Tolong dikoreksi kalau nemu typo ya.
Selamat Membaca
•••
Hyunsuk sudah menyadari kegelisahan Jihoon sedari tadi. Pria itu tidak berhenti melirik ke arah tangga, memastikan apakah sang sahabat sudah turun atau tidak.
"Hyun, kok Junkyu belum turun juga ya?" Tanya Jihoon untuk yang kesekian kalinya.
Hyunsuk tersenyum lucu melihat kekhawatiran Jihoon. Tapi sebenarnya Hyunsuk juga khawatir Junkyu belum turun juga. "Hm? Namanya juga uke, pasti dandan dulu yang lama." Hyunsuk berusaha memberikan jawaban terpasti.
Jihoon tetap tidak tenang. "Tapi, feeling ku nggak enak. Kita ke atas aja ya?"
Hyunsuk hanya menurut. Mau tolak gimana pun tetap nggak mempan, hubungan Junkyu-Jihoon itu lebih dari sahabat, bisa dibilang Ayah-Anak. Makanya Hyunsuk tidak pernah cemburu. Selain itu, dia juga ikut beneran khawatir sama Junkyu.
Jihoon dan Hyunsuk berjalan menuju kamar tempat tadi mereka meninggalkan Junkyu dengan langkah kaki yang terburu-buru.
Tok...Tok...Tok!
Jihoon mengetuk pintu itu dengan tidak sabaran. "Junkyu!" Teriak Jihoon dan Hyunsuk dari balik pintu.
Mereka mendengar suara tergesa-gesa lalu kemudian disusul dengan teriakan Junkyu dari dalam.
"Jihoon! Kak Hyunsuk! Tolong bukain pintunya!!" Mendengar balasan dari dalam membuat Jihoon sedikit panik.
"Kamu ke kunci?" Tanya Hyunsuk, ikutan paniknya Jihoon.
"Iya! Ada ipar Jihoon juga disini! Si Haruto!"
Teriakan kali ini membuat Jihoon benar-benar panik. "What!? WOI HARUTO! JAUH-JAUH YA DARI JUNKYU!! JANGAN MACAM-MACAM!!" Hyunsuk hanya tersenyum geli melihat raut panik Jihoon disebelahnya.
Raut khawatir dan panik Hyunsuk berubah menjadi kesenangan saat melihat Jihoon yang lagi mendobrak pintu itu dengan tidak sabar.
Kalau Junkyu itu gorila, Jihoon Ayah-nya gorila. Itulah isi pemikiran konyol seorang Choi Hyunsuk.
Brak!
Brak!
Brak!
Tiga kali dobrakan dari Jihoon membuat pintu itu dapat terbuka.
Saat pintu itu terbuka, Jihoon menatap sang sahabat dengan tatapan berbinar. "Junkyu!" Sambut. Jihoon dengan tangan yang terbuka untuk pelukan.
"Kak Hyunsuk!!" Teriak Junkyu lalu memeluk tubuh Hyunsuk, padahal Jihoon sudah berharap Junkyu memeluknya.
Nampaknya si Ayah gorila kecewa putri kecilnya lebih memilih sang Mama.
Melupakan perasaan tertolaknya. Jihoon menatap Haruto tajam. "Kamu diapain sama dia!? Nggak papa kan?" Tanya Jihoon. Tangannya sibuk membolak-balikkan tubuh Junkyu, mengecek apakah ada lecet dikit.
Junkyu menghempaskan dan mendorong tubuh Jihoon. "Ish! ribet banget nih orang" Ujar Junkyu lalu menarik tangan Hyunsuk.
"Kita turun yuk Kak" Hyunsuk hanya mengangguk lucu dan mengikuti tarikan Junkyu.
Meninggalkan dua dominan yang menatap satu sama lain dengan pandang tajam. Iya guys, sedari tadi Haruto masih di situ, tapi diem aja karena malas adu bacot sama Jihoon.
"Jangan deket-deket sama Junkyu!" Ancam Jihoon lalu berlalu dari hadapan Haruto.
Haruto memutar matanya malas. "Dasar, nggak bisa puas sama satu uke." Ujar Haruto lalu menutup pintu itu dengan pelan, sembari menyusul untuk turun kebawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocah [HARUKYU]
Fanfiction- SHORT STORY "Kak Junkyu....Aku menyukai mu!" "Dek, sekolah dulu yang bener ya?"