part 4.

162 20 20
                                    

Sinar matahari masuk kecelah jendela kamar dua pemuda yang tadi malam baru saja melakukan permainan panasnya.

Mereka berdua masih saja terlelap dengan nyaman, tanpa tau bahwa sekarang sudah memasuki waktu makan siang. Sekarang sudah pukul 13:10 siang. Tapi tidak ada satu pun yang mau membuka matanya.

"Eugghh~" Lengguhan si manis yang akhirnya terbangun dari tidurnya.

Yeonjun memandang orang yang ada di sampingnya yang masih terlelap dengan nyenyak. Ia terus memandang wajah tampan kekasihnya tanpa sadar butiran bening menetes dari sudut matanya.

"Hiks,,,,, bagaimana ini" Ucapnya tiba-tiba.

"Aku takut itu semua akan terjadi" Lanjut yeonjun entah pada siapa.

~

Setelah agak lama menangis akhirnya tangisan itu pun berhenti, yeonjun mengusap air matanya. Ia beralih menatap kekasihnya kembali dan tersenyum sambil mengelus kepala itu.

"Tidak itu tidak akan terjadi" Ucap yeonjun yang berusaha untuk meyakinkan bahwa apa yang ia pikiran itu tidak akan terjadi.

Setelah itu yeonjun pun berusaha untuk bangkit darii kasur bermaksud untuk membersihkan diri di kamar mandi. Belum beberapa melangkah ia sudah jatuh menyenggol gelas kaca yang ada di meja samping tempat tidur.

PRANGG!!

"Aww! Hiks sakitt" Ringisnya karena jujur saja bagian bawahnya sangat sakit.

Soobin  yang mendengar suara itu pun refleks terbangun dan terkejut melihat kekasihnya yang terjatuh dan kesakitan. Ia pun cepat-sepat menggendong yeonjun kembali ke kasur dan melihat lubang pink itu yang sudah lecet dan berdarah.( Ya maklumlah yeonjun baru pertama kali berhubungan badan jadi ya wajar  aja berdarah.)

"Hiks Binnie,,,,, sakitt! " Aduhnya pada soobin.

"Iyaa sayang aku tau, tadi kenapa tidak membangunkan ku Mm?" Tanya pada yeonjun dengan lembut.

Yeonjun tidak menjawab dia hanya sibuk menangis dan kesakitan. Dengan segara soobin menggendong yeonjun kekamar mandi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






Mereka pun sudah selesai mandi dan sekarang mereka berada di meja makan. Hening tidak ada yang berbicara hanya ada suara dentingan sendok dan piring.

Beberapa menit mereka pun selesai makan, baru saja yeonjun ingin bangkit tapi soobin sudah bangkit duluan membawa piring makan mereka ke wastafel. soobin duduk kembali, dan berucap.

"Sayang kau tidak apa-apa kan?" Tanya soobin.

"Ha?,,,,,Tidak aku tidak apa-apa, aku hanya malas bicara saja kok" Balas yeonjun.

"Ohh baiklah kalo kau tidak apa-apa, tapi ingat janga pernah menyembunyikan apapun dariku" Ucapnya soobin lembut.

"Iyaa"sahut yeonjun.

" Oiya kita tidak usah sekolah dulu ya, mana mungkin kita sekolah dengan keadaan mu yang seperti ini"ucap soobin tiba-tiba.

"Hm baik lah kita tidak usah sekolah dulu" Balas yeonjun yang setengah melamun.

Sebenernya soobin belum sepenuhnya percaya dengan apa yang dikatakan yeonjun baik-baik saja, ia tau betul bagaimana kekasihnya itu, yeonjun selalu memberi tau masalah apapun tentangnya pada soobin. Tapi dengan segera soobin tepis pikiran buruk itu, dan menyusul yeonjun yang sudah pergi duluan kekamarnya.







~~~~~~~~~









Setelahnya sampai dikamar ia melihat yeonjun sedang termenung di atas balkon kamar apartemen mereka. dengan tiba-tiba air mata yeonjun turun, sebenarnya ia terkejut melihat itu.

Tapi ia tidak memperdulikan itu, soobin pun berjalan kesana tapi terhenti kan karena melihat kekasihnya sudah di luan berjalan masuk. Menuju ke kasur membaringkan tubuhnya di sana sambil terisak pelan.

Soobin terdiam dia benar-benar bingung, mengapa yeonjun tiba-tiba seperti ini.

("Ada apa dengan kekasih ku?) gumamnya bingung.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.























Tbccc!

Pendek banget ya😅😅

🌚🌚🌚😎



"i always Love You" (soobjun). Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang