5

30 1 0
                                    

Skip...

Max sudah pulang dari meeting begitu pula zea yang sudah pulang dari rumah ayahnya.

"Max, aku mau bekerja apa boleh?"tanya zea.
"Hm"jawwb max acuh.
"Terima kasih"balas zea.
"Ouh istri seorang ceo terkenal ingin bekerja? Wow! Kau ingin bekerja apa dan dimana?"tanya satria.
"Dia akan membantu pekerjaanmu!"bukan zea yang menjawab tetapi max.

"Maksudmu?"bingung zea.
"Kau jelaskan!"tunjuk max pada satria.
"Artinya zea,kau bekerja sama sepertiku menjadi sekertaris max"jawab satria.
"Lancang sekali kau memanggil namaku!"sentak max.

'ups!'batin satria.

"Maaf tuan!"sesal satria.
"Terima kasih max jadi apa hari ini aku boleh bekerja? Aku sudah bosan dirumah terus!"minta zea.
"Hm"jawab max.

'uh menyebalkan! Tenang zea kau pasti bisa mencairkan kutub iblis ini'batin zea menyemangati diri sendiri.

____

"Satria apa yang harus aku kerjakan?"tanya zea.
"Ini zea,kau bisa mengerjakan ini"jawab satria sambil memberikan setumpuk berkas-berkas pada zea. Zea yang melihat langsung melotot.

"Apa? Dihari pertama bekerja aku mendapatkan banyak sekali tugas"keluh zea.
"Ini belum apa-apanya zea,lihat mejaku!"balas satria sambil menunjuk 4 tumpukan berkas yang tinggi.

'pantas keluarga exalister itu disebut-sebut keluarga yang kaya raya'batin zea menatap semua berkas pengajuan untuk menjalin kerja sama.

"Kenpa melamun? Ayo kerja zea"ajak santria dengan santai. Yah,dikantor status satria dan zea sama,yaitu sama-sama sekertaris max tetapi jika diluar kantor,zea tetaplah nyonya-nya istri dari tuan max terhormat.

Setelah menyelesaikan beberapa berkas,ponsel zea berdering.

08*7**5***** is calling

"Siapa ini?"gumam zea.

"Hallo?"
"........"
"Sam? Ah aku,aku berada dikantor"
".........."
"Apa maksudmu?"
"....."

PYAR!

Ponsel yang tadinya dipegang erat dengan zea kini sudah hancur karena dibanting dengan zea.

Max yang kebetulan sedang berbicara dengan satria mengalihkan perhatinyaan.

"Ada apa zea?"tanya satria sambil menghampiri zea.
"Ti-ti-tidak"gumam zea diiringi isak tangis yang membuat max menaikkan satu alisnya.
"Zea? Are you okey?"tanya santria yang cemas dengan tatapan kosong zea.
"Tuan?"beo satria.

"Ada masalah?"tanya max masih stay dengan nada dingin dan datarnya.
"Max aku mohon antarkan aku"lirih zea sambil memegang jas max dengan kuat. Melihat kondisi zea max hanya mengiyakan.
"Antar kemana?"tanya max.
"Pemakaman"jawab zea.
"Indonesia"lanjutnya. Max mencoba bersabar dengan ini semua. Kondisi zea tidak memungkinkah untuk dimarahi.

"Satria,siapkan semuanya"suruh max dan satria hanya mengangguk.
"Max ayo kita kesana ayo max hiks"ajak zea sambil menarik tangan max seperti anak kecil yang sedang meminta ibunya untuk dibelikan mainan.
"Iya sabar"jawab max memcoba menenangkan zea. Ya karena dirinya tidak tau menenangkan wanita untuk berhenti menangis.

Skip indonesia.......

_pemakaman_

"Hiks-ayah-hiks-kenapa ayah ninggalin zea sendirian hiks ayah kemapa nggak mengajak zea hiks zea takut hiks ayah hiks kenapa nggak ngajak zea kenapa hiks ayah marah?"racau zea sembari memeluk batu nisan dimana nama sang ayah terpahat dengan sempurna.

Yah,zea menerima kabar bahwa ayahnya telah meninggal setelah zea kembali keneraga barunya itu.

"Tuan nggak ada rencama mau nenangin nyonya?"tanya satria.
"Aku tidak tau caranya"jawab max dengan jujur membuat satria mengumpat pelan.
"Tuan peluk saja nyonya dan bisikan kata penenang untuk nyonya"saran satria. Awalnya max ragu namun melihat zea yang tampak kacau max akhirnya menyetujui saran satria.

Grep!

"Max hiks ayah hiks ayah ayah ninggalin hiks zea hiks sendiri hiks aku hiks max  mau hiks ikut aku mau ikut ayah hiks"racau zea dipelukan max sambil memukul dada bidang max.

Okey max membiarkan itu untuk sekarang tapi tidak untuk dilain waktu.

"Tenanglah! Aku ada disini"ucap max dengan datar. Tangan yang semula memukul max dengan keras kini pukulan itu tampak lemah dan tidak ada. Pingsan. Ya,zea kehilangan kesadarannya membuat max langsung menangkap tubuh zea sebelum menyentuh dengan tanah.

"Ambil mobil"titah max sambil menggendong zea yang sudah tak sadarkan diri dengan penampilan sungguh amat duper super lebih wow kacaunya.

'kapan semua berakhir? Kau tidak pantas disisi-ku'batin max yang memang benci dengan yang namanya wanita kecuali keluarganya. Tapi......

Hey max awas kau nanti jatuh hati loh...

Tapi ada sesuatu yang max rahasiain loh btw...

Tin..
Tin..

"Mari tuan!"ujar satria.

Setelah sampai diapartemen, max langsung membaringkan zea ditempat tidur dan menyelimutinya.

"Beri makan jika sudah sadar!"suruh max pada satria. Seakan faham apa arti tatapan satria max langsung melanjutkan ucapannya.
"E-mail belum ada yang ku buka sejak 4 hari lalu,jadi aku akan mengeceknya,jangan ganggu diriku"lanjut max memperingati.

'nih anak orang punya kelainan ya? Cewek secakep itu aja kagak dia lirik! Berikan ke gue  udah gue jadiin ratu dirumah'batin satria kesal dengan tuannya sekaligus temannya itu.

'gue sumpahin lo jatuh cinta nantinya'lanjut batin satria mengutuk max bak ibu mengutuk anak durhakanya.

"Nyonya,ini minum dan makan malam buat nyonya,silahkan dimakam"ucap satria yang melayani zea. Zea hanya menatap makanan itu dengam tatapan kosong. Tubuh zea ada disini namun pikiran zea melayang-layang jauh disana sejauh ikatan beda rumah ibadah sepertiku😭.

Lalu apa gunanya dirinya masih hidup? Hidup dengan max setelah menikah bukannya membuat bahagia malah membuatnya tertekan. Awal mula bertahan dengan max agar tidak mengecewakan ayahnya namun sekarang ayahnya saja sudah meninggalkan dirinya untuk selamanya.

'bawa aku bersamamu ayah jangan meninggalkanku sendirian'batin zea.

"Nyonya maaf apa anda memdengarkan saya ini makanannya dimakam agar nyonya tidak sakit"ucap satria menyadarkan zea pada kenyataan pahitnya. Dengan kasar zea melempar piring itu dan..
"BIARIN AJA! BIARIN AKU SAKIT DAN MATI AGAR AKU TERBEBAS DARI SEMUANYA SATRIA! JANGAN PEDULI PADAKU! PERGI KAU! PERGI!"teriak zea tak lupa barang yang ada didekatnya kini ia lemparkan pada satria.

Disisi lain...

"BIARIN AJA! BIARIN AKU SAKIT DAN MATI AGAR AKU TERBEBAS DARI SEMUANYA SATRIA! JANGAN PEDULI PADAKU! PERGI KAU! PERGI"

"Ada apa lagi dengan wanita itu?"geram max saat fokusnya terpecah karena teriakan zea. Dengan langkah besar max berjalan menuju kamar dan betapa kagetnya melihat kondisi kamar seperti kapal pecah dan juga tubuh satria yang masih berdiri tegap walau barang sudah mencium tubuhnya.

"ZEA APA-APAAN KAU INI HAH? KAU INGIN MATI? IYA? AKU BISA MEMBANTUMU!"bentak max karena apartemennya dibuat kacau oleh zea.
"IYA! BANTU AKU MAX KALAU BISA BUNUH AKU SEKARANG BUNUH AKU!"balas zea dengam bentakan pula.
"DIAM KAU! INGAT BATASANMU ANJING!"Max benar-benar gelap mata saat diselimuti oleh amarah buktinya dirinya sudah mecekik zea membuat zea kesulitan untuk bernafas.

Satria yang melihat itu panik dan memisahkan keduanya.

"Tuan! Tenanglah ingat jika yang kau cekik itu istrimu!"ucap satria menenangkan.
"DIAM KAU BANGSAT!"Maki max dan..

PLAK!

Krik...
Krik....

PLAK!
Bugh!

Krik...
Krik.....

"Maaf"

Tbc...

MY HUSBAND IS DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang