part 1

0 1 0
                                    

Pagi ma, pa" Sapa nesa mendudukkan dirinya di salah satu kursi
"pagi.. " Jawab mama papa nesa bersamaan
"Nesa, ujian mu kapan dilaksanakan? " Tanya papa nesa
"2 minggu lagi"
"oh baiklah, papa sering mendengar kamu mengobrol sampai dini hari di telefon, Dengan siapa? Pacarmu? " Todong papa nesa dengan pertanyaannya
Nesa yang awalnya biasa saja melebarkan matanya bagaimana papanya bisa mengetahui apa yang ia lakukan  di malam hari
"i-iya pa" Jawab nesa takut seraya menundukan kepalanya
"Bilang sama pacarmu, langsung temui jangan telfon malam² akan menggangu waktu tidurmu"
"Boleh pa? " Tanya nesa tidak percaya
"tentu, tapi harus tau batasan"
"nesa sudah selesai, aku pamit berangkat pa, ma" Ujarnya seraya menyalimi ortunya
nesa tengah senyum²sendiri usai membaca chat dari kekasihnya itu,
"Nes.lu kenapa senyum²? " Tanya ica teman nesa
"ha, gpp ko"
"Sama ketikan kok baper dih" Sindir ica
"biarin wlee" jawab nesa serta menjilirkam lidahnya
"Btw , lo udh pernah liat muka dia? "
"Udah"
"Ngapain nggak ketemuan aja si biar ngga penasaran"
"Nunggu waktu cara"
"Terserah lu dah"
"Ayo ke kelas bntar lagi be masuk"
"ayo"
Benar saja baru saja nesa dan ica mendudukan bokongnya di kursi mereka bell langsung berbunyi dan tak lama pun guru masuk kelas
"Baik anak²kumpulkan tugas matematika minggu lalu"
"Anjir gue lupa, gmn nih cara"
"Kok bisa, ku nggak baca chat gue? "
"ngga"
"Makanya jan pacaran mulu mampus lu"
"Siapa yang tidak mengerjakan silahkan keluar dari pelajaran saya, dan berdiri dilapangan sampai pelajaran selesai" Tegas bu Rika
Dengan terpaksa nesa keluar dari kelas bersama dengan 3 murid lainya, 2 jam berdiri di tengah lapangan saat jam siang begini membuat keringat bercucuran deras dari dahinya pipinya sudah memerah karena terpapar matahari yang panas
"Nes lu mending udahan aja muka lu dah pucet gitu" Saran adi yang sama²dihukum
"nggak papa bentar lagi selesai kok"
Benar saja 5 menit kemudian bell pulang berbunyi nesa bergegas menuju kelasnya untuk mengambil tas,
"nes mau pulang bareng ngga? " Tawar ica
"Boleh deh pala gue pusing banget "
"Ayok"
Di perjalanan tak ada obrolan yah karena nesa memilih tidur untuk meredakan pusing nya dan ica fokus menyetir mobil
"Nes bangun dah sampe"
"hah, eh thanks ya ca, "
" Santai kali"
"Lu mampir gak? "
"Gue mau langsung pulang aja, salamin buat tante Sinta"
"Iya deh

Selepas mobil ica pergi dan hilang tertelan jarak nesa segera masuk ke rumah nya, "nesa pulang"
"Loh nesa kenapa pipi kamu merah gitu? " Tanya mama nesa
"Nggak papa ma "
Nesa segera masuk ke kamarnya, mengganti seragam dengan baju biasa, ia memutuskan untuk merebahkan badannya di kasur karna pusing yang menyerang tak hilang2
Di tengah malam nesa terbangun merasakan ada sesuatu yang lembab menempel di dahinya yap itu adalah kompresan yang diberikan mamanya ia merasakan badanya panas, nesa mengambil hpnya di atas nakas ia pastikan sudah banyak chat dari kekasihnya
              ayang🦇
Ay kemana?
Tumben gak aktif
Aku kangen nih
Ayo tlfn 
                                                    Aku sakit ay jadi gak       
                                              Pegang hp  
                Ayang🦇 is calling....
"Halo"
"Iya"
"Sakit apaa ay?, kok bisa? "
"Demam, gara²dihukum gak ngerjain PR "
"Ada²aja kamu, lain kali di cek ada tugas nggak"
"Iyaa"
"Sekarang gmn udah mendingan blom? "
"masih sama"
"Yaampun, skarang tidur ya biar besok bisa sehat, udahan maen hp nya"
"iyaa, kamu juga tidur jangan maen hp tros"
"Siap cantik, good night, muach"
"Night too much"
    
Nesa memutuskan saluran telfon nya dengan Zafran, ia memilih tidur dan berharap akan sembuh besok pagi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

virtual BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang