Mark mengerutkan dahinya, mata nya yg memang sudah bulat itu semakin membulat, "ma-maksudmu Jen?" Oh god seperti Mark harus mengorek kuping nya setelah ini.
Jeno mengangguk mantap lalu tersenyum hingga kedua matanya menghilang ditelan bulatan pipi tembamnya, "he'em, tadi Jaemin minta tolong ke Jeno buat masukin jarinya Jeno ke pantatnya. terus Jaemin jerit², akhirnya dia minta Jeno masukin burung Jeno." Jelas anak itu.
Mark melepaskan pelukan Jeno darinya, menarik pergelangan anak itu cepat. membawa Jeno yg kebingungan untuk keluar dari rumah.
Yeri yg berada di dapur langsung mengikuti ayah dan anak itu yg hendak keluar.
"Kalian akan kemana malam malam begini ha?" Tanya nya dengan nada sebal.
"sayang aku kerumah Jaehyun, jaga rumah sebentar ya" terakhir Mark mencium kening Yeri dan menyeret Jeno masuk kedalam mobil.
Yeri memandang kepergian suami dan anaknya lalu masuk kerumah mengambil jaket beserta kunci mobil miliknya dan pergi dari rumah nya.
.
.
Mark mematikan mesin mobil nya lalu keluar dari sana dan juga memaksa Jeno untuk turun dari mobil.
"kenapa kerumah Jaemin sih pa? Jeno ngantuk" adu Jeno pada ayahnya yg seolah tak peduli.
"Jae, Jaehyun!" Mark mengetuk pintu kayu rumah Jaehyun dan tak lama teman kerjanya itu membuka pintu rumahnya dengan ekspresi wajah bingung
"Mark? bagaimana kabarmu?, Dan kenapa kemari malam malam sekali?" Bingung sekaligus tanya Jaehyun
"Sebenarnya aku ingin menemui Jaemin, ada sedikit masalah dengan anak ku" jawab Mark.
"ngga. Jeno gaada salah sama Jaemin." aku anak itu namun sekali lagi diabaikan oleh Mark.
"Yasudah Mark kemari masuk lah dulu lalu ceritakan dengan jelas, agar aku paham. sepertinya bukan masalah biasa" setelah itu jaehyun mengajak Mark masuk kedalam rumahnya yg tak kalah besar dari rumah Mark.
Mereka duduk di ruang tamu setelah Jaehyun menyuruh Renjun putra sulung nya untuk memanggil Jaemin yg berada di kamar.
"Jadi... apa masalahnya?" Tanya Jaehyun menyantap teh hidangan pelayan nya.
"begini jae, Jeno dengan Jaemin.. huh, bagaimana aku mengatakan nya" Mark termenung menatap Jaehyun yg setia menunggu jawabannya, Mark memilih mendekat pada jaehyun dan berbisik pada temannya.
Jeno dan Jaemin yg duduk bersebelahan dengan kompak mengedipkan bahunya tak tau.
Tubuh jaemin langsung kaku ketika tatapan tajam ayahnya mengarah padanya.
"Mark, bawa anak mu pulang sekarang. sudah malam kau juga harus tidur, akan ku selesaikan ini." Setelah mengatakan itu Jaehyun menarik tangan Jaemin dengan kasar dan Mark juga mengajak Jeno untuk pergi dari rumah itu dan pulang kerumahnya.
Seseorang yg berada dibalik tembok dan mendengarkan semua pembicaraan 4 pria itu tersenyum, merasa menang Karna merasa balas dendam nya tercapai kan.
"Jaemin memang sangatlah berani"
"yah, biasa dia memang seperti itu."
.
.
Matahari terbit dari arah timur, sinarnya masuk ke ventilasi kamar Mark dan membuat pria itu terbangun, mengucek² matanya dan manaruh boneka singanya yg semalaman ia peluk.
Mengingat ingat ucapan Jeno membuat kepala nya terasa pusing dan berdenging, kenapa anak nya bisa melakukan hal seperti itu di usianya yg masih muda.
Mark jadi teringat dirinya saat berumur 16 tahun dulu, momen² yg membuat nya malu untuk mengingat nya kembali.
Mark menggeleng lalu turun dari kasur menuju kamar mandi dan bersiap mandi. Melepas pakaian yg melekat ditubuhnya dan melangkah kan kaki telanjangnya ke kamar mandi.
"papa!" Mark yg tadinya sudah bersiap untuk mandi langsung keluar dari bilik, menatap Jeno dengan pandangan bertanya.
Jeno dengan tidak sopan memandangi tubuh telanjang ayahnya yg begitu putih bersih tanpa cacat. Mark yg mengerti arah pandangan Jeno segera mengambil bathrobe nya yg berada di balik pintu kamar mandi dan memakai nya.
"papa, sepertinya burungku sakit lagi" lirih Jeno memandang kebawah
"ha? katakan yg jelas Jeno" Tekan Mark dan Jeno pun tersentak.
"ngga!, begini pa, papa masih marah sama Jeno?" Tanya Jeno dengan tampang merasa bersalah
Mark membuang muka, melipat kedua tangannya didepan dada "he'em" wajah Jeno brubah menjadi dramatis, ia berjalan mendekati ayahnya dan memeluk ayahnya itu erat.
"Maafin ucapan Jeno kemarin pa, je.. Jeno.."
"sudahlah, papa memang marah sama Jeno, tapi papa ga bisa marah lama² sama anak papa. dan kamu Jeno, yg kamu lakukan sama Jaemin itu gak bener. sangat sangat gabener." Oceh Mark dan Jeno hanya mendengarkan nya.
"maafin Jeno udah nyebut papa buruk" maafnya sekali lagi dan Mark hanya mengangguk
"Tapi kamu jangan begitu lagi ya sama Jaemin" peringat mark.
"Itu namanya apa sih pa? main kuda kudaan?"
"Tidak perlu tau, pas kamu besar nanti tau sendiri. udah papa mau mandi dulu"
"pa, Jeno pengen mandi bareng sama papa, ya, yaa~" bujuk Jeno menampilkan mata bambinya pada Mark yg menghela nafasnya
"Kamu udah besar Jeno, masa mau mandi sama papa sih" heran Mark yg mendapat lengkungan bibir kecewa Jeno.
"Yaudah Jeno mau kecil lagi aja biar bisa mandi sama papa, kumohon ya paa"
Merasa tidak tega dengan ekspresi Jeno yg memohon padanya dengan ragu Mark pun mengangguk mengajak Jeno masuk kedalam kamar mandi.
TBC
Mark sinting dikit :)
anywys jangan lupa votmen ya yang
jangan jadi siders 👁️👄👁️
KAMU SEDANG MEMBACA
Enjoyment |l Nomark
Teen FictionBerawal dari Mark yg sangat menyayangi putranya sehingga ia tak tega melihat putra semata wayangnya itu tersiksa. Membantu sih membantu, tapi itu berdampak buruk bagi anak nya. Jangan salpak. Mature content (+) Hanya karangan biasa jangan dianggap s...