Sebelum baca jangan lupa follow dulu ya!
#No plagiatGabung ke groub telegram aq gais berisi informasi tentang update" wattpad q
https://t.me/+7BgHXCsZAYEwYjJlChapter 1
Suasana kantin yang awalnya ramai menjadi tegang dengan kedatangan Kevin Biegle dan gang nya.
"Pergi, gue mau duduk disini"sambil memukul keras meja dihadapan nya, dengan tegas Kevin mengusir salah satu siswa yang lagi duduk dan sedang menyantap makanannya.
Seketika tanpa berfikir panjang anak itu berdiri berjalan menunduk dan pindah ketempat duduk lain. Bahkan dia rela pindah ruangan jika Kevin yang menyuruhnya. Dan duduklah Kevin di meja itu dengan gagahnya.
"Woi, kesini lo! " panggil Kevin kepada salah satu siswa yang duduk sendiri di pojok kantin.
"Saya? " dengan nada takut, tanya si siswa itu dengan menunjuk dirinya untuk memastikan kalau dia yang ia panggil.
"Iya, elo oon" jawab Kevin dengan emosi karna siswa itu tidak langsung memahaminya.
Dan siswa itupun menghampiri Kevin dengan rasa takut dan rasa marah di dalam hatinya.
"Iya, ada apa? "ujar siswa itu dengan nada rendah.
"Siapa nama lo?"tanya Kevin dengan nada judesnya sambil menatap tajam kearah siswa itu.
"Nama saya Anza"
Anza Tilando,anak pendiam dan tak pernah mempunyai teman, bukan karna sifatnya yang buruk tetapi karna dia tidak bisa bergaul dan sulit untuk bersosial dengan orang lain, dia adalah anak miskin yang hidup bersama seorang ibu karna dia ditinggalkan oleh ayahnya entah kemana, itu sebabnya dia susah untuk bergaul dengan teman teman lain yang hidupnya seperti tidak memiliki beban."Alah bodok amat siapapun nama lo, yang penting, sekarang. Pesenin gue dan teman teman gue makanan,nih uangnnya cepet! awas kalo lama, gua hajar lo" ujar Kevin dengan nada mengancam supaya Anza tidak lama memesan makanan. Sambil melempar uang sebesar 100 ribu ke wajah Anza.
Dengan hati yang panas dan tangan yang menggenggam erat, Anza pergi memesan makanan, karna dia tidak memiliki keberanian untuk melawan si elang ganas (Kevin) itu sehingga dia tetap mengikuti perintahnya.
"Ini nak makanannya, sebentar buk hitung dulu ya jumlahnya! "nada ramah ibuk kantin berucap, sambil memberikan makanannya.
"Totalnya 47 ribu buk, kembali 53 ribu"ujar Anza dengan kecerdasaannya sebelum ibuk mengambil kalkulator.
"Wah pinter ,siapa nama nya?
Ini kambaliannya," sambil memberikan uang kembaliannya ibuk kantin merasa kagum kepada kepintaran Anza."Nama saya Anza, buk. Makasih buk"jawab Anza dengan senyum tipis sekaligus menerima uangnya dan membuatnya sedikit meredakan rasa marahnya ke Kevin karna pujian yang ibuk kantin berikan kepadanya.
Anza berjalan menuju meja Kevin dengan kewalahan membawa tiga piring makanan dan tiga gelas minuman, sehingga tanpa sengaja dia menumpahkan salah satu minumannya tepat kebagian punggung Kevin.
"Anjin* goblo*,heh lo mau gua bunu*"
Mengumpat Kevin dengan emosi dan nada tinggi sambil mencoba membersihkan noda minuman di punggungnya lalu dengan cepat dia mengambil sambel yang ada di depannya dan melemparkan ke wajah Anza.Karna reflek Anza melepaskan semua makanan yang tengah dia pegang. tangannya langsung menuju wajahnya yang dipenuhi sambel dan dia berusaha membersihkannya seketika semua makanan jatuh dan berserakan lalu semua siswa dikantin itu melihat kearah Anza lalu dia lari menuju kamar mandi tanpa meperdulikan orang lain yang sedang menontonnya karna dia merasa panas di seluruh wajahnya.
Sambil menahan emosi ,dia membersihkan noda sambel yang masih melekat di wajahnya.
