-Sebuah hati yang tergores luka, dan kebersamaan yang tak pernah lama.
Ini tentang Rafi Byantara Argadana dengan ke empat sahabat nya, cowok yang memiliki paras tampan, dan tentu nya dijuluki most wanted bersama ke empat sahabat nya di SMA AKSARA BA...
Dicerita kedua ini akan sedikit berbeda dengan cerita ku yang pertama, jadi jangan lupa Vote & comment ya gess.
Terima kasih^_^
-
-
•Happy Reading•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1. Kantor Polisi
Pemuda yang masih mengenakan seragam sekolah SMA menyandarkan tubuhnya ke dinding sel tahanan tempat ia dan beberapa remaja lainnya diamankan akibat melakukan balap liar yang sialnya tertangkap oleh pihak kepolisian.
"Cepat hubungi keluarga mu."
Remaja lelaki itu memutar bola matanya malas.
"Udah berapa kali gue bilang, gue gak punya keluarga."Ketusnya.
Polisi Itu lagi-lagi menghela napas berusaha sabar menghadapi anak remaja yang terlihat sangat berantakan itu.
"Tidak mungkin kamu tidak mempunyai keluarga sama sekali, cepat serahkan handphone mu, biar saya yang menghubungi keluarga kamu."Ujar polisi dengan raut wajah tegas, sedangkan remaja lelaki didepannya mendengus kesal dengan terpaksa menyerahkan handphone nya.
"Selamat malam pak."
'iya, selamat malam siapa ya?'Tanya orang yang berada disebrang sana.
"Kami dari pihak kepolisian, ingin memberitahu bahwa anak bapak terjaring razia balap liar, dan saya meminta agar bapak bisa datang ke kantor polisi sekarang."
'Baik, saya segera kesana'
Tut!
Beberapa saat berlalu terlihat polisi berjalan kearah sel yang ditempati beberapa remaja tadi.
"Rafi Byantara Argadana, ikut saya orang tua kamu sudah menunggu."
Mendengar pernyataan itu Rafi segera bangkit dan berjalan mengikuti arah langkah polisi tersebut, ia berdecak kesal begitu tiba ditempat ayahnya berada, terlihat pria dewasa yang masih mengenakan setelan kantor menatap tajam kearahnya dengan wajah memerah padam.
"Ini anak bapak."Ujar polisi itu.
"Kalau begitu saya permisi untuk membawa anak saya pulang."
