1.

2 2 3
                                    

Jika sudah seperti ini, apakah pantas untuk dilanjutkan?
.
.
.
.






-----

Suatu hari, disaat aku dengannya akan segera bertemu untuk pertama kali.

"Dik, jemput pokananmu ya... Di tempat les"

"Oke kak.."

Saat jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, dan menandakan bahwa ponakan kakakku sudah pulang les. Sesampainya disana aku menunggu beberapa menit untuk kepulangan ponakanku. Tidak kusangka, aku melihat ada pria tampan yang tidak pernah ku lihat sebelumnya menjemput seseorang disana.

Aku bingung karena di pertemuan kedua kita bertemu saat aku menjemput ponakanku aku melihatnya lagi. Kali ini aku diberitahu bahwa orang itu menjemput seseorang ponakan juga.

"Ohh halo tantee..."

"Ehh hanna... Kamu jemput ezra?"

"Iyaa tan. Tante jemput oliv?"

"Iyaa.."

--------

Obrolan terus menyambung karena kita sudah saling kenal.
.
.
.
.
.

Dihari selanjutnya akupun terus bertemu dia untuk kesekian kalinya, dan aku memang pada awalnya berpikir bahwa lelaki tampan sepertinya apakah sudah ada yang punya? Atau aku bisa memilikinya?. Itu hanyalah hayalanku semata.

Faktanya aku hanya wanita yang jika ada lelaki tampan langsung suka dan mungkin akan pergi setelah sudah bosan. Itu karena aku adalah wanita kpop. Aku menyukai para lelaki tampan dengan suara indah, membuatku tidak bosan untuk mendengarkan lagu mereka setiap hari.

Oleh karena itu saat pertemuan yang sudah kesekian kalinya, aku hanya terlihat cuek seakan-akan aku tidak melihatnya.

"Bibi.."

"O-ohh hai ezraa.."

"Bibi yang menjemputku?... Dimana ibuku..?"

"Ohh... Ibumu sedang keluar tadi dengan ayahmu"

"Ohh baiklahh.. bibii aku mau beli nuget"

"Kau bawa uang?.."

"Tidak hehe"

"Hihhh sudah ku duga sih... Baiklah ini uangnya.."

"Yeayy terimakasih bibi.."

Aku hanya melihat diriku yang terkaget di kaca spion motor ku karena lelaki tampan yang ada didepanku melihat ku.

'kenapa dia ga pulang sih?' gumamku dalam hati. Dan setelah aku melihat, ternyata dia menemani ponakannya untuk membeli nuget.

Aku kira aku sudah mulai mendapatkan perasaannya, tapi ternyata aku salah. Dia pergi begitu saja setelah selesai membeli nuget.

"Hihhh, tau gitu mending gausah berharap.."

Nada kesal dan emosi. Tapi ponakanku juga sudah selesai membeli nuget, dan akhirnya kita pulang.

.
.
.
.

-----

Sesampainya dirumah, aku melihat ada notifikasi ig di handphoneku. Dan saat aku buka ada yang mengikuti akunku, aku langsung tercengang karena yang mengikutiku adalah orang yang aku temui saat menjemput ponakanku.

"Hah??.. demi?... Ni orang kesambet apaan?"

.
.
.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNTIL WHEN?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang