[ Last ] The Wizard become A Prince

507 47 2
                                    

"Ore ?" ulang Kise sembari menunjuk wajahnya, "ya, kau dan Tetsuya akan bermain di latih tanding dengan SMA Urushiya. Pastikan kau tidak kalah," kata Akashi. "Ha-hai'..." kata Kise.


"Ryouchan ganbatte ne ?!" hibur Fuyo, Kise tersenyum miring, padahal dia baru saja mengikuti pertandingan resmi kemarin, dan sekarang harus ikut latih tanding. Kise menghela nafas berat, "Akashicchi lagi jahat padaku..." keluhnya suram.


"A-ah... Ryouchan melebur," kata Fuyo datar.


...


Hari ini diskonnya lumayan banyak, aku bisa membuat makan malam yang enak! Batin Fuyo bahagia dengan kantung belanjaan di tangannya.


"Pencuri!" teriak seorang wanita, Fuyo menoleh dengan kaget, tiba – tiba saja ada yang menariknya lalu menodong lehernya dengan pisau. "Jangan mendekat! Atau gadis ini akan mati!" teriak si pencuri.


Fuyo meronta dari pegangan di pencuri, padahal aku hanya belanja! Batin Fuyo. "Lepaskan gadis itu!" teriak salah satu polantas. "Berhenti! Jangan mendekat!" teriak si pencuri.


"T-tasukete ( tolong )..." rintih Fuyo yang merasah lehernya mulai sakit karena dikunci oleh lengan di pencuri.


"Yare yare, berani sekali kau memegangnya," kata suara santai khas Akashi Seijuro-dia hanya lewat untuk pulang dan kaget saat melihat Fuyo dijadikan tahanan. Dia melangkah mendekat dengan santai, "jangan mendekat!" si pencuri menodongkan pisaunya pada Akashi dengan panik.


"Hah ?" kata Akashi sembari memelototi si pencuri, seketika saja si pencuri gemetar ketakutan. "Tidak ada satu pun orang yang menentangku maupun mematuhiku yang boleh mengancamku apalagi mengganggu temanku." Kata Akashi dengan emperor eye-nya. ( Fungsinya bisa gitu ya ? :v )


Pisau si pencuri jatuh berkelontangan, si pencuri sendiri jatuh terduduk, gemetar ketakutan. Akashi menangkap Fuyo yang terlepas dari si pencuri dengan lemas. "Seichan sugoi na..." kata Fuyo, "kau tidak apa – apa ?" tanya Akashi.


"Hm, arigato," kata Fuyo. "Ayo, aku akan mengantarmu pulang," kata Akashi. Akashi menarik Fuyo berdiri. "Permisi, kami harus membawa kalian ke kantor polisi sebagai saksi dan korban." Kata polantas tadi.



Akashi dan Fuyo saling tatap, "sebentar saja," kata Akashi pada si polantas.


Setelah menyelesaikan urusan mereka, keduanya pulang bersama, dia dan Fuyo melewati pematang sungai menuju rumah Fuyo saat matahari mulai turun.


"Nee... Seichan," kata Fuyo, "hm ?" kata Akashi. "Jangan marah ya, soalnya aku mau mengatakan suatu hal," kata Fuyo, "oke," kata Akashi. "Aku tidak sengaja mendengar percakapan Seichan dan Ryouchan beberapa hari yang lalu, meskipun aku tidak dengar kalimat terakhir Ryouchan sih." Kata Fuyo.


Fuyo menoleh pada Akashi yang tak bereaksi, "e-etto! Seichan jangan marah! A-aku hanya ingin meluruskan beberapa hal-meskipun waktunya nggak tepat." Kata Fuyo.

Sounds ( Kise Ryouta )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang