Menyerah?

1.1K 158 1
                                    

Di kamar Jefran

Bi Maya mulai jengah dengan tingkah anak ini
"Kalo mau ketawa, ketawa aja...muka kamu udah kayak orang tahan berak tau nggak" kata bi Maya

"BUAHAHAHAHAHA ADUH, BI MAYA LUCU DEH" Sudah pecah pertahanan sandiwara Jefran

Bi maya memutar malas matanya. Kadang sempet mikir, anak ini udah gila atau apa? Banyak pertanyaan yang perlu dijawab sama anak ini

"Bi maya lagi mikir kenapa Jefran jadi gini yah?" Tebak Jefran sambil menaik turunkan alis nya

"Ihhh Kamu setan? Kok tau?" Tanya Bi Maya kaget

"Ishh ga ada yah setan tampan kek gini" Jawap Jefran percaya diri

"Tampan dari mana sih? Imut iya" Kata Bi Maya

Jefran yang mendengar itu hanya mendengus kecil

"Jefran lakuin ini ada alasannya bi"

Bi maya masih menunggu jawapan anak ini

"Kalo bi Maya mikir Jefran lakuin ini supaya mereka sayang lagi ke Jefran, maka bi Maya salah"

"Ma-maksud kamu apa?" Tanya Bi maya

Jefran menatap bi Maya dengan tatapan lembut dan senyuman tipis

"Aku menyerah bi"

Deg

"Bertahun-tahun aku mengharapkan kasih sayang mereka bi, tapi apa? Keinginan ku malah bertolak ke belakang.. maka dari itu, aku memutuskan untuk berhenti berharap, dan mulakan dengan sesuatu yang baru?"

Bi Maya yang dari tadi menjadi pendengar untuk seorang Jefran kini matanya berkaca-kaca

"Hiks"

"Loh loh loh, kok bibi nangis?? Jefran salah ngomong yah? Aduh maaf bi" Tanya Jefran panik

"Kamu jangan ngomong kayak gitu, kamu masih ada bi Maya sama saudara kamu..Kenzo" ucap bi Maya

Jefran hanya tersenyum sambil mengangguk kan kepalanya gemes

Clek

Itu Kenzo

"Udah makan?" Tanya Kenzo

Jefran tidak menjawab, dia hanya memalingkan wajahnya ke luar

Kenzo yang melihat itu hanya bisa menatap sendu. Namun dengan perlahan dia mendekat dan memberi kode kepada bi Maya agar keluar memberi mereka ruang bicara

Grep

" Kamu kenapa ngomong gitu?" Tanya Kenzo dengan nada yang cukup lembut

"Ngomong apa?" Tanya Jefran polos

Kenzo tidak menjawab,dia hanya menatap lekat adiknya

"Gadapapa"

"Apasih bang?"

"Kamu baik-baik aja kan?" Tanya Kenzo

"Menurut abang?"

.......

Disini lain, di ruang keluarga Arleon masih menangis di pelukan Mommy nya.

"Keterlaluan! Anak mu tidak pantas mengatai anakku seperti itu!" Ucap Mommy Arleon dengan marah

Tuan Aska hanya diam tidak memperdulikan isteri nya itu

"Kau dengar tidak?!" Teriak wanita itu dengan keras

"BERANI KAU MENINGGIKAN SUARA PADAKU HA?!" Jawap Tuan Aska cukup marah

Seketika wanita itu sadar apa yang dia lakukan, dengan sangat takut dia cuba berbicara

"A-aku--

"Pergi!" Potong Tuan Aska

"Hiks maaf,, ini semua salah Leon Dad..jangan marahin Mommy lagi hiks" Arleon menangis seakan takut

Padahal mah akting air mata isteri eh buaya maksud nya^_^

Bian mengambil Arleon dari pelukan Mommy nya lalu pergi dari ruang tersebut

"Sayang~ maafkan aku" kata sang isteri

"Apa kau tidak mengerti bahasa manusia?" Kata Aska dengan nada dingin

"Ma-maaf"

Sang isteri pergi dari situ

Kini hanya tinggal Tuan Aska dengan diselimuti rasa bersalah akan anak bungsu nya


*Kalo ada typo...dimaklumin aja yahh, udah laper ni gw*

The Next LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang