Penawar

24 1 5
                                    

   "Kakak, apa yang harus kita lakukan? Aku tidak tega melihat Lux seperti ini.." Evelilith menatap sedih adiknya yang terus saja menangis dengan pipi memerah

   "Ayo kita ke kediaman Marquess Troby dan minta penawarnya... Tidak, maksudku, aku yang akan pergi kesana dan kau tetaplah disini menjaga Luxe." Ucap Dravin dengan dingin

  "Damian, bawa Sir Demos kesini dengan cepat!"

  "Baik, My Lord."

  "Dan para magus, putuskan siapa yang akan ikut denganku ke kediaman Marquess!"

  "Saya my lord" ucap seorang magus bertudung merah gelap

Seusai Sir Demos datang, mereka pun mendatangi kediaman Marquess dengan menggunakan portal sihir.

  "Salam, Lord Dravin" Kepala pelayan Marquess Troby menyambut kedatangan Dravin dan kedua orangnya

  "Aku tidak ingin berbasa-basi, bawa aku ke Marquess sekarang juga sebelum aku bakar tempat ini." Dravin berucal dingin

  "Tap-Tapi.. Yang Mulia sedang ada urusan diperbatasan.. Jad-" ucapan Kepala Pelayan itu terpotong bersamaan dengan api merah yang membakar jiwanya, menghantarkan ia kedunia bawah

Dravin menatap dingjn semua pekerja yang ada dikediaman Marquess, tidak ada satupun yang berkutik walaupun Dravin dan kedua orang bawaannya melangkah masuk kekediaman utama tanpa izin.

   "Aku tau kau didalam Marquess, cepat tunjukkan dirimu sebelum aku bakar tempat ini dengan api merah Devs." Dravin berteriak dengan keras

Sekejap kemudian segepul asap hitam bermunculan dan bersatu membentuk siluet seseorang.

  "Aku tidak menyangka kau akan mengunjungi kediamanku ini, Lord Dravin yang terhormat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  "Aku tidak menyangka kau akan mengunjungi kediamanku ini, Lord Dravin yang terhormat." Seringai Marquess Troby menutupi kegugupan yang menyerangnya

   "Berikan aku ramuan penawarnya." Dravin berucap dengan dingin sambil mengeraskan rahangnya

  "A-aku tidak mengerti apa yang kau katakan." Marquess Troby tertawa dengan canggung

Sret! Sebuah pedang hitam dengan corak merah terarah ke lehernya.

   "Katakan atau aku akan menebasmu dengan ini, kau pasti tau pedang ini tidak akan membiarkanmu reinkarnasi ataupun keluar dari neraka." Dravin benar-benar tidak main dengan ucapannya

   "To-tolong! Ka-kau tidak seharusnya melakukan ini kepadaku, berbaik hatilah.. Jangan lupakan aku juga merupakan salah satu bangsawan kehormatan di dunia Demon ini." Marquess berbicara terbata dengan senyuman kaku seraya mengangkat kedua tangannya.

  "Kau pasti lupa kalau kita adalah iblis, dan iblis tidak memiliki belas kasih." Dravin benar-benar ingin melenyapkan orang didepannya jika ia tidak ingat bahwa ia adalah satu-satunya kunci untuk penawar Luxena

The Daughters Of Devs FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang