3: Only For You

156 41 15
                                    

"Wendy, ada ap- tuan Richard, kenapa anda bisa ada disini?" Anne yang datang bersama Kevin terkejut melihat salah satu investor di Cloud Writing ada bersama Wendy.

"Saya yang membuat nona Wendy terluka begitu. Jadi saya membawanya kesini." Kata Richard. Dia mengingat wajah perempuan itu, tapi tidak terlalu ingat siapa namanya.

"Ya ampun, bagaimana bisa seperti ini?" Ekspresi khawatir terlihat jelas di wajah Anne begitu melihat keadaan Wendy. Pergelangan kaki kanan perempuan itu tampak memar dan bengkak. "Padahal kau sudah datang kesini, tapi malah jadi begini."

"Sudahlah, tidak perlu dibesar-besarkan seperti itu." Ujar Wendy.

"Saya benar-benar minta maaf."

Wendy menatap Richard, "tidak apa-apa, lagipula ini bukan luka parah. Anda juga sudah bertanggung jawab membawa saya kesini."

"Lalu bagaimana? Apa kau mau pulang saja? Kevin akan mengantarmu jika kau mau pulang." Ujar Anne.

Wendy menggeleng, "tidak perlu. Kalian nikmati saja pestanya. Aku akan pu-"

"Saya akan mengantarnya." Tukas Richard tiba-tiba.

"Hm?" Anne tampak bingung.

"Saya juga harus pulang sekarang, ada sesuatu yang harus saya urus."

"Ah, tapi kalau seperti itu sebaiknya biar kami yang mengantar Wendy." Ujar Anne.

"Tidak apa, jika memang ini sebagai bagian dari tanggung jawab tuan Richard, tolong antarkan Wendy ke rumahnya dengan selamat." Timpal Kevin.

"Sayang -"

"Baiklah, kalau begitu nona Wendy, apa anda bisa berjalan?" Tanya Richard.

Wendy menatap pergelangan kakinya, "akan saya coba-"

"Jika tidak bisa saya akan menggendong anda seperti tadi, apa anda keberatan?"

Anne memandang aneh Richard, di satu sisi dia merasa khawatir dengan Wendy. Bagaimana pun juga, mereka adalah orang asing yang baru pertama kali bertemu.

"Ya, tidak apa-apa." Ujar Wendy.

Richard pun kembali menggendong Wendy dan melangkah keluar klinik, diikuti oleh Anne dan Kevin.

"Jangan matikan ponselmu." Bisik Anne pada Wendy yang sudah duduk di kursi samping kemudi.

"Tentu." Wendy mengangguk.

"Tuan Richard, tolong antarkan Wendy sampai ke rumahnya dengan selamat." Anne merasa sedih karena tidak bisa mengantar Wendy sampai ke rumahnya. Dia masih harus ada di tempat pesta dan menyapa orang-orang yang datang. Di samping itu, dia merasa kesal karena Kevin mengiyakan ucapan Richard untuk mengantar Wendy pulang.

"Tentu saja, saya akan mengantar nona Wendy dengan selamat." Richard mengangguk lalu mulai menjalankan mobilnya.

Bug!

"AW! Kenapa kau memukulku?!" Kevin mengusap lengannya yang baru saja dipukul oleh istrinya itu. Pukulan istrinya itu cukup kuat omong-omong.

"Kenapa kau membiarkan tuan Richard mengantar Wendy pulang?!" Kesal Anne.

Kevin menghela napas, "tapi tuan Richard sudah bersedia. Kalaupun terjadi sesuatu, itu urusan dia. Kita juga tidak memaksanya untuk mengantar Wendy, dia sendiri yang mau."

Anne tak menyahut, meski Richard memang punya reputasi yang baik, tapi bukan berarti dia mudah dipercaya. Begitu menurut Anne.

"Sudahlah, Wendy pasti akan menghubungimu jika ada sesuatu. Bukannya kita harus masuk kedalam sekarang?" Ujar Kevin.

It's (Not) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang