12

3K 387 71
                                    

"KAU PELACUR SIALAN! BERANI NYA KAU MENYALAHKAN ANAK KU ATAS KESALAHAN MU SENDIRI!"

"Tapi—"

plak

suara tamparan begitu terdengar di ruangan luas, di tonton beberapa orang disana namun tidak berani untuk ikut campur.

"Jangan menyalahkan putri ku atas kesalahan yang kau perbuat! salahkan dirimu yang setelah keluar dari rumah kini menjual diri pada orang lain! kau yang terlalu murahan namun kini kau menyalahkan anak ku dan mengatakan bahwa kau di perkosa atas suruhan putri ku? Bukankah salah mu sendiri karena membuka kaki mu dan mengangkang di depan orang-orang kaya hanya untuk mendapatkan uang!"

Plak

balasan tamparan terdengar membuat semua orang kaget, tidak menyangka akan mendapatkan balasan membuat pipi mulus itu terasa nyeri. menatap objek di hadapannya yang kini menangis, walau wajah nya sudah begitu babak belur. namun tatapan nya mengatakan bahwa ia tidak percaya dan merasakan dada nya begitu nyeri.

"KAU?!"

plak

semua orang kembali kaget, kini seseorang maju kehadapan pria manis yang berwajah tidak begitu sempurna karena bengkak dan biru nya bagian mata, serta bibir. banyak nya luka pada wajah nya, serta pakaian sudah tidak layak pakai.

"Berani nya tangan mu memukul wajah istri ku" tekan seorang laki-laki berwajah tampan, walau usia tidak lagi muda.

"bukan kah kau sangat tidak tahu malu? kau sudah keluar dan memilih untuk tinggal dengan keluarga kim tapi kini kembali lalu menyalahkan putri ku atas kejadian pemerkosaan yang kau katakan? apa kau sudah di usir oleh keluarga kim dan kini memilih kembali ke mansion jeon? lalu menyalahkan putri ku agar kami mendapatkan simpati pada mu? jangan mengharapkan itu! putri ku tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu hanya karena ingin menjatuhkan mu"

genggaman tangan nya kini mengerat pada baju nya yang sudah begitu robek. dia baru saja tiba pagi ini di sebuah mansion dan menuduh adik nya, setelah mendengar pelaku yang melakukan hal-hal kotor pada nya.

air mata nya sedari tadi lolos tak ingin berhenti. hati nya begitu hancur mendengar penuturan kedua orang tua nya yang tidak mempercayai dirinya sama sekali. begitu nyeri terasa di dada saat mendengar kata-kata yang sangat menyakitkan di hatinya.

pandangan nya memburam karena begitu banyak air mata yang keluar, bertambah kini penglihatan nya sudah sedikit buruk akibat insiden beberapa hari yang lalu saat melakukan study tour.

"a-appa, e-eomma kenapa tidak mendengar penjelasan ku terlebih dahulu?" tanya nya dengan nada bergetar dan di sertai tangisan nya.

"Berhenti memanggilku seperti itu sialan! kau bukan putra ku, aku hanya memiliki 2 anak itupun hanya wonwoo dan somi. kau sialan! sudah sejak lama bukan putra ku lagi disaat dirimu dengan berani membunuh eomma ku" kata seorang pria manis yang menjabat sebagai seorang ibu dalam keluarga nya.

"SUDAH KU KATAKAN BERAPA KALI! BUKAN AKU YANG MEMBUNUH NYA!!" nada nya naik beberapa oktaf sehingga mendapatkan kembali bogeman di wajah nya. membuat darah keluar dari hidung nya serta ujung bibir yang robek dan terduduk di lantai.

"Kau pelacur sialan, jangan pernah menaikkan nada mu saat berbicara kepada istri ku" beberapa pelayan disana hanya mampu berdiam tidak berani ikut campur, walau mereka merasa kasihan pada pria manis yang kini sudah babak belur.

𝗪𝗛𝗘𝗡 𝗔𝗠 𝗜 𝗛𝗔𝗣𝗣𝗬? [ 𝗧𝗮𝗲𝗞𝗼𝗼𝗸 ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang