Kenapa aku harus terjebak di perasaan yang membuat ku gila
_Elvino diantara*
*
*
"Muka Lo kenapa nya?" Tanya Rika yang terkejut dengan luka di sudut bibir Anya, Rika terus memperhatikan luka itu sambil memegangi wajah Anya
"Nggak papa kok, cuman luka kecil" Anya tersenyum melihat kekhawatiran dari sahabatnya, Rika terlihat tulus dengan perhatiannya
Rika membolak balikkan tubuh Anya mencari luka lain "ihhh kamu bohong, kamu di tampar ya?"
"Nggak kok"
"Trus kenapa?"
Anya hanya tersenyum bingung harus menjawab apa pada Rika "kekelas aja yuk"
Anya menarik tangan Rika angar tidak menanyakan tentang lukanya lagi
Disaat menyusuri koridor menuju kelas ia tak sengaja menabrak empat lelaki yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya "aduhhh" Anya memegangi kepalanya yang sakit lalu melihat siapa yang ia tabrak barusan
"Maaf ya nggak sengaja" ucap Anya masih mengelus kepalanya yang sakit karna terbentur dengan dada bidang elvino, ia menunduk menyembunyikan lukanya
Elvino menatap Anya lalu meletakkan telunjuknya pada dagu Anya, ia menarik jawah Anya agar menatap kearahnya, ia terkejut dengan luka di bibir Anya, ada sedikit rasa khawatir di benak elvino namun masih bisa ia sembunyikan
"Maaf El gue nggak sengaja, serius" anya memohon agar elvino bisa melepas dirinya, ia memejamkan matanya, takut nanti elvino mempermalukannya lagi
"Bibir Lo kenapa?"
Bukan hanya Anya yang terkejut, Rika dan ketiga teman elvino juga terkejut dengan perkataan elvino, ini sesuatu yang mustahil bagi seorang elvino perhatian dengan perempuan
"Gu Gue, hmmm" Anya tidak tau harus menjawab apa pada lelaki di depannya itu, tidak mungkin jika ia mengatakan kalau kemaren ia habis berkelahi dengan Leo
"Kenapa?" Tanya elvino lagi mengangkat sebelah alisnya dengan tangannya yang masih setia di dagu Anya
"Cuman kebentur di sudut meja belajar aja kok" Anya sangat grogi saat ini
"Luka kebentur itu lebam, sedangkan ini robek" elvino membolak balikkan wajah Anya mencari luka lain, tak menemukan luka lain ia menurunkan tangannya lalu mendekati Anya selangkah dan memajukan wajahnya tepat di hadapan Anya
"Jujur atau Lo gue siksa"
"Gue kemaren di pukul sama orang yang nggak gue kenal di tepi jalan"
"Ingat wajahnya?" Tanya elvino dingin
"Inggak, dia pakai masker" setelah mengatakan itu Anya pergi berlari meninggalkan keempat lelaki itu, bahkan ia tidak sadar jika ia meninggalkan Rika
Mereka menatap kepergian Anya lalu beralih menatap Rika, Rika yang sadar dengan tatapan itu hanya tersenyum kikuk, hatinya saat ini sedang mengutuk Anya yang telah meninggalkannya begitu saja
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story Anya Difara
Teen FictionKetika dunia tak memungkinkan untuk berdamai, lalu apakah kematian jalan satu satunya?