empat

581 44 18
                                    

Ara mengetuk pintunya dan terdengar suara dari dalam.

"masuk"

Ara masuk dan berdiri didepan.

"kamu anak baru ya?"tanya ibu guru.

"iya bu"Ara hanya mengangguk.

"yaudah perkenalan dulu gih"

"ekhem perkenalkan nama Ara itu Queen Araya, Ara suka coklat,hoby Ara itu Rebahan ama baca novel, semoga kita berteman dekat ya"ucap Ara dengan riang.

Seketika kelas menjadi ricuh.

"woe kenapa ada bocil sd disini"

"aaa liat pipinya mau tumpah itu"

"gemes banget sih dek"

"jadi adek aku mau nggak"

"mimpi lo, mana mau dia ama lo"

"ya siapa tau aja mau"

Ya kira kira begitu. Kenapa banyak yang bilang Ara itu anak sd?,karena tinggi badan Ara itu cuma 146,pendek kan.

"sudah sudah, sekarang Ara kamu duduk disamping Bela, Bela angkat tangannya"

Yang bernama Bela mengangkat tangannya dan Ara berjalan ke arah Bela.

"hai nama gw Bela"ucap Bela berkenalan.

"hai nama Ara itu Ara"Ara menjabat tangannya Bela.

"iya gw udah tau kok tadi"Bela terkekeh gemas.

"Hehehe ngga papa, kenalan lagi"

"Bela,Ara mengobrolnya nanti saja setelah istirahat, sekarang fokus kedepan"

"baik bu".

Kringg kringg

Akhirnya yang ditunggu tunggu pun berbunyi, semua murid berjalan keluar.

Tinggal lah Ara dan Bela.

"Ara mau ikut ke kantin gk? "tanya Bela.

"ngga,Bela duluan aja"tolak Ara halus.

"oh okey,dah Ara gw duluan ya"

Ara hanya mengangguk, dan kini tersisa diri nya seorang, Ara sedang menunggu para abangnya.

Yang ditunggu pun tiba, para abang dan temannya pun tiba.

"Ara, ayo"

"lama banget sih, Ara kan laper"ucap Ara sambil cemberut.

"hehe maaf ya, tadi ada sedikit masalah"ucap Alex cengengesan.

"yaudah yok ke kantin"melupakan wajah murung,diganti dengan cerianya.

Ugh ia tak sabar memakan makanan yang ada dikantin.

"sabar ya nak, bunda lagi jalan ke kantin ini"ucap Ara sambil mengelus perutnya.

"Ara lo hamil? "ucap Dino kaget.

"ihh apaan sih, ini tuh cacing cacingnya Ara tau"

"ouh kirain hamil"Dino menganggut anggut.

"lagian kalo Ara hamil, bapak nya siapa coba"

"gw"ucap lelaki yang tak lain dan tak bukan adalah bos mereka, terkejut?, jelas mereka terkejut, bos mereka Theo itu anti yang namanya perempuan cuy, dan tadi dia mengajukan diri buat jadi bapaknya cacing di perut Ara.

"nggak mau, Ara pengennya yang jadi bapaknya itu Naruto"ucap Ara ketus.

"Lari ada wibu"canda Leo.

"Ara bukan wibu ya, orang cuma nonton anime doang, bukan terobsesi"ucap Ara kesal.

"yee sama aja bocah"Ucap Dino

"beda"Ara

"sama"Dino

"beda"

"sama"

"BEDAAAAAA"sudah cukup Ara kesal sekarang, mata Ara berkaca kaca.

Mereka yang melihat itu menatap Dino tajam,membuat Dino gelagapan

"eh eh eh, iya beda kok beda hehe"Dino hanya cengengesan dengan wajah panik.

"nah gitu dong, dan ini kita kapan sampai kantinnya, kok lama"ucap Ara heran.

Gimana nggak lama, orang mereka dari tadi nggak jalan jalan, karena berdebat.

"iya lama lah, orang kita nggk jalan ogeb"

"oh iya hehe yaudah yok jalan"dengan percaya dirinya Ara memimpin didepan seakan akan tau dimana letak kantinnya.

Saat mau berbelok kiri,Geo menahan lengan Ara.

"ehh kenapa"

"itu bukan jalan ke kantin sayangg"ucap Geo lembut.

"ouhh hehe,yaudah sok kalian duluan"Ara cemgengesan, yang lain hanya geleng geleng kepala.

Sesampainya dikantin, semua pandangan murid tertuju ke arah Ara yang berada ditengah.yang tadinya ricuh semakin ricuh dengan pekikan para betina.mereka hanya acuh saja, dan berjalan ke arah meja khusus mereka ber sembilan termasuk Ara.

"Dino, Leo pesenin"titah Theo.

"oke seperti biasa kan"yang lain mengangguk.

"degem mau apa"tanya Dino.

"emm Ara mau baso ama es teh anget ya Bang"

"lah gimana konsepnya, es teh anget"ujar Dino bingung.

"ada pokoknya,yaudah sana Ara udah laper nih"

"iye tuan putri mohon ditunggu pesanannya"ucap Dino seakan akan menjadi pelayan.

Ara tertawa, semua yang melihat Ara tertawa pun terpesona.

Sesudah makanan datang, Ara makan dengan lahap.saat sedang makan baso yang paling besar, yang Ara favoritkan, seseorang menumpahkan kuah baso yang masih panas ke arah tangan Ara, Ara yang terkejut pun menjatuhkan baso nya kelantai.

Semua orang yang melihat itu terkejut

"hiks hiks ma-maaf a-aku gak sengaja"ucap seseorang dengan menunduk.

"lo kalo jalan pake mata anjing, liat adek gw jadi luka gini!"teriak Kendrick.

"hiks ma-maafin aku"isak wanita itu dengan suara yang dibuat imut.

"LO APA APAAN SIH"bentak Alarick.

"hiks"mendengar isakan dari Ara mereka semua mengalihkan atensinya ke arah Ara.

"Sstt sayang jangan nangis ya, ayo kita ke uks"bujuk Geo.

"hiks huaaaaa"tangis ara semakin kencang, dan membuat mereka gelagapan.

"LIAT, INI SEMUA GARA GARA LO SIALAN"Bentak Theo dan menarik rambut wanita itu dengan kencang.

Mendengar Theo marah kantin menjadi sangat hening, selama ini, Theo tidak pernah marah karena Theo sangat pandai mengendalikan emosinya, dan itu sangat mengerikan.

"hiks hiks a-aku nggk sengaja maaf, ma-maafin aku"wanita itu terus terisak dengan suara yang diimut imutkan,bahkan itu terdengar menjijikan.

"DIAM"Bentak Theo lagi. Lalu mendorong wanita itu sehingga pelipisnya mengenai ujung meja yang runcing, darah mengalir dari pelipis wanita itu.

Semua orang yang berada di kantin meneguk saliva nya dengan susah payah, sambil melihat ke arah wanita itu dengan ngeri.

"hiks udah ih"Ara menghentikan pertengkaran itu, dan Ara terus melihat ke arah baso nya yang tergeletak di lantai

'hiks baso Ara'

Mereka semua membawa Ara ke uks.

"awas aja lo"ucap Alex dingin lalu menendang perut wanita itu sampai pingsan.

"gak mau cari gara gara gw sama cewe yang dideket geng itu, ngeri cuy".

"iya anjir, liat cewe itu aja sampe pingsan gila".

Itulah bisikan orang yang berada dikantin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi ArayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang