Cokelat Cinta

25 1 3
                                    


  Dravin melangkahkan kakinya ke ruang keluarga seraya melipat pergelangan tangan bajunya. Sesampainya disana, ia mengedarkan pandangannya ke ruang keluarga yang penuh dengan setumpuk surat dimeja besar berwarna putih itu, tampak sangat berantakan dan banyak hadiah-hadiah lainnya.

 Sesampainya disana, ia mengedarkan pandangannya ke ruang keluarga yang penuh dengan setumpuk surat dimeja besar berwarna putih itu, tampak sangat berantakan dan banyak hadiah-hadiah lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  "Tidak biasanya aku mendapatkan hadiah sebanyak ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  "Tidak biasanya aku mendapatkan hadiah sebanyak ini." Dravin bergumam seraya mengambil sepucuk surat asal

   "Huh? Ini untuk Lilith.." Dravin mengambil surat lainnya yang berwarna cokelat dan membaca untuk ditujukan kepada siapa.

  "Ini.. untuk Luxena... Kenapa tercampur semua suratnya?!" ucap Dravin agak kesal

  "DAMIAN!!!" Teriak Dravin dan segeralah beberapa detik kemudian datang seorang laki-laki bertubuh jangkung

  "Ada apa Yang Mulia?" Tanya Damian dengan cengirannya

   "Mengapa surat dan hadiah untukku bercampur dengan adikku? Bisa kau jelaskan?" Dravin bertanya dengan tenang

   "Oh.. ahaha saya kira apa.." Damian memegang leher belakangnya canggung dan melanjutkan, "Saya tadi agak ceroboh dan malah menaruh hadiah para lady disini bukan malah diruang kerja Lady Lilith."

  " Lalu kenapa tidak kau meletakkannya ditempat yang benar sebelum aku datang kesini? Dan kenapa sangat berantakan seperti ini?" Ucap Dravin agak jengkel

   "Oh tadi phoniex peliharaan Yang Mulia Grand Duke lepas kandang dan menerbangkan seluruh perabotan rumah termasuk surat dan hadiah anda dan para Lady. Saya minta maaf Yang Mulia." Damian agak menunduk

Dravin menghela napas dan menyugar rambutnya, "Segera panggil Lilith dan Luxena kemari."

   "Baik Yang Mulia"

•••


"Ada apa kak?" Luxena melangkah memasuki ruang keluarga diikuti Evelilith yang terlihat kesusahan dengan rambutnya

The Daughters Of Devs FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang