05 - LILY PUTIH

39 5 11
                                    

Happy Reading

••••🦋••••

••••🦋••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5. Lily Putih


"Duduk aja, gue mau ngantar Kiara kekamar dulu."Ujar Riyan kepada teman-temannya kemudian berlalu dari sana menuju kamar sang adik.

Dengan membuka pintu kamar, ia berjalan mendekat kearah ranjang menurunkan adiknya yang tengah tertidur digendongannya.

"Selamat tidur adeknya abang."Bisiknya sambil mengusap kepala Kiara pelan lalu menarik selimut bergambar Doraemon sampai sebatas dada.

"SINI BALIKIN ASUU!"

"AMBIL SENDIRI LAH."

"SINIIN MAKANANNYA!"

Riyan yang mendengar suara ribut dari luar menghela napas. "Astaga mereka ngapain sih teriak malam-malam gini."Gumamnya.

Kemudian ia beranjak keluar untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Ceklek

"Kalian nga-

Bugh

Sebuah bantal sofa melayang kearahnya tepat mengenai wajahnya, Riyan mengambil bantal sofa itu lalu berjalan kearah teman-temannya. "Siapa yang ngelempar?"Tanya nya sembari mengangkat bantal sofa.

"Maaf gue gak sengaja yan suerr."Jawab Rafi ia sebenarnya berniat melempar bantal itu kearah Edho, namun lemparannya malah meleset mengenai Riyan yang tiba-tiba muncul.

Riyan kembali menghela napas dibuatnya lalu bertanya. "Ngeributin apaan sih lo berdua? Pake teriak-teriak segala, Kalau Kiara bangun gimana? Bisa ribet urusannya."

"Ini juga udah malam, gak enak kalau kedengaran tetangga."Lanjutnya.

Rafi dan Edho yang menjadi pelaku utama hanya bisa diam sembari menatap sengit satu sama lain. "Maaf iyan."Ujar Rafi dan edho pada akhirnya. Mereka berdua mirip seperti anak yang sedang dimarahi oleh ayahnya.

"Udah sana duduk lagi."Suruh Riyan.

Mereka berdua akhirnya kembali duduk ketempat semula diikuti Riyan yang juga duduk disalah satu single sofa.

Sementara Javas dan Akbar hanya menahan tawa melihat ekspresi Rafi dan Edho yang terlihat pasrah saat Riyan menegur mereka.

"Jadi, ngapain Lo pada nyari gue? Pake segala ngehadang dijalan sepi lagi, berasa mau dibegal gue."Ujar Riyan mengingat kembali beberapa saat lalu ketika ia hendak pulang sesudah mengantar Fara.

"Dih! Kalau orang ganteng modelan gue, cocoknya bukan begal motor tapi begal hati ciwi-ciwi."Sahut Rafi.

Edho mengangguk setuju mendengarnya. "Kali ini gue setuju sama lo Raf."

RAFI BYANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang