BAB : 23 Dark times

62 2 0
                                    

Pertanyaa arav membuat alegra terdiam, lalu alegra berkata

"Diracunin rav"jawab alegra singkat

"Diracunin??, sama siapa?"

"Nyokap gua, ya lu pasti tau lah dari dulu nyokap gue nikah cuma pengen harta bokap gua"jawab alegra

"What the f-, gue ganyangka nyokap lu bakal berbuat sejauh ini?" Jawab arav

"So nyokab mas ale pasti di penjara kan?" Tanya freya

"Engga fey, nyokab gue bebas mau merangkak kemana aja"

"Kokbisa?, kobisa gaditangkep polisi, pastinya lu laporin nyokap lu kan?"tanya arav

"Pasti!, anak mana yang ga ngelaporin kalo bokap nya diracunin gitu, cuma ya lu tau lah hukum apa aja bakal kalah sama duit, and gue udah gaperduli sama nyokap gue bahkan mungkin lupa, semua harta bokap gue dirampas sama dia, gue gadikasih sepeserpun, pada akhirnya gue hidup sama tante gue yang sama aja kaya nyokap gue, sama sama pelit gue dijadiin pembantu sehari dikasi cuma 3 ribu, bahkan pernah gadikasi makan 3 hari, uang gue tabung buat beli rumah biar bebas and akhirnya impian gue buat beli rumah sendiri tercapai."jawabnya panjang, arav dan freya menganga mendengar cerita alegra, arav ikut sedih merasa bersalah mengapa ia tak ada saat sahabat nya dalam masalah

"Al.., lu udah gila kenapa lu gaminta tolong sama gue?"

"Kalo gue minta tolong sama lu nanti takdir bakal berubah gue gabisa punya hotel berbintang, rumah dan lain lain, disaat itu aku bener bener gakepikir lu rav..., gue cuma inget sama bokap gue"

"Konyol, lupikir gue siapa bisa mengubah takdir?"jawab arav

"forget it, jelasnya gue sekarang bahagia aja walaupun masih sedikit sedih"

"I'm grateful, jadi semenjak om nala meninggal lu putus sekolah?"

"Iya, sampai kelas 1 sma habis itu gue udah gasekolah and berminat buat kerja, dan merubah takdir, gue juga sekolah gabayar karna emang dasarnya udah kismin, ya lumayan buat cerita ke anak anak gue nanti haha"

"Udah punya cewe emange? Mikir anak ajalu"ejek arav

"Ya doain aja cepet ketemu rap, doain biar gue dapet cewe yang paras nya kaya istri lu"freya melalak

Lah kok gue anjir

"Idih cewe yang paras nya kaya istri gue mah gaada cuma istri gue doang, bisa dibilang rare"

"Eh mas ale tinggal dirumah ini sendirian?"

"Ya gabisa dibilang sendiri pastinya banyak, rame juga pastinya"

"Rame?, rumah sesepi ini lo bilang rame?"ujar arav

"Lo lupa sama syaiton syaiton?"freya dan arav sontak tertawa, mereka kehabisan topik dan berdiam 1 sama lain freya berniat memulai pembicaraan

"emm mas ale sama arav udah temenan dari kecil ya?"

"Dari dalam perut tepatnya karna orang tua kita selalu bersama sampai lahir kita selalu bersama, dulu gue suka di tonjokin sama arav dia nakal banget dulu fey demi"

"dia juga pernah gigit gue gara gara gue ngerebut mainanya masih ada bekasnya nih gigitan lo, serasa di watermark."sambungnya, freya tertawa mendengar cerita alegra, arav justru malu

Tenang yang sering digigitin bukan lo doang kok mas ale

"Dulu kalian pasti deket benget ya"

"Banget sampai samp-"

"Mau sampe mana lu nyebar aib gue anjirr?" Potong arav

"Hahahaha to funny for remember"ucap alegra

"Oh ya gimana kabar om axel?"

"Dia kurang fit sekarang dia banyak keluar negri gara gara urusan bisnis, maybe kecapean, kita juga jarang ketemu semenjak gue nikah"

"And tante ana?, he's fine right?"

"Ofc, lu pengen ketemu mereka?"

"very"

"Lu duluan karna gue lupa alamat rumah om axel"

"Masih sama kaya yang dulu."jawa arav

"really?, tau gitu gue kesana dari dulu"

"Silahkan tuan nyonya diminum" potong valerie, ia memberikan 2 gelas air putih 1 untuk arav 1 untuk freya, valerie melirik arav sekilas ia terlihat tersenyum jahat

"Handsome and hot"

Arav tahu ia dilihat oleh valerie ia hanya tersenyum sekilas lalu membuang muka

"grazie/terimakasih"ucap freya kepada valerie, valeria membalas dengan membungkukan kepala dan tersenyum hangat

"I ill b u mrs arav."

-
-
-
-
-

Bugh

1 tinjuan rean mengenai musuhnya

"Masih tidak menyerah?"ucap rean mengejek

"Diam kau bajingan!"orang itu bangun dan berusaha memukul rean kembali namun ia sudah tidak kuat penglihatanya meremang, ia mengambil kayu besar yang ada disebelahnya lalu mengangkatnya, untung tidak mengenai rean karna ia sudah menangkisnya terlebih dahulu

"Hei tidur saja dirumah, lemah sekali minum dot saja sana!, kau terlalu mudah untuk dikalahkan"

"Tak usah sombong ini bukan akhir, aku pasti akan kembali untuk mencabut nyawamu dan rekan rekan mu"ucap nya dengan nafas membara "menggunakan tangan ku" sambung nya

"Really?, aku akan sangat menunggu"

"Ingat dan camkan, aku jav! Javer laiv tak mungkin mudah kau mengalah kan ku, aku sudah pernah melawan 17 orang dengan tangan kosongku"ucap nya bangga dan tertawa

"Kau sudah jelas kalah lihat lah mukamu hancur, kau terobsesi dengan tinjuanku ya?"jawab rean ia mendekati jav dan menarik baju jav lalu berkata

"Jika kau ingin hidup dan bernafas hingga detik ini, go break and die!"

"Mati adalah keinginanku namun tidak sekarang, sebelum aku mati kau harus mati terlebih dahulu wahai Afreano richard, akan ku ukir terlebih dahulu nama mu di batu nisan"Ujar nya dengan tatapan tajam lalu pergi tanpa 1 kata lagi, rean sangat emosi sekarang, terdengar suara motor dari kejauhan rean menoleh untuk melihat itu adalah nio, regi, vernon, dan lainya mereka datang untuk menolong rean namun terlambat

"Yo rean, mana bajingan itu?, tangan gue gasabar gue nyekik dia nih"

"Terlambat bodoh, dia sudah pergi"jawab rean

"Lo biarin dia pergi gitu aja?"jawab xion

"Gue harus apain lagi, kalo gue bunuh bisa dipenjara gue"

"Tapi udah lo bogem kan?"tanya sean

"Pertanyaan yang tak perlu dijawab"

"Udah pasti rean laper, ayo an beli jajan aja"ajak regi, rean tersenyum konyol lalu merangkul rean "jangan lupa arav!" Sambung regi

"Iyaa, boncengin gue ya!"

_________________

END
Btw bantu ramein cerita ku yang baru yaaw makaci

ARAV (ON GOING❗️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang