Lee Minhyung atau sebut saja Mark, pria 32 thn itu menatap punggung istrinya yg telah pergi keluar dari rumah untuk bekerja, walaupun keluarganya sudah mapan dengan segenap uang, entahlah istrinya Yeri itu sungguh gila dengan kerja, Mark sudah mengatakan jika Yeri tak perlu bekerja kembali Karna Mark yg akan bekerja.
Tapi Yeri tetap kokoh mempertahankan pendirian nya untuk terus keluar bekerja mencari uang, uang dan uang.
Mark menghembuskan nafasnya lelah, sudah 14 tahun lamanya ia menikah dengan Yeri namun wanita berparas menawan itu hanya peduli dengan pekerjaan nya, entah ada apa dalam pekerjaan nya itu sehingga ia lupa dengan Mark suaminya dan Lee Jeno putra semata wayang mereka.
Terdengar langkah kaki pelan dan suara yg tengah menahan sakit, dan tak lama putra Mark, Jeno. terlihat di ambang pintu dengan tas ransel nya yg ia cangklong di punggung dan tubuh penuh dengan keringat, dan jangan lupakan tangan anak itu yg terlihat memegang bagian selangkangannya seperti menahan sakit.
Mark membanting boneka singa pemberian ibu nya ke sofa dan segera menghampiri anak kesayangannya yg terlihat kesakitan dengan peluh di sekujur tubuhnya.
"Jeno, kamu kenapa? Ada yg sakit?" Khawatir Mark melihat ekspresi Jeno yg sangat mengkhawatirkan.
"pa.. bu-burung Jeno sakit pa.." adu nya pada sang papa, Mark mengerut kan dahinya bingung
"Kenapa bisa sakit?" Mark membawa Jeno duduk di sofa, pandangan nya mengarah ke benda yg sedari tadi Jeno pegangi dari balik celana seragam nya
"Jeno, apa yg habis kamu lakuin, kok bisa begini"
Mark semakin dibuat bingung dan kaget dikarenakan celana Jeno tepat dibagian selangkangan itu mengembung, dengan tatapan polos yg Jeno berikan."ga-gatau pa, Jeno cuma lihat Vidio sama Jaemin tapi tiba tiba udah kaya gini aja, sakit pa.." ujar anak itu.
Ekspresi Mark cepat berubah yg awalnya sedih, khawatir, bingung, dan sekarang tampak marah.
"Kamu nonton Vidio apa sama Jaemin?!" Sentaknya membuat Jeno kaget, dan matanya memerah menahan tangis.
"hiks, papa marah sama Jeno?" Tanya nya
Melihat raut bersedih Jeno dengan liquid bening yg meluncur tanpa aturan dipipi anaknya membuat Mark tak tega dan dengan cepat memeluk anak nya, perasaan marah tadi hilang seketika digantikan dengan perasaan bersalah.
"maafin papa, Jeno. papa memang marah sama kamu, kamu nonton apa tadi sama Jaemin? Kenapa mau diajakin nonton begitu, Jeno mau jadi anak nakal?"
"Ngga, ngga."
"Jeno gamauu jadi anak nakal hiks, Jeno gatau Jaemin ngajakin Jeno liat apa, tadi Jeno lihat aneh banget terus tiba tiba burung Jeno udah kaya gini hiks, papa.. tolongin Jenoo" jelas anak itu sembari merengek dibait terakhir.
Mark menatap anak nya lekat, ia tak tega melihat anak nya yg sangat tersiksa dari raut wajah itu, perlahan Mark mengusap kepala anak nya tulus lalu mengecup dahi berkeringat itu.
"papa bakalan bantuin Jeno dengan janji ga nonton itu lagi ya? Klo diajak Jaemin jangan mau."
Jeno mengangguk cepat dan mengeluarkan jari kelingking nya "janji" ucapnya, dan Mark menerima itu.
Sebentar Mark menghela nafasnya, tangan nya mulai mendekat kearah junior Jeno, Jeno yg masih tidak tau apa apa hanya menyaksikan apa yg ayahnya lakukan.
Tangan mark mendarat pas di penis Jeno yg masih dibungkus celana seragam, Jeno meremat bantal disampingnya, rasanya sungguh aneh Jeno ingin meminta lebih.
Tangan Mark meremas perlahan penis Jeno membuat sang empu menggerang
"Ergmh"
"Ah papa kenapah papa laku-in ituh" ucap Jeno disela sela rasa nikmat yang ia rasakan.
"Diam lah Jeno, kau ingin papa membantu mu kan?" Jeno langsung diam tak berkutik menatap wajah tegas ayahnya yg tak tampak menyeramkan sama sekali.
Mark dengan perasaan bersalah menurunkan celana anaknya beserta dalaman nya
Dan langsung di suguhkan dengan Jeno kecil yg mengacung tegak dengan butiran² percum di atas nya.Mark menggenggam penis itu erat membuat Jeno menggerang hebat, tubuhnya bergerak seperti cacing kepanasan "ahhngg arghh papa.."
Mark mengatupkan kedua matanya dan langsung mengulum penis berukuran sedang itu, yg termasuk besar untuk anak seumuran Jeno.
Kepalanya ia naik turun kan dengan cepat tanpa memperdulikan Geraman dan desahan keenakan Jeno yg tampak frustasi dan tanpa sadar anak itu menjambak rambut hitam ayahnya.
"Ah enakh pah lagih, arghh" gumam anak itu dengan tangan yg semakin gencar menjambak Jambak rambut ayahnya. kepalanya mengadah keatas dengan dada yg sedikit ia majukan.
Mark tersedak membuat penis Jeno yg berada di dalam mulut Mark merasakan getaran getaran di tenggorokan Mark dan itu menambah sensasi enak bagi anak itu.
"Angh pa, enak rasanya aneh tapi enak, nanti Jeno argh mau lagi."
Mark menambah kecepatan kulumannya agar semua ini lebih cepat selesai, tapi sepertinya anak semata wayangnya ini tidak akan keluar hanya dengan itu.
Tangan Mark mencoba melepaskan baju seragam Jeno dan mengelus perut rata anaknya, mulutnya tak henti hentinya mengulum benda tumpul milik anak nya.
"Ahhh papa lakukan lagihh"
Mark merasakan penis Jeno berkedut didalam mulutnya, ia sengaja menggesek kan giginya itu ke kepala penis Jeno sehingga anak itu mengeluarkan sperma pertama nya didalam mulut Mark.
"Jeno papa Jeno mau pipis ahhh"
Dan diakhiri dengan Jeno memuncratkan cairan nya kedalam mulut hangat ayahnya, Mark dengan cepat pergi ke kamar mandi untuk memuntahkan cairan itu.
Jeno memandang kepergian ayahnya dengan dada yg ia naik turunkan sehabis pelepasan.
TBC
Haduh gatau lagi deh ngerasa bersalah banget belum apa apa udah ada tanda ples nya. btw suka ga? klo ga nanti ku unpublish aja
KAMU SEDANG MEMBACA
Enjoyment |l Nomark
Teen FictionBerawal dari Mark yg sangat menyayangi putranya sehingga ia tak tega melihat putra semata wayangnya itu tersiksa. Membantu sih membantu, tapi itu berdampak buruk bagi anak nya. Jangan salpak. Mature content (+) Hanya karangan biasa jangan dianggap s...