AUF-12

36 6 0
                                    

Para member asik dengan kesibukan mereka masing masing, sebelum melaksanakan konser yang akan mulai sekitar 5 jam lagi. Mereka ada yang rebahan, main HP, syuting buat EN-ter key, coba-coba baju, bahkan ada yang latihan suara depan cermin kek Heeseung.

Setelah semuanya selesai dengan kesibukannya, mereka pun pada diam dan fokus pada pikiran masing-masing yang kalau ditelusuri sangatlah random.

"Hyung!" Panggil Ni-ki.

Semua member pun menoleh ke maknae mereka itu. Sadar ada yang salah merekapun saling pandang. Sunghoon yang tengah rebahan di sofa panjang pun segera menegur.

"Kalau manggil yang bener dong, Nik.. kita semua disini Hyung kamu." Tegur Sunghoon dengan nada kesal, mungkin saja Ni-ki sengaja.

"Hehe..."

"Haha, hehe aja Nik?" Sindir Jungwon.

"Ya terus apa?" Balas Ni-ki dengan wajah sepolos mungkin.

"Kamu manggil siapa sih sebenarnya?!" Tanya Jay ngegas, udah biasa...

"Semuanya." Jawab Ni-ki santai.

"Ni-ki!!!" Teriak semua member geram.

"Baiklah baiklah..." Ni-ki menetralkan mimik wajahnya. "Aku hanya ingin bertanya." Ucapnya sambil melihat ke-6 Hyung-nya serius.

"A–apa?" Tanya Sunoo yang tiba-tiba merasa gugup.

"Jika aku mengajak Nanda berkencan, apa dia mau? Menurut kalian bagaimana?"

Hening.

Hyung line yang awalnya fokus pada Ni-ki, tiba-tiba mengalihkan pandangannya.

"Y–ya.. sepertinya dia tidak mau, kau tau dia paling anti untuk hal yang semacam itu, buk–bukan?" Ucap Heeseung yang berusaha fokus pada HP nya, tapi tentu saja itu tidak berhasil mengingat nada bicaranya yang amat gugup barusan.

"Eum, lagipula dia pasti sibuk untuk beberapa hari ke depan." Ucap Sunghoon juga sambil menatap Heeseung.

"Me–memangnya kenapa kau tiba-tiba ingin berkencan dengannya?" Tambah Jay yang berpura-pura memperbaiki rambutnya.

Ni-ki melirik Sunoo dan Jungwon dengan smirk andalannya, seakan berkata 'lihat, aku berhasil!'. Sedangkan keduanya yang paham pun hanya diam.

Ni-ki kemudian menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa, dia terlihat sangat santai sekarang.

"Aku rasa.. aku menyukainya." Jawab Ni-ki acuh tak acuh.

Jake mengangkat sebelah alisnya, merasa aneh dengan sikap dan perkataan Ni-ki barusan. Ini adalah masalah serius, tapi kenapa Ni-ki bertingkah seakan-akan ini adalah hal yang sepele. Apalagi ini Nanda, perempuan yang sudah mereka anggap sebagai adik, sebagai saudara. Dan jangan lupakan apa reaksi ayah dan bunda jika mendengar rencana Ni-ki ini.

"Apa kau hanya menggertak kami?! Yak! Katakan!" Akhirnya Jake membuka suara setelah berfikir panjang. Efek punya otak kelebihan pinter.

Ni-ki hanya tersenyum sebagai jawaban. Semua Hyung pun mematung. Alasannya? Hanya mereka saja yang tau.

"Assalamu'alaikum!"

Ke-7 nya langsung menoleh ke pintu yang baru saja di buka, disana berdiri seorang perempuan yang bergandengan dengan seorang anak kecil.

"Abang!!" Anak kecil itu Jihan, dia langsung berlari dan memeluk Heeseung.

"Bunda baru sampai?" Tanya Sunoo yang sekarang sudah mengambil alih Jihan.

"Hem..."

Ni-ki menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan canggung.

"Nanda... Gak ikut, bunda?"

Ana Uhibbuki FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang