Rumah Lala terlihat begitu ramai,beberapa temanya datang begitu juga dengan Riel yang ikut hadir walau ia hanya duduk tanpa minat bergabung dengan yang lainya.
"Gak cape?" tanya Ken yang membuat Riel menatap bingung sahabatnya itu.
"Gak cape mempertahin yang gak seharusnya lo pertahanin?" lanjut Ken dengan nada sarkasnya.
"Gak ngerti gue" Ken berdecak entahlah ia harus membenturkan kepala Adriel dimana supaya dia sadar yang sebenarnya terjadi.
"Ckkk..,pura-pura lo,gue yakin Gavin udah bilang semuanya ke lo kan,Sheila gak sesuci itu bro" ujar Ken mulai jengah dengan sikap Adriel.
"Dia itu penghianat diantara kita kalo lo lupa" balas Adriel sinis.
"Dan lo juga gak seharusnya lupa dimana lo liat Sheila jalan sama bajingan Farhan itu dan bang Geo yang buat lo waras lagi,kalo gue jadi bang Geo udah gue bunuh elo karena udah bikin adeknya mainan" sarkas Ken lalu memilih untuk beranjak dari tempat nya.
Adriel hanya diam sambil meminum cola-nya dan sesekali melirik ke arah
Lala yang tampak bersenang-senang bersama sahabatnya.Mata elang-nya tenggelam saat melihat mantan dari Lala datang."Sial,kenapa bajingan kaya gitu di undang" desis Adriel saat melihat Mike temana sekelas El datang.
Adriel baru saja akan beranjak dari tempatnya namun bahunya ditahan oleh Geo.
"Ikut gue dulu" ujar Geo lalu berjalan masuk ke dalam rumah.
Adriel menghela napas lalu mengikuti Geo,ia menoleh sekilas untuk melihat Lala-nya baik-baik saja.Mereka masuk ke dalam kamar milik Geo.
"Buka ini abis itu lo harus pergi dari hadapan Lala,gue gak sudi adik gue deket sama lo" ujar Geo sambil melepas kotak kayu berwarna coklat.
Adriel menatap Gavin sekilas lalu mengambil kontak coklat itu dan melihat beberapa foto tentang Sheila yang tampak bahagia dengan seorang pria dengan seragam tentaranya dan jangan lupakan surat tulisan tangan milik Sheila.
Adriel mengambil surat itu dengan napas tertahan ia membaca semua rentetan kalimat yang di tulis sendiri Sheila.
Hai Adriel...
Ini surat aku buat karena aku tahu waktu aku gak banyak lagi hehehe...Riel kamu gak perlu khawatir ya sama aku soalnya udah ada kak Sean,dia cinta pertama aku dan akan selalu begitu Riel.
Kalo di tanya apa aku cinta sama kamu,aku pernah mencintai kamu tapi maaf cinta aku tidak sebesar cintaku ke kak Sean.Ini bukan salah kamu,ini adalah keegoisan aku Riel,maafin aku ya..
Semoga habis ini kamu ketemu sama cewek yang jantungnya berdetak cuma buat kamu bukan kaya aku yang mengharapkan orang lain dalam setiap detakan jantungku.
Aku donorin mata aku buat Lala karena dia berhak melihat dunia dan jodohnya kelak bukan karena paksaan Geo
Tertanda
SheilaP.s jangan marahan lagi sama Geo,dia gak pernah mengkhianati kamu.
Adriel mencengkeram kertas itu,hatinya bergemuruh marah,kesal dan penyesalan menjadi satu.
"Urusan kita udah selesai,gue harap lo jauhin Lala kalo sampe gue liat lo disekitar Lala gue gak segan-segan bunuh lo" ancam Gavin lalu dan meninggalkan Adriel.
Adriel keluar dari kamar Geo dengan gontai,ia berjalan menuju jendela dimana ia bisa melihat Lala sedang tertawa dengan Ken dan Lea, dadanya merasa tertikam seribu pisau sangat sesak dan menyakitkan.
"Kenapa Sheila,kenapa harus gue bangsat" desis Riel sembari menutup mulutnya menahan isakan yang keluar.
Ia tidak pernah sesakit ini bahkan saat kehilangan Sheila tapi kenapa mengingat bahwa ia mempermainkan Lala membuatnya sangat sesak saking sesaknya ia merasa ingin mati saja.
Ia tersenyum tipis saat melihat Lala menatap dirinya dari bawah dan melambaikan tangannya menyuruhnya turun.
Riel menarik napas panjang dan mengusap kasar pipinya lalu ia memilih untuk turun,ia menghampiri Lala yang sedang sibuk berbincang dengan Lea teman sekelasnya.
"Ka Riel kenapa?" tanya Lala yang terkejut saat Adriel tiba-tiba memeluknya dengan erat.
"Gue salah,maafin gue La" lirih Riel membuat Lala semakin bingung begitupun Lea menatap Riel aneh.
"Ekhmm,gue kesana dulu ya La" ujar Lea memilih memberikan waktu untuk Riel dan Lala.
Lala berbalik dan menangkup sisi wajah Riel,"Ka Riel nangis? " tanya Lala melihat wajah Riel yang memerah jangan lupakan matanya yang sembab.
"Gue cengeng ya Lala" tawa Riel dengan sumbang.
Lala menggeleng menyatakan ia tidak setuju dengan pendapat Riel."Kak Riel,di dunia ini gak ada peraturan tertulis kalo cowok gak boleh nangis,jadi ka Riel berhak nangis karena kak Riel juga manusia" jelas Lala membuat Riel tersenyum tipis.
"Ih ka Riel senyum ya" seru Lala dengan antusias karena selama mengenal Adriel jarang sekali cowok itu tersenyum.
Riel menarik Lala dalam pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di tengkuk Lala,ia sangat malu entah karena apa.ia mengecup bahu Lala dengan lembut membuat gadis itu terkejut.
"Kak Riel" pekik Lala kaget.
"Lo mungil banget gue jadi gemes,besok mau gak jalan sama gue lagi,kita ke—"
"Bangsat lo tuli apa gimana?,jauhin adik gue bajingan!!" teriak Geo menarik Riel dan menonjoknya hingga tersungkur ke tanah.
|TBC|
Cerita yang tertunda berbulan-bulan soalnya stuck banget hehe,maafken maafken.Tapi mohon vote sama komen kalo bisa share ya ke temen-temen kalian thanks
Spam next here yeorobunGimana coba Riel gak klepek-klepek orang cute gini.
Maunya cuma sama Lala gak mau kalo cewek lain
Temboknya kokoh banget,rintangan terberat Riel bukan cowok lain tapi Geo abangnya Lala
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow Lover
JugendliteraturMarchella Quinn Warren yang akrab di panggil Lala itu sering di kira pacar dari Adriel seorang siswa pintar nan dingin itu namun pada kenyataannya ia hanya menjadi bayangan dari gadis yang Adriel cintai.