Namaku Naila maharani, cita citaku ingin menjadi anak orang kaya mempunyai banyak abang yang posesif, keluarga yang menyayangiku, semua keinginanku selalu dituruti, itulah cita citaku.
Tapi aslinya aku hanya orang biasa yang haus akan kasih sayang, orang tuaku yang pilih kasih, mempunyai abang yang tidak perhatian padaku, dan mempunyai kaka dan adik yang menyebalkan.
Hidup ku sangat menoton, sifatku yang agak pendiam, agak polos, lemot dan tidak pintar,selalu membaca novel yang bertentangan dengan transmigrasi.
Aku menginginkan transmigrasi, ke tubuh yang keluarga aku inginkan,sangat ingin. Setiap malam aku menghalu,dan aku menolak sadar bahwa semua itu hanya imajinasi,tidak nyata.
Suatu hari saat aku pergi ke luar untuk membeli cemilan, saat aku ingin menyebrang aku tidak melihat kanan kiri sehingga aku tertabrak mobil yang melaju kencang. Aku terpental jauh dan kepalaku terbentur batu besar.
'Aah apakah ini akhir hidupku?, syukur syukur kalo aku bertransmigrasi kalo aku langsung keneraka bagaimana, dosaku masih banyak.
Bagaimana dengan keluargaku, meskipun mereka pilih kasih tapi aku tau,mereka juga menyayangiku, dadaku sangat sesak.
Semoga keluargaku bisa mengikhlaskan beban keluarga sepertiku.'
Dan pandanganku menggelap,nafasku terhenti, dan aku meninggalkan dunia ini.
***
'kenapa gelap sekali, apakah ini di alam kubur, apakah aku akan ditanyakan oleh malaikat tentang amal baik dan buruknya'
Saat aku sedang berfikir badanku seolah olah ditarik, ugh itu sangat menyakitkan.
Perlahan lahan aku bisa membukakan mata.
Uh silau sekali, aku mengerjap kan mataku dan perlahan disekitarku tidak silau lagi, yang pertama kali aku lihat adalah ibu ibu yang sedang melihatku dengan pandangan haru?.
"hiks dia imut sekali mas, dia anak perempuan yang aku inginkan selama ini.lihat lah bukankah dia sangat menggemaskan"ucap ibu itu sambil terus melihat kearahku, sesekali mengecup pipiku.
"iya sayang, dia sangat menggemaskan"ucap paruh baya yang berada disamping ibu ibu tadi.
Aku mengalihkan pandanganku ke arah pria paruh baya itu dan lihatlah wajah pria itu, meskipun sudah berumur tetapi dia masih terlihat tampan, oh tidak tidak, dia sangat sangat tampan, sugar daddy aaa.
'hai tampan'
"bwa bwaa"
'loh kenapa suaraku seperti bayi, tunggu tunggu, aku baru ngeh, kenapa tanganku jadi kecill!!!, apa aku bertransmigrasi ketubuh bayi, oh wow amazing HAHAHAHA AKHIRNYA AKU BERTRANSMIGRASI, mimpiku terkabul.'
Aku tertawa dan tidak menyadari bahwa mereka semua yang berada diruangan itu memperhatikanku sedari tadi.
"aaaa gemasnya princess mommy ini"
"princess siapa sih ini gemes banget hm"
"duhh imut nya"
"adek abang kenapa menggemaskan sekali hm"
"imut"
"cantik"
"plincess nya abang"
"imut bangettttt! "
"kalung mana kalung, pengen abang culik deh lasanya"
Begitulah kira kira pekikan yang ada didalam ruangan.
Aku tersadar dari lamunanku dan melirik keseluruh ruangan,aku melongo ketika melihat 7 anak kecil yang berada tak jauh dari dirinya sedang melihatku, dan yang membuatku kaget adalah,mereka sangat sangat tampan kawan argh aku gak kuat, kenapa semuanya tampan, aku tidak melihat keburikan disana.
Masih kecil aja udah sangat tampan, apalagi nanti kalo sudah besar.
Melihat wajah ku yang melongo lagi lagi membuat ruangan itu kembali ricuh.
"oh iya,kamu belum dikasi nama. Emm mas kira kira nama princess kita apa ya"ucap ibu itu yang aku pikir adalah sang mommy sipemilik tubuh.
"hmm, aku kasih nama princess kita adalah QUEEN ARAYA ALEXANDER"ucap sang deddy tegas.
"okey sayang sekarang nama panggilan mu Ara ya"ucap sang mommy bahagia.
'tidak buruk, okey sekarang aku harus pura pura jadi polos muehehe,meskipun dulu aku juga polos, eh agak polos deh'
"bwa bwa hahaha"aku merentangkan kedua tangan meminta digendong dengan tertawa.
"kelihatannya princess kita menyukai namanya"ucap salah satu abang disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Araya
FantasyNaila maharani gadis sederhana, penyuka novel tentang transmigrasi, selalu menghalu mempunyai keluarga yang Naila inginkan. Suatu hari saat Naila akan pergi ke luar untuk membeli cemilan, saat Naila ingin menyebrang ia tidak melihat kanan kiri sehi...