"Kevin Beagle, aku akan membuat kamu menyesal karna sudah melakukan ini padaku, tunggu saja" dengan aksen lugunya gumam Anza di depan kaca toilet sambil menatap dirinya yang dirasa masih kurang mampu untuk membalas Kevin dengan derajatnya yang masih jauh dibawah Kevin. Tetapi dengan kekurangannya tidak akan mengurangi rasa bencinya pada pembuly itu.
Sehabis membersihkan wajahnya Anza pergi kembali ke kantin untuk membersihkan keberantakan yang tidak sengaja dia lakukan, syukurnya sudah tidak ada Kevin and the gang entah kemana perginya si psyco itu.
Entahlah bahkan mereka tidak pantas disebut manusia, tetapi dengan tidak adanya mereka membuat hati Anza sedikit tenang. Ketika Anza sedang membersihkan, ada seorang cewek datang dan membantu Anza membersihkan sisa makanan. Tanpa sepatah katapun dia langsung membantu Anza.
"Trimakasih" ujar Anza karna merasa masih ada yang peduli kepadanya.
"Gak usah pd lo, gue hanya tidak suka melihat tempat yang kotor" jawab cewek itu dengan ketus dan nada cuek.
Seketika hati Anza sakit dan merasa di php in oleh orang yang bahkan belum dia kenal.
"apakah sejelek itu aku, sampek cewek ini gak nengok sedikitpun kepada ku" ujar dalam hati Anza merasa tidak yakin pada wajahnya yang sebenarnya ganteng, hanya saja dekil dan tidak terawat dengan rambut yang berantakan. Boro boro beli scincare untuk merawat tubuhnya.
Untuk bayar spp bulanan saja dia selalu nunggak sampek 3-5 bulan.**
"Baik murid murid sekian pembelajaran hari ini ya, mohon maaf apabila ibuk ada salah kata atau perbuatan dan jangan lupa pr nya di kerjakan ya! " kalimat yang selalu guru ucapkan ketika pertanda pulang sekolah, menyenangkan sekaligus menyebalkan bagi para murid karna ada kalimat tentang mengerjakan pr.
"Hai," sapa seorang cewek kepada anza dipintu keluar kelas.
"Hai,kamu kan yang tadi nolongin aku di kantin. Btw makasih ya"jawab sapa Anza merasa penasaran siapa cewek ini, dan ingin lebih dekat.
"Nama kamu siapa? " tanya cewek itu.
"Namaku Anza, Anza Tilando,nama kamu siapa?" jawab Anza semakin yakin bahwa cewek ini tertarik kepadanya.
"Veramika Malya, panggil saja Vera! "
Vera adalah gadis; cantik, tinggi, cuek, dan agak tomboy. Dia adalah cewek tercantik di sekolah ini. Walaupun tanpa berdandan sudah mencuri banyak perhatian disetiap langkahnya.Siapapun pasti akan beruntung, cowok yang berhasil mendapatkan hatinya.
Bagaikan bidadari diatas langit yang sangat sulit digapai."Namanya seperti salah satu bidadari yang ada di langit sana"gumam di dalam hati Anza, sambil girang dan tidak percaya kalau dia sedang berkomunikasi sama bidadari sekolah.
"Ooh, bagus namanya"dengan gaya sok cool nada datar yang dikeluarkan Anza supaya Vera tidak ilfeel kepadanya.
"Boleh mintak bantuan lo? "tanya Vera.
"Boleh.
mintak bantuan apa? "
Tanpa berfikir panjang Anza langsung mengiyakan tawaran Vera, karna kesempatan tidak datang dua kali, dan sekalian sebagai tanda ucapan terimakasih, karna sudah dibantu tadi."Gue tidak bisa mengerjakan pr yang Ibu guru kasih tadi. Boleh bantuin ngerjain? " dengan nada halus dan mencari buku yang berisi pr tersebut, Vera meminta.
"Boleeh, mau mengerjakan dimana? " nada lugu tetapi dalam hati seperti ada kembang api yang meletus menandakan bahwa Anza sangat senang dan gembira.
"Diperpus saja gimana? " jawab cewek itu dengan suaranya yang berkarisma dan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKYANZA
Teen Fiction⭐Mimpi setinggi langit, namun harga diri serendah tanah. hanya roket yang dapat membuat sampai ke atas sana melesat bahkan melebihi angkasa. 🌌