Chapter 26

5 2 0
                                    

Kemudian supir Gadis mang Yayan mengambilkan tas Gadis.

"Ini non tasnya," kata mang Yayan.

"Mang mau kemana? gabung aja disini mang biar tambah seru," kata Gadis.

"Mamang mau parkirin mobil dulu," kata mang Yayan.

"Di sini aman mang jangan takut," kata Anes.

"Di rumah juga seperti itu, mang Yayan kalau parkir rapih banget. Mobil itu gak pernah miring sedikit pun selalu lurus," kata Gadis.

Kemudian Gadis memanggil mang Yayan, "sini mang gabung aja di sini bersama teman - teman."

Mang Yayan pun masuk duduk di dalam. Anes pun memanggil mang Aya untuk gabung. Mang Nana pun masuk duduk dekat mang Yayan.

Kemudian Gadis kasih makan ke mang Yayan "mang ini makanannya ," ngasih mang Aya juga "ayo mang di makan," kata Gadis.

"Gadis mang Aya sudah di buatkan makanan sama mama ku. Ini makanannya mang," kata Anes sambil memberikan makanan ke mang Aya.

"Gak apa - apa mang makan saja, mama ku buatin makanan untuk aku banyak banget. Ini lihat saja banyak kan," kata Gadis

"Kalian boleh kok makan makanan ku, makanan kalian buat nanti saja," kata Gadis.

"Ayo sini kita makan bareng - bareng," kata Gadis.

"Gadis makanan ku kalau gak di makan takut basi. Kasihan sama mama ku kalau gak di makan," kata teman - teman Gadis.

•••••

Malam pun tiba Gadis, Riri, Ais, dan Esa tidur di kamar Anes bersama Anes. Mang Yayan tidur bersama mang Aya.

Tiba - tiba Gadis pun terbangun terperanjat.

"Ada apa Gadis kok bangun," kata Anes.

"Aku mimpi Anggun lagi," kata Gadis.

"Kok bisa mimpi nyambung gitu," kata Anes.

Kemudian Riri, Esa, dan Ais terbangun, tiba - tiba datang arwah Korban tawuran.

"Itu kamu?" tanya Gadis.

Anggun melambai - lambaikan tangan, mengajak Gadis pergi.

"Gadis kamu bicara sama siapa? Kan di sana gak ada orang," kata Anes.

"Anes, kalian memang gak lihat itu ada Anggun," kata Gadis.

"Gak ada Gadis, gak ada orang, gak ada Anggun," kata teman - teman Gadis.

"Gadis kamu mau kemana?" tanya Anes.

"Aku mau mengikuti Anggun," kata Gadis sambil lari.

"Gadis seram ini kan masih malam," kata Riri, Esa, dan Ais.

Anes tergesa - gesa membangunkan mang Yayan dan mang Aya. "Ada apa Anes," kata mamang Yayan, sama mang Aya.

"Itu mang Gadis katanya mau mengikuti Anggun. Tapi aku gak lihat mang, tapi Gadis lihat," kata Anes.

Mang Yayan sama mang Aya langsung terkejut, mendengar apa yang di bicarakan Anes. Tiba - tiba mang Yayan sama mang Aya keluar menyusul Gadis. Tiba di gerbang mang Aya nanya Anes.

"Neng Anes ini gemboknya Eneng yang buka?" Kata mang Aya.

"Bukan mang mungkin itu Anggun mang yang buka," kata Anes.

"Kok bisa ya," kata mang Aya sambil jalan.

"Anes aku takut," kata Ais.

"Kalian tenang saja jangan takut, kan ada mang Yayan sama mang Aya," kata Anes.

Mang Yayan jalan paling depan, mang Aya jalannya paling belakang melindungi Anes sama teman - temannya. Kemudian mereka berjalan mengikuti Gadis sambil mengendap ngendap.

Mang Yayan jalan lebih cepat menghampiri Gadis. "Non mau kemana ini masih malam," kata mang Yayan nyapa Gadis.

"Ini mang aku lagi ngikutin Anggun," kata Gadis.

"Mana non orangnya? Gak ada non gak ada siapa - siapa. Ayo kita kembali non ini masih malam," kata mang Yayan.

Ternyata Gadis di ajak ke kuburannya Anggun.

"Anes ini kuburan?" kata teman - teman Gadis.

"Iya ini kuburan, aku baru tahu di belakang vila ku banyak kuburan," kata Anes.

Anggun menunjuk ke kuburan tempat anggun di kubur.

"Ini kuburan kamu," kata Gadis.

Anggun pun mengangguk kan kepalanya.

"Maaf kalau kamu bisa bicara, tolong ceritakan gimana caranya aku biar bisa nolongin kamu," kata Gadis.

Tiba - tiba Gadis dengar suara kaki melangkah. "Siapa di situ," kata Gadis sambil menunjuk ke arah suara kaki itu.

"Maaf neng ini saya, kirain saya eneng bukan orang,"

"Lantas mamang mau apa datang ke kuburan, ini jam berapa?" Tanya Gadis.

"Udah subuh neng ini mamang abis subuh langsung ke sini. Mau mengambil cangkul, cangkul mamang ketinggalan abis gali kuburan. Jadi mamang ambil jam segini takut mengganggu orang - orang yang pada ziarah."

•••••

Bogor, 03 Juli 2022.

Arwah Korban Terjebak TawuranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang