¬ risih

54 14 0
                                    

star that like to fallin —2O22
©xxrsdk

◈ ━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━ ◈

JEONGGUK, seumur hidupnya, tidak pernah membenci siapapun melebihi ia membenci Taehyung.

Jeongguk, seumur hidupnya, tidak pernah meluapkan amarah sebagaimana ia melupakan amarahnya pada Taehyung.

Jeongguk, seumur hidupnya, tidak pernah perduli dengan tingkah gila siapapun sampai ia bertemu dengan Taehyung.

"Sialan!"

Jeongguk mengumpat untuk yang ke sekian kali.

Ini jam makan siang yang ke dua, dan Taehyung menempel padanya seperti perangko menyebalkan.

Tak masalah jika dia hanya duduk diam, tenang, dan tidak berbuat yang macam-macam, tapi demi Tuhan, sekarang saja si Kim yang duduk di belakang Jeongguk itu tengah memainkan rambut Jeongguk.

"Kau tuli?! Pergi sana!"

Jeongguk mengusir, menghempas tangan Taehyung kasar, yang mengganggu menyengir, memberi senyum lebar.

"Galak, pantas tidak ada yang ingin berteman dengan mu."

Taehyung mencebik, menjauhi tangannya dari surai halus Jeongguk.

Di kelas hanya ada mereka berdua, tadi, Jimin mendiami Taehyung selama jam pelajaran, entah, pemuda pendek itu nampak kesal.

Taehyung menanyai nya mengapa, namun dibalas dengan galak, menyeramkan, jadi Taehyung membiarkan pemuda pendek itu pergi membawa mood jeleknya ke luar kelas saat jam kelasnya telah usai.

Jeongguk tak menanggapi Taehyung, sibuk dengan buku di tangannya.

Taehyung mendengus, beralih menarik kursi dan duduk di samping Jeongguk.

"Tidakkah semua rumus itu membuat kepala mu meletus?"

Jeongguk diam.

"Lihat! Lihat tulisan-tulisan itu, astaga, membuat perut mual."

Jeongguk tidak menanggapi.

Taehyung mendengus, "Yak! Ini jam makan siang dan kau akan terus belajar seperti itu? Tidakkah kau pusing?!"

Jeongguk demi Tuhan jengah, ia menutup bukunya keras, memandang Taehyung dengan mata menyorot tajam.

"Kau, yang, membuatku, pusing.

Pergi sana! Apa sih yang kau ingin kan? Pekerjaan rumah? Akan aku berikan jika kau mau! Uang? Seberapa banyak?! Apa?! Akan aku berikan!"

Sepersekian detik wajah Taehyung kehilangan ekspresi, ia datar.

Namun untuk detik selanjutnya ia tersenyum, amat lebar, "Kau."

Jeongguk mengernyit, jijik.

"Kau, jadi temanku." Taehyung melanjutkan.

Jeongguk berdecih, meremehkan.

"Tidak sudi."

Lalu pergi, melarikan diri dari Taehyung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

star that like to fallinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang