[ follow dulu sebelum baca aww aww^.^ ]
[ dukung FICTION terus sampai tamat yaw^.^ ]
----------------------------
Menceritakan seorang gadis cantik yang bercita-cita ingin menjadi penulis komik.
Hingga suatu kejadian yang ia tak sangka-sangka terjad...
Sebelum membaca, harap menekan lambang bintang disisi kiri kalian terima kasih. • • •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
"Kathrin? Kathrin kamu masih didalam?"
Kathrin mendengar suara panggilan dari buk Becca. Ia langsung mengambil buku itu lalu menyimpan nya dalam tas nya. Kathrin berdiri lalu berlari menghampiri buk Becca.
Ini sudah pukul 3 sore, dan kenapa Kathrin masih berada di sekolah? Apa piket nya selama itu?
"Kathrin kamu masih disini? Ibu kira piket nya udah selesai dari tadi."
Habislah dirinya. Ia tidak tau harus memberikan alasan seperti apa kepada buk Becca.
"I-Itu..."
"Itu apa?"
"Sebenernya Kathrin tuh udah selesai dari tadi cuma Kathrin nyempatin diri buat baca buku dulu selama satu jam habis itu pulang deh, gitu buk." ujar Kathrin.
Kathrin harap kalau buk Becca percaya dengan nya, secara kan tidak mungkin ia menceritakan kejadian tadi kepada buk Becca.
Buk Becca pun mengangguk mengiyakan, "Ibu kira ada apa, yauda langsung pulang gih nanti bunda kamu nyariin lagi."
"Siap buk!"
Buk Becca tersenyum lalu pergi meninggalkan Kathrin seorang diri. Setidaknya ia merasa lega bahwasanya guru matematika itu tidak mencurigai dirinya.
"Huftt, leganya."
Kathrin melihat ke arah sudut perpustakaan yang ia datangi tadi sebelum benar-benar pergi darisana.
"Gue bakal cari tau kebenaran dibalik semua kejadian yang gue alami selama ini."
****
Malam nya, Kathrin memberanikan diri untuk membaca buku komik itu. Ia baru sampai di bagian prolog saja sudah merasa deg-deg an apalagi membaca nya sampai habis. Kathrin memang percaya bahwa bumi paralel itu ada, tapi kalau kejadian ini? Seperti mimpi buruk saja baginya. Terkadang ia berpikir, sudah 17 tahun ia hidup, tapi kenapa baru tau nya sekarang? Dan yang masih mengganjal di pikiran nya adalah seorang gadis yang memiliki nama hampiri mirip dengan nya yaitu 'Kathryn'. Si penulis komik ini.
"Ini bener, semua yang tergambar di komik ini sama persis dengan keseharian gue."
"Kathrin!"
Kathrin terkejut karena sang bunda memanggil nya. Buru-buru ia menyembunyikan komik itu di laci meja belajar nya.
Yoza membuka pintu kamar anak nya lalu berkata, "Kathrin ayo makan."
