Aku menggeliat kasar di atas kasur memikirkan tugasku yang begitu banyak belakangan ini. Memang kehidupan menjadi mahasiswa akhir begitu melelahkan, hingga aku maklum mengapa ada banyak orang yang mengatakan kalau ingin menikah saja di masa-masa ini. Namun sayangnya aku tidak bisa melakukannya, karena biaya kuliahku dibayar oleh beasiswa yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Saat hampir saja diriku melayang ke alam mimpi, suara tombol keamanan pintu apartemen yang ku tinggali ini berbunyi, menandakan seseorang masuk. Aku tersenyum kecil karena akhirnya 'tamu' yang sudah lama ku tunggu itu datang juga. Sayup-sayup bisa ku dengar ia memasuki kamar mandi dan membersihkan dirinya yang aku yakin baru saja kembali dari tempat berlatihnya.
Aku yang sebenarnya sudah sangat mengantuk, memutuskan untuk membiarkannya mandi sementara aku menunggu di atas kasur. Sejujurnya aku sangat merindukannya karena kami sudah lama tak bertemu karena pekerjaannya yang terlampau sibuk. Apalagi, sebentar lagi ia akan kembali meninggalkanku cukup lama karena harus menyiapkan konsernya.
Ya, kekasihku adalah Jung Jaehyun yang berprofesi sebagai seorang penyanyi. Dia adalah anggota salah satu boyband ternama yang memiliki segudang fans wanita yang terkadang membuatku cemburu karena lebih sering dinomor satukan oleh manajemennya. Tapi karena kami memang menjalani hubungan backstreet, aku juga harus menerima segala jenis resiko yang cukup membuatku lelah itu.
"Kau sudah tidur?" Tanya pria itu setelah selesai mandi dan berpakaian.
"Sepertinya aku terlalu merindukan kekasihku yang sangat sibuk sampai bermimpi sangat nyata seperti ini." Aku terkekeh pelan sembari membuka kedua tanganku untuk meminta pelukannya.
"Aigoo! Kekasihku ini pasti sangat menderita!" Ia memelukku erat dan segera berbaring di sebelahku
"Kau sudah makan? Bagaimana harimu?" Tanyaku sambil memainkan rambutnya yang masih basah.
"Cukup melelahkan. Tapi aku sangat senang." Ia tersenyum manis.
"Oh, ya? Memangnya ada apa?" Tanyaku antusias.
"Karena akhirnya aku bisa melihatmu setelah seharian lelah bekerja." Kekehnya sembari menarik pinggangku merapat padanya.
"Aku juga merindukanmu," aku mengelus punggung lebarnya, "kau sudah makan?"
"Uhm, kami makan bersama sebelum pulang tadi." Pria itu mengecup keningku lembut sambil terus mengeratkan pelukannya.
"Jaehyun-ah, sesak, jangan rapat-rapat memeluknya!" Aku tidak sepenuhnya berbohong karena memang dadaku sesak karena berdebar kencang.
"Aku harus terus memelukmu erat sebelum pergi." Ucapnya manja.
"Memangnya kau mau kemana?"
.
.
.
This story is available on Trakteer.id.
Go to this website https://trakteer.id/yuphrodite or click link on Bio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adult Only, Please!
Fanfiction[Cerita Lama Dihapus Pihak WP] • DIMOHON DENGAN SANGAT UNTUK MEMBACA⭕⭕Author's Love Letters ⭕⭕ SEBELUM MEMBUKA CERITA INI. • Penulis menyajikan tulisan untuk pembaca berusia 21 tahun ke atas, ya! • Cerita ini hanya untuk hiburan semata. • Diharapkan...