03

2K 229 18
                                    

≈ typo bertebaran dimana-mana ≈

•| ⊱✿⊰ |•

Ctasss...Ctasss...Ctasss

"A-ampun nyonya hiks" tangis seseorang yang sedang menungging di bawah sana dengan seorang manusia sedang melayankan cambukan kepada tubuh setengah telanjang itu.

"Apa kau sengaja mencuri uang anak ku?!" Marah nya, dengan tangan terus mengayunkan cambuk ke kulit putih yang berada di bawah kaki nya, terus menggeleng ribut sambil menggigit dan menangis membela diri

Ctasss

"Dasar manusia tidak tau di untung!"

Ctasss

"Sudah untung kami menampung mu disini tapi kau kau malah seperti ini untuk balasan nya!!"

Ctasss

"akkhhh" hanya bisa merintih kecil dengan tangan yang mengepal kuat, mata yang menangis posisi masih tertahan, menggigit bibir bawah agar Suara rintihan tidak terlalu terdengar.

"Ada apa ini?" Tanya seorang namja tampan yang baru saja datang dengan pakaian lengkap, membuat aura wibawa nya begitu terkuar.

Melihat di ruang tengah terjadi hal yang tidak terlalu mengejutkan baginya dan hal itu sudah terbiasa di mata ketika pulang.

"Ck anak ini mencuri uang somi di sekolah, dan mempermalukan nya serta menampar wajah anak kita" Luhan mengadu kepada suami nya yang baru saja pulang.

"Apa!" Dalam sekejap mata Sehun yang tadi berkilat bingung kini menjadi tajam menatap jungkook yang sudah melemah dengan tubuh tengkurap karena kepala sudah di tahan oleh kaki nyonya jeon luhan

"Dimana somi?" Tanya Sehun

"Di atas kamar" jawab Luhan,

Sehun membuka jas nya dan melonggarkan dasinya, menggulung lengan kemeja hingga sebatas siku dan menatap tajam namja manis yang sedang menungging tanpa baju menyisakan punggung putih yang terdapat banyak bekas luka disana.

"Dasar pelayan tidak tau diri!" Ucap Sehun memukuli jeongguk menggunakan sabuk pinggang nya.

Ctasss

Ctasss

Ctasss

"Akhhh" jungkook menggigit bibir bawahnya kuat, dan menutup mata nya rapat dan sangat rapat sehingga air mata nya tidak bisa berhenti keluar.

"Kau! Kau selalu saja membuat ku marah!!" Marah Sehun sambil menendang pinggang jungkook, sehingga sedikit terpental dengan luka nya yang menyentuh lantai yang dingin membuat nya sedikit lebih baik namun lama-kelamaan menjadi panas, itu perih.

"Tidak kah kau bersyukur atas kami yang mau membiarkan mu tinggal!!" Sehun kembali menendang pinggang jungkook

"Akhhh" jungkook meringis hanya itu yang bisa dia lakukan, ia akan pasrah, mati tak apa yang penting dia tenang dan menjadi kan ini kenangan terakhir nya bersama kedua orng tua nya.

"Anak sialan! Kenapa kau tidak mati saja!!" Teriak murka Sehun menginjak perut jungkook.

sedangkan jungkook tersenyum mendengar nya dan mata yang menangis menahan kaki Sehun yang sedang menginjak perut nya.

Dan ada satu manusia yang melihat nya lagi sambil berbaring dengan mata yang menuju ke handphone dengan bibir yang tersenyum senang melihat penyiksaan jungkook siapa lagi kalau bukan somi ia menonton melalui ponsel nya yang terhubung ke cctv rumah nya.

tak cukup sampai disitu, melihat jungkook yang terus menangis dan memegangi kaki nya membuat sehun semakin marah. kembali mengayun kan cambukan yang kini mengarah pada perut jungkook yang putih tidak ada bekas luka sana sekali.

𝗪𝗛𝗘𝗡 𝗔𝗠 𝗜 𝗛𝗔𝗣𝗣𝗬? [ 𝗧𝗮𝗲𝗞𝗼𝗼𝗸 ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang