¬ sedikit penjelasan

34 11 0
                                    

star that like to fallin — 2O22
©xxrsdk

◈ ━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━ ◈

TAEHYUNG celingukan, kepalanya kesana kemari, mencari sesosok pemuda yang sedikit lebih pendek darinya, pemuda yang menggunakan name tag Jeon Jeongguk.

Tapi Taehyung menghela napas lesu, dari ratusan siswa/i yang berada di kantin, kenapa wajah ketus Jeon itu tak Taehyung temukan? Setidaknya, Jeongguk harus lapar dan membutuhkan tenaga untuk sekedar memasang wajah datar.

"Kalau kau cari Jeongguk, satu jam pun kau berdiri di sini menungguinya, tak akan kau temui ia."

Jimin menyeletuk, sibuk dengan makanan di depannya.

Daritadi Jimin muak, walaupun Taehyung duduk di depannya, dengan makanan yang tak ia sentuh juga sekotak teh di samping makanannya, pemuda itu seperti cacing kepanasan!

Badannya memutar ke kiri dan ke kanan, lehernya memanjang dan memendek, matanya celingukan, astaga, Taehyung, tidak kah kau fikir tingkah mu itu menarik atensi dan memunculkan desas-desus.

Taehyung heran, lalu menatap Jimin sepenuhnya.

"Lalu dia dimana?"

"Coba saja cari di perpustakaan. Aku bukan ibunya, aku tidak tau."

Jimin kembali sibuk dengan makanannya, Taehyung mencebik, lalu bersegera berdiri dan memandang Jimin sengit.

"Kenapa tidak memberitahu dari tadi."

Lalu melenggang pergi, melupakan makanannya yang ia belum sentuh sama sekali. Ia hanya membawa sekotak es tehnya tadi.

Sedang Jimin terbatuk, semangkuk soto yang ia makan terciprat air liurnya, kesal, ia berteriak.

"Bagaimana aku tau kalau kau mencari Jeon Jeongguk, sialan! Kau mencari dalam diam begitu!"

Jimin kehabisan kata-kata, mendengus jengkel, kembali makan, persetan dengan soto yang sudah terciprat air liurnya.

Sebelum kegiatan makannya kembali tenang, ia mendengar suara seseorang mendengus, mengejek di sampingnya. Lalu kepalanya menoleh. Mendapati sesosok pemuda dengan kulit pucatnya sedang tersenyum meremehkan.

Jimin mengernyitkan dahi, menatap sinis.

"Apa?! Aku sedang tidak ingin cari gara-gara. Pergi sana."

Sedang yang dimarah tersenyum miring, beralih duduk di depan Jimin.

"Sopan dengan kakak tingkat mu!"

Memukul kepala yang lebih muda pelan, membuat Jimin sukses naik pitam.

"Tuhan! Aku sedang tidak berada di mood yang baik! Bisa kah kau diam?!"

Seperti ada jeda, Yoongi —si pemuda pucat mengerjapkan mata. Seisi kantin tidak terlalu memperhatikan mereka berdua, kondisi di kantin sangat riuh, berdesak-desakkan mengisi perut, siapa yang ingin memperhatikan pertengkaran dua orang tidak berguna?

"Yak! Sopan!"

"Persetan!"

Jimin bangkit, meninggalkan Yoongi yang menahan tawa. Sedang Seokjin yang sedari tadi memperhatikan menggeleng maklum.

star that like to fallinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang