah lama menunggu hari Obito akan dibebaskan dari penjara, bahkan secara khusus meminta Yamato yang menjaga dan membawa lelaki itu kembali ke Konoha. Ia ingin memberikan Obito kehidupan yang baru. Ia ingin berada di samping Obito lagi. “Uchiha akan selalu menjadi bagian dari Konoha. Saya menjamin Obito dengan kehormatan saya sebagai seorang hokage.”
Tidak biasanya Kakashi bersikeras akan pendapatnya. Ia lebih sering mengikuti perkataan orang lain untuk mencegah konflik, tetapi kali ini kasusnya berbeda. Ia tak ingin melepaskan Obito begitu saja.
*(Hokage) Keenam
✦✦✦
Memang bukan suatu hal yang baru bagi seorang shinobi untuk berteman dengan kegelapan. Bukan pula suatu keanehan jika seorang shinobi terbiasa menyatu dengan bayangan dan berada di balik pepohonan. Meski begitu, tidak ada salahnya bagi Obito untuk melangkah keluar dan melihat dunia yang bermandikan cahaya. Perlu ia ketahui bahwa ada banyak hal baik di luar sana, bahwa ada kehangatan dari yang meliputi ketulusan-ketulusan dalam hatinya.
Terlewat sudah hitungan belasan tahun sejak Kakashi menjadi sosok yang tidak memiliki perasaan. Ia terlalu akrab dengan kehilangan sampai rasanya sulit untuk menerima bahwa akan ada orang-orang yang bertahan di sisinya. Hatinya sempat nyaris mati rasa, semata agar luka-luka yang ia miliki tidak terbuka dan kembali menghantui Kakashi di malam-malam yang sepi. Sebagai pemimpin salah satu desa shinobi terkuat, ada sisi dirinya yang hanya ditunjukkan kepada Obito.
Harapan baru, atau impian lama yang justru menjadi alasan di balik senyum Kakashi?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sixth's Smile
FanfictionContent warning: yaoi, mpreg. Don't like, don't read. Baik Kakashi maupun Obito telah memulai lembaran baru dalam hidup mereka. Akan ada hal-hal yang harus masing-masing dari mereka hadapi, juga ada masalah yang keduanya perlu atasi. Kembalinya Obit...