1. Hari hari indah yang berlalu

3 1 2
                                    

"Disini Karen Norwood, melaporkan bahwa ada perampokan bank, pelaku hanya sendirian memasuki lokasi dan menembak orang orang membabi buta, saat ini para polisi telah memberikan peringatan, dan mengepung lokasi,"

"Saya akan bertanya langsung kepada kapten kepolisian, kapten Larry Rowden, kapten bagaimana langkah para polisi untuk kedepan nya untuk meringkus pelaku ini,"

Sang wartawan memberikan mic.

"Sebenar nya rencana ini tidak boleh dibeberkan, dan kalian juga tidak boleh meliput sedekat ini, tapi ini demi teman ku, aku akan berikan izin khusus,"

Sang wartawan dan kameramen pun tersenyum, mereka adalah Karen Norwood dan juga Alan Norwood, sepasang suami istri yang bekerja di bidang yang sama.

"Kami telah memberikan peringatan untuk menyerah sejak 5 menit yang lalu, dia masih menyisakan orang orang untuk dijadikan sandera, kami akan mengalihkan perhatian nya dan sebagian akan menerobos masuk, jika kalian ingin meliput, jaga jarak sebaik mungkin, tetap dibelakang anggota kepolisian,"

"Baik pak," sang wartawan menjawab.

"KAMI AKAN MEMBERIKAN MU WAKTU LAGI UNTUK MENYERAH, LETAK KAN SENJATA MU DAN TARUH KEDUA TANGAN MU KEBELAKANG KEPALA, BERJALAN PELAN KELUAR, MAKA SEMUA AKAN BAIK BAIK SAJA,"

Seorang polisi berbicara dengan pengeras suara.

"AKU TAK SUDI, INI HANYALAH JEBAKAN KALIAN," perampok itu berteriak.

"Ayo kita jalankan rencana nya, kalian wartawan, ikuti aku dari belakang,"

"Baik kapten,"

Sekelompok polisi bergerak untuk menjebak sang pelaku, memasuki bank dari pintu belakang, lalu menyebar ke segala arah.

"Aku akan maju lebih dulu, jangan menembak kalau tidak kuberi aba aba, tugas kalian, fokus membebaskan sandera,"

"Baik, kapten," seluruh regu menjawab.

Seluruh regu sudah bersiap dengan senapang nya.

Doooorrr...

Kapten Larry menembak, tetapi peluru nya meleset.

"Sial, disaat begini peluru ku malah meleset,"

"Kurang ajar jadi ini jebakan kalian dasar kutu busuk, kau pikir aku tak bisa membalas kalian,"

Dooorr...dorrr...dorrr

"Karen, Awas !" Larry mendorong Karen dan melompat.

"Ohok...," Alan sang kameramen tertembak di dada sebelah kiri.

"Hahahaha mati kau, pergilah ke dasar neraka !!!," sang perampok kegirangan, lalu dia menembak semua sandera yang ada di samping nya.

"Sial...Alan !!!, Operasi Gagal !!! tembak dia !!!,"

"Astaga...alaaaaaaannnn !!!" Karen berteriak.

Seluruh anggota polisi yang ada di posisi masing masing mulai menghujani sang perampok dengan peluru hingga dia tersungkur tak berdaya.

"Disini ada orang terluka !!!, panggil ambulance, cepat...dia masih bisa diselamatkan !!!," Larry merobek baju nya untuk menutup pendarahan pada Alan.

Karen pun mulai menangis, tetapi dia tak bisa apa apa selain menyerahkan semua nya pada Larry.

"Ohok...La-larry, is-istriku...a-anak ku...," Alan mulai memuntahkan darah dan kehilangan kesadaran nya.

"Ayo kawan, kau bisa, tetap bersama ku, kau kuat kawan, lawan semua nya !!!" Larry menepuk pipi Alan dengan pelan, tetapi percuma, Alan telah kehilangan kesadaran nya.
.
.
.
.
"Ugh...apa...dimana aku...kenapa...impus ini terpasang di tangan ku...,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Life For Dead Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang