Bab 1

2 1 0
                                    

[A short story]
Alarm pagi dengan musik fire dari group band asal korea selatan sudah beberapa kali berbunyi, niatnya minggu pagi ini dia akan pergi berolahraga ke stadion.
Cecilia Ferishka, seorang mahasiswa jurusan seni arsitektur di salah satu universitas ternama di kotanya. Sebuah keberuntungan buat Cecil karena akhirnya impiannya untuk masuk jurusan yang menjadi impiannya terwujud berkat kerja kerasnya mengikuti les dan latihan mengerjakan soal soal juga tentunya bakat seni yang dimilikinya yang membawanya lolos masuk jurusan tersebut.

"CECILLLL BANGUUNNN"

Mamanya berteriak keras sembari menggedor pintu kamarnya, bukan apa tapi dia bisa benar benar kesiangan jika tidak mamanya bangunkan. Dan pula Cecil sudah berpesan pada mamanya saat malam sebelum tidur untuk membangunkannya jikalau dia belum bangun juga karena dia mau berolahraga.

"Iyaa, ma. Aku bangun"

Padahal matanya masi terpejam dan tubuhnya masi tertutup selimut. Beberapa menit kemudian akhirnya dia memutuskan untuk bangun lalu cuci muka dan melakukan rutinitas paginya sambil bersiap siap. Setelah bersiap dia menuruni tangga sambil menyapa mamanya yang sedang menata makanan untuk sarapan di meja makan.

"Pagi mamaku yang cantik"

"Hmm kamu ini kebiasaan, alarm lagu oppa oppa kesayangan kamu itu udah berulang kali berputar, padahal lagunya itu semangat banget dan bisa bikin kaget malah, kamu malah makin pulas tidurnya"

"Hehe itu suami aku salah satunya ma, lagian lagunya enak banget jadi yaudahsi kan aku juga udah bangun ma"

"Kamu ini halu terus masi pagi juga, Yauda ini sebelum olahraga sarapan dulu ya"

"Aduh ma, aku males nanti sakit perut, udahlah air putih doang aja"

"Inget badan kamu ya, menyesuaikan kemampuan. Udah pusing entar ngeluhnya ke siapa lagi, ini roti doang aja kalo gitu"

"Iyaa iyaa, ini aku makan rotinya"
Setelah menghabiskan makanannya cecil segera berangkat ke stadion menggunakan sepedanya.

"Ma aku berangkat ya"

"Iyaa, hati hati. Pulangnya tolong ambilin pesanan mama ya di mba mun"

"Oke maa, siapp. Bye mama cantik" teriaknya sambil mengayuh sepeda.

"Iyaaa"
-
Hari ini cuaca begitu cerah, secerah perasaannya dipagi ini. Cecil dengan segala keribetannya akhirnya jadi juga dia berolahraga sepeda setelah berulangkali hanya wacana. Bukan karena dia malas, walaupun terkadang iya juga tapi lebih ke tugas kuliahnya yang menumpuk mengharuskan dia mengerjakan tugas sampe malam atau dini hari dan dia bangun siang hari lalu berangkat ke kampus, pulangnya sore hari saat matahari mulai kembali ke tempatnya saat badan sudah lelah tapi tetap harus mengerjakan tugasnya jadi seperti itulah kira kira. Juga kemarin dia sempat wawancara untuk mengikuti kepanitiaan di kampusnya untuk acara Dies Natalis kampusnya.

Suasana stadion pagi ini tidak terlalu ramai padahal ini sudah masuk weekend, apa mungkin karena stadionnya baru, cecil tidak tahu dan dia tidak peduli yang pasti dia ingin mengisi hari ini dengan penuh semangat untuk mengayuh sepedanya.

Berbicara soal semangat dia selalu ingat mengenai salah satu buku bacaannya yang sempat ia beli di gramedia 2 bulan yang lalu judul bukunya yaitu Ikigai, penjelasan mengenai suatu istilah dari negara jepang mengenai kesenangan dan makna kehidupan. Yang mana ikigai ini memiliki 2 makna yaitu iki yang berarti kehidupan dan gai yang berarti nilai. Tapi biasanya ini juga terkadang diartikan sebagai alasan untuk bangun di pagi hari.

Btw saat ini dia sudah 3 putaran mengelilingi stadion ini tapi dia sudah merasa lelah, mungkin karena dia jarang berolahraga jadi mudah capek. Cecil terus menggayuh sepedanya sambil menyanyikan lagu yang sedang booming saat ini karena itu terngiang-ngiang di kepalanya

Oh no (oh no)
Oh no (oh no)
You’re going round in circles got you stuck up in my head (yeah)
Memories follow me left and right
I can feel you over here I can feel you over here
You take up every corner of my miindd a a a aa....

Tiba tiba sepedanya oleng dan brukk suara cecil yang terjatuh tertimpa sepedanya.

"Aww.. yaampun sakit banget, aduhh"

"Butuh bantuan?" Ucap seorang cowok yang tiba-tiba menghampirinya, Cecil pun mendongak.

"Omoo... Ganteng bangett, gak rugi gue jatoh. Tapi woy mikir dong, lha iya gue butuh bantuan yakali diliatin doang" dumelnya didalam hati.

"Haloo" ucap si cowok sambil melambaikan tangannya di depan muka cecil.

"Aaah iyaa" sambil mengulurkan tangannya.
Dan cowok tersebut bergegas membantu cecil.

"Aaws sakit banget" ucap cecil yang mencoba berdiri dengan sempurna, ternyata kakinya tergores dan sepertinya terkilir juga, jadi mungkin dia tidak bisa menggayuh lagi sepedanya. Dia langsung memikirkan bagaimana cara dia pulang.

"Alamat" ucap si cowok seperti tahu apa yang cecil pikirkan.

"Hah alamat apaan?"

"Alamat kamu, sepertinya dengan kaki seperti itu tidak akan bisa membawa sepedanya, kebetulan saya bawa mobil"

Cecil langsung kaget dan heran kenapa tiba-tiba dia harus sampe nganter juga, tapi meskipun begitu dia tetap memberitahukan alamatnya karena dia ngerasa cowok tersebut tidak akan macem macem alias pure nolong dia lagian dia juga gak sanggup jika harus mengayuh sepeda lagi.
-
Dirumah cecil.

Lean membantu menurunkan sepeda cecil yang kebetulan bisa dilipat.
"Makasih yaa, simpan disana saja" tunjuk cecil. "Btw nama kamu siapa" tanya cecil ke cowok tersebut.

"Sama sama, Lean Leonard"

"Aaa I see Lean, Aku cecil. Sebagai ucapan terimakasih aku ke kamu gimana kalo masuk dulu minum teh atau ngopi dulu"

"Tidak, saya sudah ditunggu seseorang. Terimakasih, lain kali saja"

"Ah iya, kamu yakin lean?"

Lean menganggukkan kepalanya "saya pergi"

"Oke terimakasih ya sekali lagi lean, hati hati"

Setelah lean pergi sebenarnya cecil bingung dengan ucapannya soal lain kali memangnya dia bakalan ketemu lagi apa. Tapi bodo amat pikirnya yang penting dia sudah pulang dengan selamat dan berterimakasih kepada lean karena telah mengantar dia pulang.
Dan ya sepertinya dia memang sedang buru buru ditunggu seseorang, terlihat dari tadi saat di mobil dia ditelfon terus.

"Hai mam"

"Lho kok Udah pulang lagi, pesanan mama mana?"

"Aduh Cecil lupa ma, lagian ini aku jatuh ma tadi keburu lupa. Aku juga kesini dianterin sama orang, liat kaki aku"

"Yaampun kamu ada ada aja, emang mikirin apasi sampe jatoh dan luka gini. Oiyaa mana yang nganterin kamunya biar mama ucapin makasih dulu"

"Ih mama bukannya aku dulu yang ditanyain, gaada ma dia udah pulang, lagian aku juga gak kenal siapa cowok itu cuma aku ngerasa dia baik aja dan tiba-tiba percaya aja padahal aku suka hati hati sama orang asing tapi aku tadi ngerasa aman aja"

"Yaudah duduk disana, mama obatin luka kamu. Mama ambil kotak obat dulu"

"Iyaa, oiya mama gak marah kan. Ee.. Itu pesanannya gimana?"

"Udah gak papa sekarang yang penting kamu dulu"

"Huaaa sayang mama cantik"

"Hhmm iya deh yang pinter ngerayu"

Next >
.
.
.
.
.
.
.

Huhu halo semua maaf ya kalo ceritanya gajelas, tapi semoga suka. Kritik dan saran sangat terbuka.

Comittee, Stage, and UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang