PROLOG

16 2 0
                                    

Dunia itu sama seperti obat rasanya pahit dan gue percaya semesta itu jahat,kenapa gue bilang jahat? karena gue ditakdirin hidup di keluarga broken home namun semesta juga baik buktinya gue dikasih seorang lelaki yang sayang sama gue dengan cara yang berbeda.

Hai kenalin nama gue Hazel Revaya anak kelas 2 SMA jurusan IPS,gue berbakat dalam bidang kesenian dan gue juga ikut ekstrakurikuler seni musik tapi gue ga bisa tari dan dance.Gue punya 2 temen cewe,mereka adalah Melody Praya atau yang sering dipanggil Raya,namanya susah sih jadi ambil simple nya aja dan satunya lagi Aline Nole atau yang kita sering panggil Elin.Gue punya pacar namanya Reivant Gavie atau yang sering dipanggil Revan,dia adalah kakak kelas gue anak basket yang emosional,temperamental dan juga egois tapi menurut gue dia sweet dan romantis,kadang sebel sih dia selalu dideketin cewek genit disekolah.

Gue udah pacaran sama dia selama 1 tahun,hal yang gue benci dari dia pas dia ga pernah terbuka sama gue semenjak pacaran ke 11 bulan,dia begitu beda dari awal pacaran tapi gue ga mau ngelepasin dia gitu aja.

Singkatnya,pagi ini adalah tahun ajaran baru sedangkan gue harus dateng lebih awal buat milih kursi.Gue tinggal bareng sama mama gue di komplek yang lumayan sepi paling ada beberapa rumah yang penghuninya tetap soalnya rata-rata disini penghuninya pada kerja bolak balik luar kota.

Waktu mau jalan ke kelas karena gue buru-buru ga sengaja gue nyenggol anak baru yang rupanya lagi fokus memasang jamnya,dia adalah Razy Arnesh ga tau tapi ya soalnya gue lihat nama itu di atas saku bajunya

Klotangg!!

"Eh sorry sumpah gue.." tatapan mata Hazel dan Razy bertemu

"Sorry gue ga sengaja" Hazel menggelengkan kepalanya sembari meraih jam yang jatuh kelantai

"Lu hazel ya?" Lelaki itu bertanya dengan lantang

"Iya lu tau darimana nama gue? Lu followers gue di ig ya?" jawab Hazel dengan pd nya serta mengembalikan jam tangan lelaki itu

"Dih! Pd banget hidup lu orang gue lihat poster ekskul ada foto dan nama lu di papan pengumuman" balas Razy

"Btw lu ketua ekskul kesenian ya?" tanya razy serius

"Iya kenapa?"

"Jutek amat perasaan tadi baru aja minta maaf" goda Razy

"Udah deh kelamaan gue mau ke kelas" Hazel bergegas jalan menuju kelas

"EH LU KELAS BERAPA?" Teriak Razy

"Lagi nyari gue masuk kelas mana" balas hazel dengan keras

°
°
"Heh kita bertiga satu kelas lagi!!" Elin menepuk pundak Hazel yang sedang membaca dan mencari nama pembagian kelas

"Emang kelas mana kita"

"Ips 3" jawab Elin

"Lah dari Ips 1 kok bisa jadi Ips3 sih males banget naik turun tangga" keluh Hazel

"Ya kalo lu ga mau tinggal protes aja ke wakil kepala sekolah" jawab Elin mengerutkan dahi lalu menunjuk ke ruangan guru

"Udah ah ayo ke kelas" Hazel menarik tangan Elin

"Eh cowo gue masuk kelas mana dia ya?" tanya hazel

"Dia masuk ips 1 kelas unggulan dan bakal padat si jadwal dia"

"Hah?!"

Hazel kaget yang dia tau cowonya jarang banget belajar kok bisa masuk kelas unggulan di kelas 3 ini

"Wah aneh ini kok bisa dia masuk kelas unggulan" Hazel terheran-heran

°
°
"Zel duduk sini aja lah" Elin menarik kursi bagian belakang

"Raya duduk mana?" celetuk Raya yang baru datang

"HEI HAII PASTI LU KANGEN AMA GUE KAN,GIMANA LIBURAN LU?"
Elin bergegas meraih peluk dari Raya

"Aman dong,kalian gimana?" jawab Raya membalas pelukan dari Elin

Hazel yang sibuk membersihkan kursi yang sudah banyak debunya

"Aman gue mah" balas Elin

"Lu zel gimana?"

"Runyam" jawab Hazel dengan ketus

"Loh kenapa?"

"Gue ga liburan karena cowo gue ga kasih izin ikut sepupu gue ke bali"

"Lah,lu iyain gitu?" tanya Elin sedangkan Raya hanya menyimak

"Iya lah,soalnya gue ga mau dia ngamuk males bujuknya" gumam Hazel

"Bucin banget deh lu sama tu cowo,kan gue udah bil..."

"Usstt!! Udah deh gue yang jalanin ya resiko gue lah" Hazel menghentikan ucapan Elin dan kembali membersihkan meja yang masih banyak debunya

"HAZELL!!"

Suara cowo yang berteriak keras terdengar dari dalam kelas Hazel yang ternyata itu adalah pacarnya sendiri

"Bentar ya," ucap Hazel pada temannya

"Duh kenapa lagi ini" gumam Hazel dalam hati yang sedikit gelisah

Revan yang tangannya sudah mengepal menyender di dinding dan saat itu keadaan sekitar masih sepi

"Lu gatel banget ya,sengaja nabrakin badan lu ke cowo lain?!?" tuduh Revan dengan menatap Hazel dengan tatapan penuh emosi

"Itu gue bener ga sengaja van," lirih Hazel menunduk

"Udah deh lu kalo emang mau sama tu cowo bilang aja!" bentak Revan

"Temen gue ngadu ke gue kalo lu ngambilin jam tuh cowo,bener?" Revan mendongakkan dagu Hazel

"Ii-iyaa itu kan salah gue yang jatuhin jamnya" jawab Hazel pelan

"Okey,kali ini gue ga bakal kasar ke lu kali ini gue maafin" Revan mencium dahi Hazel lalu pergi

Hazel sontak terdiam lalu masuk ke kelas dan ternyata dua temannya itu mengintip dari jendela kelas

"Zel are u okay?" ucap Elin mengelus dada Hazel yang sedikit murung

"Tapiii tadi sweet banget anjir kek di tv gitu loh iya ga sih," sambung Raya dengan centilnya

"Apasih lu udah deh sono bersihin meja lu," ujar Elin dan kembali ke kursi masing-masing

"Kasar tapi gue suka" lirih Hazel dalam hati

°
°
Revan bergegas mencari kelas barunya dan langsung menempati kursi di pertengahan,tidak lama dari itu bel berbunyi dan semua wali kelas masuk kedalam kelasnya masing-masing

"Van nanti kantin ga lu?" tanya Jay yang merupakan teman dekatnya revan

"Kantin lah emang kenapa?" Revan melontarkan pertanyaan kembali dengan Jay

"Bareng ya,kita kan bestie" goda Jay sedikit menaikkan alisnya

"Dih geli banget bestie-bestie," celetuk Revan

Hahaha

Suasana riang didalam kelas berubah ketika guru masuk kedalam kelas bersama siswa lelaki

...

SORRY BABE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang