MY HUSBAND IS DEVIL

7

Sesampainya dikantor...

"Max boleh aku bertanya sesuatu?"tanya zea dengan hati-hati.
"Hm"jawab max.
"Apa maksud dari black exltr? Dan apa itu redmoon?"tanya zea.
"Fikiranmu belum sampai untuk mengetahui apa maksud semua itu!"jawab max tak lupa dengan nada ejekan.

"Apa kau fikir aku anak kecil? Aku hanya menebak apa itu semacam perompak?"balas zea dengan sengit.
"Bodoh! Perompak dilaut! Perampok didarat"jawab max konyol.
"Black exltr adalah mafia keluarga exalister!"lanjut max membuat zea membulatkan mulutnya.

"Mafia?"gumam zea tak percaya jika suaminya itu adalah seorang mafia ah tidak-tidak lebih tepatnya seorang ketua dari mafia.
"Apa kau akan membunuhku max?"tanya zea dengan konyol.
"Jika sudah waktunya mungkin"jawab max tak kalah konyol.

"Max"panggil zea sambil memainkan jari-jarinya dengan gelisah.
"Apa tak ada tempat sedikitpun dihatimu untukku?"lanjut zea.
"Aku tak punya hati"sewot max.
"Jika begitu kenapa kau tidak melepaskanku max? Aku tersiksa memiliki hubungan seperti ini!"lirih zea dengan mata yang berkaca-kaca.
"Baik jika itu yang kau inginkan"ucap max tanpa beban.
"Aku akan menyuruh satria untuk mempercepat semua prosesnya"lanjut max.

Zea yang mendengar itu ntah kenapa hatinya sedikit sakit. Sedangkan max juga merasakan hal yang tak kalah sama dengan zea,max seakan tak rela dengan apa yang ia katakan tadi.

"Perasaan apa ini?"gumam max. Jika seperti yang orang katakan bahwa cinta datang karena terbiasa atau cinta dan benci itu beda tipis max akan membuang perasaan ini.

Akh tidak elit sekali jika seorang max bisa memiliki rasa yang disebut cinta. Max benar-benar akan malu untuk itu.

__________

" zea? Kau serius ingin mengajukan perceraian dengan tuan max?"tanya satria. Sekedar mengingatkan bahwa satria memanggil nyonya hanya diluar kantor dan jika dikantor maka memanggil zea dengan namanya karena mereka sama-sama sekertaris.

Happy reading..
Vote..
Comen..
Follow...

"Seperti itu jalan yang baik kan? Aku tersiksa jika harus terjerat hubungan ini"jawab zea.
"Pernikahan tanpa dasar cinta itu menyakitkan satria"lanjutnya.
"Zea,mungkin sekarang belum ada cinta tapi kedepannya mungkin cinta itu akan tumbuh diantara kalian berdua"nasehat satria.
"Apa? Diantara kalian berdua? Ketahuilah satria aku sudah mulai mencinta max layaknya wanita mencintai pria pada umumnya"jujur zea membuat satria dan orang yang berdiri dibalik pintu ruang sekertaris menengang hebat.

"Kau mencintainya tapi kau mau melepasnya?"tanya satria tak percaya.
"Mencintai bukan berarti kita harus bersama kan?"tanya balik zea dengan senyum masamnya. Sedangkan dibalik pintu...

Debaran jantung max tidak bisa terkontrol...
Aku mulai mencintainya...
mulai mencintainya...
Aku mulai mencintainya...
mulai mencintainya...
Mencintaiannya..
Mencintainya..

Ucapan zea terung tergiang-giang didalam benak max membuat pria dengan usia yang menginjak 24 tahun itu salting sendiri dan melangkah menuju ruangannya dan mengurungkan niatnya untuk bertemu satria.

"Apa? Dia mulai mencintaiku? Hahahaha memang pesona max tidak diragukan lagi"ucap max menyombongkan diri sendiri.
"Haha zea mulai mencintaiku?"gumam max salting sendiri.

Tok..
Tok...
Tok....

"Masuk"suruh max kembali ke nada dinginnya lagi.
"Max 3 menit lagi kita harus menghadiri meeting aku sudah menyiapkan semua bahan meetingnya"ucap zea. Ntah kenapa tiba-tiba max jadi salting sendiri melihat zea.
"Ya ya kau bisa pergi sekarang!"usir max.
"Baik"jawab zea.

Meeting sudah selesai 1 jam yang lalu, tetapi max,zea,dan satria masih dicafe untuk mengisi perut mereka.

"Tu-tuan"panggil satria.
"Tentang perpisahan itu apa serius?"lanjutnya. Max dan zea sama-sama menoleh dengan bersamaan.
"Lakukan dengan semestinya"jawab max mencoba acuh.
"Bagaimana dengan nyonya"tanya satria.
"Jika melepas max dan mengakhiri status kami adalah jalan yang baik maka lakukan"jawab zea.

'melepasku? Kau kan mencintaiku bagaimana bisa?'batin max ingin berteriak.

'mencintai tidak harus memiliki'batin zea.

'yah seperti diriku mencintai tokoh dunia fiksi mereka fiksi namun kadang suka baper'batin author.

"Tunggu dulu"cegah max saat satria ingin berdiri.
"Iya tuan?"beo satria.
"Jangan mengajukan tuntutan itu kepengadilan dulu,status dia sebagai istri dia bisa meminta apapun untuk dirinya saat persidangan nanti!"ucap max.
"Apa? Kau fikir aku wanita apa max?"tanya zea yang tersindir dengan perkataan max.

"Bisa saja kau meminta ½ dari hartaku"sinis max.
"Kau fikir aku wanita matre? Bahkan dari kita nikah apa pernah aku meminta uang padamu? Pikiranmu benar-benar rendah!"sarkas zea. Dirinya seperti direndahkan oleh max. Bahkan untuk meminta 0,000001% dari harta max saja tidak terfikirkan sama sekali.

"Ya sekarang memang tidak tapi kita tidak tau kedepannya akan seperti apa"ucap max menyahut.
"Lalu tu-"
"Jangan bahas perceraian lagi!"tegas max memotong ucapan satria.

__________

19.09

Zea yang lapar sehabis pulang dari kantor langsung memasak dengan bahan masakan yang ada. Max dan satria sedang sibuk dikamarnya sendiri-sendiri.

"Nyonya"panggil satria.
"Iya? Kenapa?"tanya zea.
"Bolehkan saya ikut makan dengan nyonya? Wangi masakan nyonya telah menggoda cacing-cacing saya didalam perut"jawab satria dengan senyum manisnya.
"Tentu kenapa tidak satria"balas zea. Max yang kebetulan ingin mengambil air putih mendengar ucapan satria langsung menuju ketempat kejadian.

"Ada apa malam-malam ribut didapur? Pergi istirahatlah"suruh max dengan alibi mengambil air minum dikulkas.
"Kami ingin makan tuan,apa tuan ingin bergabung dengan kami?"tawar satria.
"Tidak terima kasih"tolak max.
"Tapi nyonya zea sendiri yang memasak tuan!"bujuk satria.
"Tidak! Apa kau tuli?"tegas max.

"Biarkam saja satria,kalau max tidak mau tidak usah dibujuk atau dipaksa lagian mana mau max makan masakanku!"tegur zea.

'kenapa nggak ngajak?'batin max sambil menatap zea yang sibuk menyiapkan makan malam.

"Tuan yakin?"tanya satria.
"Ya"jawab max yang terlalu gengsi untuk menerima ajakan satria.
"Kalau begitu saya permisi mau makan dulu soalnya masakan nyonya sudah matang dan siap dimakan"pamit satria melewati max begitu saja.

'menyebalkan'kesal max.

----------------
----------------