BAB : 28 Improve each other 🚫🌚

66 4 0
                                    

Freya pun mengangguk dan memberi tempat juga untuk Arav berbicara dan menjelaskan menurut sudut pandangnya.

"Jadi... aku beneran ketemu sama temen lama, Dia bawa pacarnya juga ter-" belum sempat menjelaskan secara rinci, Freya terlebih dahulu memotong ucapan Arav

"TERUS KENAPA GA NGAJAK AKU JUGA?" Pekik Freya dengan nada tinggi

"Diem dulu bodat" Arav mengatakan itu secara reflek lalu menutup mulutnya, naas dia salah cakap

"WAH LU YANG SALAH LU YANG NGATAIN?" Pekik freya

"Iya maaf, dengerin dulu gak sopan motong pembicaraan orang. Terus temenku ini si Rajash pas lagi jalan jalan di pinggir trotoar sama cewenya sama aku juga dia ijin buat pergi ke kamar mandi bentar, jadi dia nitip cewenya ke aku"

"Oh.. tapi kenapa deket banget tuh? Kaya magnet aja"

"Bentar bentar, ini kamu nguntit in aku apa gimana?"

"Dari rakhel." Jawab Freya pengik

"Oh.. yang difoto tadi? Itu cuman angle aja ah elahh aslinya berjarak 1M kok"

"Alah! Orang si kegatelan itu sempet nyender kok!"

Arav pun memegang kedua sisi pipi freya dan membelainya menggunakan ibu jarinya secara berkala dan lembut.

"Whatever is this, just believe the fact right? I am yours and always be like that. I never turn my head to another gurl cause you lock me in. You catch me, Eleua Freya Swan Naverick"

Freya mati kutu dan hanya bisa diam menahan agar pipinya tak bersemu merah. Namun upaya nya gagal, kulit putih nya dengan terang terangan menampakan blush merah yang lucu

Lalu arav pun cekikikan, dan tanpa aba aba mengecup singkat bibir freya, dan membuat freya terbelalak

"ARAV?! KURANG AJARR!"

*freya tantrum*

"Anyway.. arav"

Arav pun diam dan menatap dalam dalam mata Freya, Lalu Arav memberi respon menganggukan kecil kepalanya

"Maaf ya, udah nuduh kamu sembarangan tanpa tahu faktanya.."

"Udah biasa keles, udah ga usah maaf maaf"

Freya pun mengernyitkan dahinya lalu mencubit ginjal Arav

"Istri minta maaf bukanya di apain kek!"

Arav pun seketika terdiam mendengar Freya menyebut dirinya sendiri dengan 'istri'

"Apa? Apa tadi? Istri? Pfftt!"

Tak kuasa menahan tawa akhirnya tawanya lepas

"Alright alright.."

Lalu Arav pun berjalan mendekat menutup jarak antar keduanya

"Now... i want give u some punishment. Sweetheart"

Freya pun mengernyitkan alis mencoba memahami ucapan Arav

"Punishment..? Do i make some bad things?. Kata ku gausah aneh aneh deh!"

Arav pun hanya bisa tersenyum nakal melihat reaksi istrinya

"Sstt.. just see".

Arav pun dengan cekatan meraih tubuh kecil freya dengan mudahnya dan menggendongnya dengan bridal style lalu berjalan ke menuju kamar mereka.

Freya pun memberontak untuk diturunkan.

"Rav turunin atau ku gibeng!, STOP KYK WP WP CRINGE DEHH GELIII"?

"Anteng anjir Fey! Gue buang lu".

Lalu freya pun mencubit pipi Arav cukup keras.

"Coba lempar! Jangan omdo lu".

Arav pun terkikik lalu mereka pun sampai dikamar, Arav membaringkan Freya ke kasur lalu mematikan lampu.

"Rav... kenapa di matiin lampunya?!".

Arav pun menaikan satu alisnya.

"Kenapa? Biasanya kan gini".

"Hah.. kan kalo tidur aku gak suka lampunya di matiinn".

Arav pun tertawa kecil lalu duduk di tepi kasur sambil mendekat ke Freya.

"who said we were going to sleep? I haven't give you the punisment".

Freya pun mundur menjauh, melihat perubahan mimik wajah Arav yang semula tampak tenang kini berubah menjadi sedikit agresif.

"Rav kamu serius mau nyambit aku?".

Arav yang semula matanya membara akan api naf*u kini tiba tiba tertawa lepas mendengar ucapan Freya barusan yang tidak masuk akal.

"Ya enggak lah! Ini hukumanya jauh lebih nikmat. Gak mungkin gak tau kan..?"

"Gila! Kan yang salah kamu, bikin aku salah paham".

"Is that so? Kalo fitnah suami sembarangan jilin simi ciwi lain lih apa lah, itu salah ga?".

"Ya.. salah sih. Yaudah udah minta maaf jugaa!".

"Maaf doang gak cukup. Now open your mouth widely... darl"

Arav pun mendekat dan tak menyisakan adanya ruang di antaranya dengan Freya. Arav mengecup bibir Freya dan memberi sekilas isyarat agar Freya membuka sedikit bibirnya agar tamu Freya bisa masuk dan berjelajah tanpa batas.

7 menit mereka ber adu mekanik. Freya berhenri untuk bernafas sejenak, keduanya terengah engah. Arav tampak semakin menjadi jadi. Tatapanya yang penuh nafsu bahkan mampu membuat Freya bergidik ngeri.

Lalu arav pun kembali menyerang dinding pertahanan Freya, kali ini terasa lebih kasar. Arav melumat bibir Freya bahkan menggigit bibir bawahnya hingga menjadi luka, lalu bibir Arav berpindah ke leher putih bersih milik Freya, meninggalkan jejak merah disana lalu berpindah ke tulang selangka Freya dan meninggalkan kissmark juga disana.

Tubuh Freya penuh bekas kecupan merah hingga di step akhir... Arav ingin lanjut berjelajah namun terhalang kain sialan yang menutupi dada indah Freya itu.

Freya yang sudah ikut mengeras juga dan seluruh wajahnya menjadi memerah menahan erangan agar Arav tak semakin brutal, Arav pun menatap mata Freya dengan dalam seakan ingin memakanya hidup hidup.

"I can't hold it anymore honey... my wolf want to go out and tear my pants right now, Before that, let me tear off this goddamn cloth that covers the beauty of your perfect round chest"

Ucap Arav dengan suara yang sudah serak seakan tertekan, Suara Arav menjadi jauh lebih sexy. Freya pun hanya bereaksi mengangguk kecil akan ucapan Arav barusan yang frontal

Dengan hitungan detik Arav pun berhasil merobek baju Freya yang terbilang tebal itu, Freya pun terkejut lalu ia reflek menutupi dadanya yang terekspos dengan jelas karena malu.

Arav pun tersenyum nakal dan menarik perlahan tangan Freya

"Don't even hide those pretty things from me.. sweetheart"

________________________

Maaf kuota anda habis~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARAV (ON GOING❗️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang