Shoyo: Ah... Ya ampun... Ada apa denganmu? Bisakah kamu tenang.
Kei: Tenang? Bagaimana aku bisa tenang kalau KEKASIHKU di pegang orang lain. Bagaimana jika pria itu benar-benar menyukaimu? Dia baru saja memelukmu sebelumnya.
Shoyo menatapnya dengan bengong: HAHAHAHAHAHA!!! Maksudmu Tobio? Hahaha... Pria itu menjalin hubungan dengan seorang gadis selama lebih dari 3 tahun sekarang. Dia dan kekasihnya adalah temanku. Mereka sering memelukku mengakuiku sebagai anak mereka. Meskipun aku lebih tua dari mereka. Jelas?
Shoyo: Mereka itu sebenarnya sedikit mengerikan, tapi aku kira cinta sebenarnya dimaksudkan untuk menjadi mengerikan.
Kei: (tersipu) A-apa?! Lalu, ada apa dengan pendapat itu?
Shoyo: Tobio bukan ahli matematikawan, tapi dia hanya mengingatnya agar terlihat keren. Dia selalu melakukan lebih gila dari pada pacarnya.
Kei: Kau seharusnya memberitahuku sebelumnya.
Shoyo: Maafkan aku, aku tidak mengira kau akan cemburu. (cium kening Kei)
Kei memeluk pinggul Shoyo.
Shoyo: Oh... Cintaku? Aku ingin melekat denganmu, tapi kita harus makan malam keluarga malam ini.
Kei: Hmn? Aku akan merindukanmu. (cium)
Shoyo tersenyum
(7:00pm)
Ibu Shoyo: Sho-chan! Akhirnya kau di sini.
Shoyo: Selamat malam ibu, ayah dan adikku.
Ayah Shoyo (Tobio): Ayo, duduklah.
(Shoyo duduk)
Ayah Shoyo: Kami dengar bahwa keluarga Bokuto dan putra keluarga Akaashi akan menikah.
Shoyo: Ya ayah! Aku sangat senang
Ibu Shoyo (pacar Tobio): Itu sedikit mengejutkan tapi beri tahu mereka, selamat dari kamu
Shoyo; Baik, bu.
Ayah Shoyo: Sho-kun, apa kau sibuk besok?
Shoyo: Kupikir tidak.
Ayah Shoyo: Lalu bisakah kau meluangkan waktu untuk makan siang? Kami ingin kau bertemu seseorang.
Shoyo: Hmm? Siapa?
Ayah Shoyo: Itu kejutan, tapi kamu pasti akan menyukainya.
Shoyo's 💭: "Dia? Ah, itu pasti kencan buta"
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Uang Tidak Bisa Membeli Cinta //TsukiHina ✔
FanfictionDitulis oleh: Aoife Blaíthín