7

1.4K 169 37
                                    

Yuta menghentikan mobilnya di parkiran kampus Renjun dan Jisung yang masih cukup sepi. Layaknya bodyguard, Yuta turun terlebih dahulu dari mobil. Melihat sekitarnya memastikan dua cecunguk yang ia temui kemarin tidak ada disitu. Setelah memastikan semuanya aman, Yuta membukakan pintu mobil untuk kedua anak kesayangannya itu.

"Renjun kalau nanti duo cecunguk itu mengganggu kalian, telpon papa agar papa menarik anak buah ayah dari Jepang untuk memberi kedua anak Jamal itu pelajaran" ucap Yuta.

Renjun mengangguk. "Papa jangan khawatir, aku bisa jaga diri dan dek Jie. Kalau ada apa-apa dengan dek Jie maka akan ku potong masa depan mereka"

"Bagus, kau memang anak papa. Jaga adik mu baik-baik ya, papa berangkat ke kantor dulu"

"Baik papa" ucap Renjun dan Jisung serempak.

"Jie kalau ada cacing kepanasan itu mengganggu mu lagi panggil kak Renjun, ya?"

"Iya papa" ucap Jisung sambil menganggukkan kepalanya lucu.

"Anak pintar. Papa pergi dulu" Yuta menjalankan mobilnya menjauh, meninggalkan Renjun dan Jisung berdua.

"Ayok dek, kakak antar adek ke kelas" ucap Renjun yang diangguki cepat oleh Jisung.

***

"Eh gimana Jen, papa mertua udah pergi belum? Gue udah gak sabar ingin menyapa dedek gemes gue, kalau gak liatin muka dia sehari rasanya anaconda gue ikutan galau."

Jaemin bertanya pada Jeno, kedua anak kembar Jung Jaehyun itu sedang bersembunyi pada tembok fakultas Seni yang dekat dengan parkiran kampus mereka.

"Diem bentar, kalau lo berisik terus bisa-bisa papa mertua mencium tempat persembunyian kita dengan mudah." Jeno menyembulkan kepalanya kembali melihat ke arah parkiran kampus mereka, setelah itu tersenyum senang saat mobil ayah mertua terlihat meninggalkan area kampus.

"Heh Dugong, ayah mertua udah pergi. Ayo cepat, gue udah kangen sama ayang Inj- ..." Ucapan Jeno terhenti saat didapatinya tempat dimana saudara kembarnya itu berdiri tadi sudah kosong, Jaemin tiba-tiba menghilang begitu saja.

"Lah .. dimana perginya tuh alligator satu. Suka banget ngilang anj- ..." Ucapan Jeno lagi-lagi terhenti.

"Dasar kembaran kurang ajar, kalau kaya gini aja gercep banget ninggalin gue." Jeno mengelus dadanya saat melihat tingkah kembarannya yang sudah berdiri menghalangi kedua anak manisnya Papa Yuta itu.

"Calon jodohnya Jung Jaemin cakep banget sih pagi ini. Oh iya, calon kakak ipar juga cakep .. tapi lebih cakepan calon mommy dari anak-anakku." Ucap Jaemin sambil mengedipkan matanya kearah Jisung.

"Kak Suami lagi ngapain? Kenapa matanya kayak gitu? Kak Suami cacingan ya?" Jisung bertanya prihatin melihat Jaemin.

"Kak suami mu ini tidak cacingan sayang, kakak suami hanya menyapa saja calon jodohnya kakak. Tapi kalau dedek gemes ingin melihat cacing besar alaska, dengan senang hati kak suami akan menunjukannya." Jaemin cengar-cengir sendiri dengan ucapannya.

"MINGGIR GAK LO? PAGI-PAGI BIKIN ASAM LAMBUNG GUE NAIK AJA! JAUH-JAUH LO DARI ADEK GUE!!!" Renjun sudah cukup jengah dengan perilaku Jung bungsu itu.

"Sayang, galak banget sih. Kamu kalau marah-marah gitu anaconda aku jadi gerak-gerak sendiri mau masuk sarangnya." Jeno datang dan berucap dengan seenak jidatnya.

"Sini .. mana gue mau liat anaconda lo, segede apa sih ?" Renjun menantang.

"Woilahh .. kakak ipar penasaran sama anaconda lo tuh Jen. Ayo ditunjukin !!!" Jaemin heboh, lalu menatap Jisung sambil menggigit bibirnya.

"Dedek Jie gak penasaran juga sama anacondanya kak suami?"

"Hummm, penasaran. Jie penasaran, mau liat secara langsung. Biasanya Jie liatnya cuma di televisi doang, kalau kak suami mau ngajakin liat bareng Jie mau ikutan." Jisung berseru senang.

"Tidak boleh adek, nanti papa sama mama bisa marah. Mau anna-nya dibuang?"

Jisung menggeleng kuat mendengar pertanyaan Renjun. Bagi Jisung, Anna tetaplah yang nomor satu.

"Dan lo berdua mending jauh-jauh sebelum anaconda kalian gue tebas pake samurai sampe habis. MINGGIR !!!" Renjun menarik Jisung meninggalkan kedua lelaki tampan itu.

Namun bukan Jaemin namanya kalau menyerah dengan mudah. Jaemin menahan pergelangan tangan Jisung membuat langkah Jisung terhenti.

"Lepasin gak adek gue? Lo bosan hidup?" Renjun berucap datar. Ia sudah lelah berteriak pada Jeno dan Jaemin.

"Kakak ipar, mau pinjam adek Jie bentar boleh gak?"

"GAK BOLEH!"

Jaemin mengerucutkan bibir, melirik sekilas pada Jeno seolah memberi petunjuk lewat lirikan mata.

"YAKKKK! SETAN! MAU LO BAWA KEMANA ADEK GUE?!!!" Renjun berteriak kesal karena Jaemin menarik Jisung dan membawanya pergi tanpa seizinnya.

Ya, Jaemin berhasil membawa Jisung pergi dengan bantuan Jeno yang tiba-tiba memeluk Renjun sehingga membuat pegangan Renjun pada Jisung terlepas.

***

Jaemin berhenti saat Jisung mengatakan ia lelah. Keduanya sudah berlari cukup jauh dari Jeno dan Renjun. Jisung menyandarkan punggung sempit nya di tembok sembari mengatur napasnya setelah berlari.

"Kak, kenapa kita lari?" bingung Jisung setelah mengatur napasnya.

"Biar ada waktu berduaan" Jaemin tersenyum, menyugar rambutnya kebelakang dan menarik sedikit lengan hoodie nya. "Jie, mau liat anaconda kakak 'kan?"

Manik Jisung berbinar dan mengangguk cepat. "Mau, mau, mana anaconda nya?" tanya nya penasaran.

"Tapi jangan disini, ayo kita masuk ke mobil kakak" ucap Jaemin lalu menarik Jisung menuju mobilnya.

"Sekarang mana anaconda nya?" tanya Jisung saat keduanya sudah masuk ke dalam mobil.

Jaemin tersenyum, menarik tangan Jisung dan dituntun menuju bagian bawahnya.

"Anaconda nya disini Jie? Coba di usap-usap pasti dia bangun"

Jisung menurut. Ia mengusap-ngusap anaconda di balik celana Jaemin. Maniknya berbinar saat melihat celana Jaemin menggembung yang berarti anaconda nya sudah hidup. Tanpa Jisung tahu kalau Jaemin sudah menatapnya lapar sedari tadi, menggigit bibir bawahnya untuk menahan hasrat yang menggebu-gebu saat anaconda nya diusap Jisung lembut.

"Kak--hmphhhh"

Bibir Jisung dibungkam oleh bibir Jaemin. Di lumat lembut dan dihisap. Jisung hanya diam, bingung harus merespon apa. Rasanya aneh tapi Jisung suka. Jaemin menahan tengkuk Jisung, memperdalam ciuman nya membuat Jisung ikut memejamkan mata dan tidak sadar membalas ciuman Jaemin.

"Jie, kakak akan tanggung jawab kok" bisik Jaemin lembut di depan bibir Jisung sembari tangannya sibuk membuka kancing kemeja Jisung satu persatu.

TBC.

simijwii_ & Zia.

Cari Jodoh (Jaemsung & Noren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang