Jangan lupa untuk vote
dan komen⭐💬
Share juga cerita ini☺️
Tandai typoHappy reading♥️
(✿ ♡‿♡)
Pagi telah tiba, sekarang ini Anisa sedang sarapan seadanya. Semalam sehabis magrib ibu Anita menghantarkan penanak nasi dan juga beras untuk Anisa. Anisa sangat bersyukur telah menemukan ibu pemilik kontrakan yg sangat baik.
Setelah sarapan, Anisa bergegas keluar rumah tidak lupa mengunci pintu kontrakan dan memasukkan pada tas selempang sederhana yg dari desa.
Anisa berjalan dengan semangat, sangat semangat. Anisa sudah memikirkan jika suatu saat ia punya gaji ia akan mengirimkan separuh gaji nya untuk bibi Tati, dan juga memboyong bibi Tati ke Mekkah.
Beberapa menit sudah berlalu, namun Anisa belum juga menemukan lowongan pekerjaan. Anisa singgah ke warung untuk membeli air putih.
"Bu ini berapa?" Tanya anisa pada penjualan warung.
"Itu 3000 neng" ucap ibu warung itu dan Anisa pun langsung mengambil uang 5000 an yg ada di tas selempangnya.
"Ini aja neng?" Tanya ibu warung.
Anisa tersenyum "iya Bu ini aja" ucap Anisa.
"Ini kembaliannya" ibu warung memberikan kembaliannya pada Anisa.
"Terimakasih bu" ucap Anisa.
"Sama sama neng, jarang banget sekarang mah anak muda kaya kamu neng ngucap terimakasih sama minta tolong" ucap ibu warung dan dan hanya di balas senyuman saja oleh Anisa.
"Kalo gitu permisi bu" pamit Anisa dan mencari pekerjaan kembali.
Setelah berjalan kaki yg sangat jauh, Anisa menemukan sebuah rumah yg sangat amat besar. Ini rumah apa istana ya batin Anisa.
Anisa menghampiri rumah tersebut yg terjaga oleh gerbang yg sangat tinggi. Anisa melihat tembok itu, ada kertas bertuliskan 'menerima lowongan pekerjaan sebagai pembantu'.
Anisa berbinar melihat pengumuman itu. Bergegas Anisa mengetuk gerbang itu dan muncullah seorang satpam.
"Permisi pak, apa benar di rumah ini lagi menerima lowongan pekerjaan sebagai pembantu?" Tanya anisa pada satpam itu yg bernama TONI.
"Iya neng, lagi nyari pembantu di rumah ini. Emangnya kenapa neng?" Tanya pak Toni.
"Emm saya berniat mau ngelamar di sini pak" ucap Anisa.
"Loh kamu teh masih muda neng, masa mau jadi pembantu si" ucap pak Toni menatap penampilan Anisa.
"Loh emangnya kenapa pak, bukannya sebagai pembantu itu sebuah pekerjaan halal" ucap Anisa tersenyum.
"Ya engga papa si, sok atu masuk, pak Toni antar" ucap pak Toni memberi izin masuk pada Anisa.
Anisa dan pak Toni pun berjalan menuju pintu utama di rumah yg sangat besar ini. Namun sebelum sampai di pintu utama, pak Toni bertemu dengan Bi Asti seorang kepala pembantu di rumah ini yg sedang memotong tanaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuanku Suamiku
General Fictionseorang gadis desa yg sebatang kara pergi ke sebuah kota untuk mencari pekerjaan untuk membiayai kehidupannya sehari-hari. setelah mendapat pekerjaan yaitu sebuah pembantu, tiba tiba saja tuannya itu mengajak dirinya menikah. bagai mana kelanjut...