"Kau pikir aku takut dengan ancaman dari binatang liar sepertimu?" Younghoon menatap Jaemin remeh.
"Kak Younghoon kenapa sebut Kak Suami dengan sebutan binatang liar? Bukankah itu terlalu kasar, Panggil saja Kak Suami itu Alligator. Kak Renjun nyebutnya begitu." Jisung menimpali, masih dengan tatapan polosnya.
"Kau dengar itu sialan? Dia memanggilku kak Suami. Kasihan sekali dirimu yang sudah lama PDKT tapi tetap saja tidak ada panggilan spesial." Jaemin berucap bangga.
Younghoon yang tak terima pun, memegang kedua pundak Jisung lalu menatap lelaki manis itu. "Binatang liar adalah panggilan spesial dari Kak Younghoon untuk dia. Dan Dek Jie dengerin kakak, Dek Jie tidak boleh dekat-dekat dengannya, dia itu berbahaya untuk adek."
"Memangnya kenapa? kak suami sangat baik kepada Jie. Kak suami belikan Jie es krim, dan tadi Kak suami cium bibir Jie." Jisung menunjuk kearah bibirnya. "Dan Jie suka sensasinya, sangat enak."
"Kalau Jie mau lagi, boleh tidak kak suami?" Jisung menatap Jaemin penuh harap, membuat putra bungsu keluarga Jung itu mati-matian menahan dirinya untuk tidak menerkam sang calon pendamping hidup.
'Tahan Jaem, tahan. Sebenarnya bisa ewe sama Dek Jie In Public, tapi .. taruhannya Anaconda bisa ditebas sama samurainya Papa Mertua.'
"AWWW BOLEH SAYANG, BOLEH!! NANTI KITA LAKUIN YANG LAIN JUGA, BIAR ADEK NGERASA NIKMAT SAMPE LEMES."
Jaemin berkata kelewat heboh lalu menarik Jisung kesampingnya.
"Kau apakan Jie, sialan?!" Younghoon menatap Jaemin sengit, ia tak terima sudah kalah start dari orang baru.
"Sssttt ... sudah kubilang Jie adalah Ayangku, calon ibu dari kecebong Jung Jaemin. Kau tidak ada apa-apa nya!"
"Kau brengsek! Berani-beraninya kau ...!!" Younghoon menarik kerah kemeja Jaemin, membuat beberapa mahasiswa yang sedari tadi melihat adu mulut mereka memekik kaget.
Jaemin tertawa kecil, dengan sekali sentak ia melepaskan cengkraman Younghoon dari kerah kemejanya.
"Kau sudah kalah. Cari orang lain saja, Jie milikku sekarang!" Jaemin tersenyum miring, memperbaiki kerah kemejanya.
"Aku tidak akan menyerah. Kau pikir kau siapa? Orang sepertimu tidak akan diterima oleh Paman Yuta."
"Aku Jung Jaemin, putra bungsu dari Jung Jaehyun. Apapun yang aku inginkan, akan aku dapatkan!" Jaemin mendekati Younghoon, menatap tajam lelaki itu.
"Dan soal Paman Yuta ... kalau pun nanti dia menolakku, aku tidak akan menyerah begitu saja. Nakamoto Jisung harus menjadi milikku, dia hanya akan berakhir bersamaku. Dan bukan bersama pecundang sepertimu!"
Ucapan terakhir Jaemin membuat amarah Younghoon memuncak, lelaki itu sudah akan melayangkan pukulan pada wajah Jaemin saat suara dari seorang dosen menghentikan pertengkaran mereka.
"Berhenti! Apa kalian masih anak kecil yang suka bertengkar?" Pak Leeteuk, Dekan dari fakultasnya Jisung melerai kedua lelaki tampan itu.
"Kalian tidak melihat kalau mahasiswa kesayanganku itu ketakutan sekarang?" Pak Leeteuk berkata sambil menunjuk Jisung yang memang tampak ketakutan.
Sontak Jaemin dan Younghoon langsung kembali menatap Jisung.
"Sayang maaf ..." Jaemin berucap sambil mendekati Jisung, tangannya refleks menampik tangan Younghoon yang hendak menyentuh Jisung.
"Kak suami dan Kak Younghoon kenapa bertengkar sih? Jie kan takut " Jisung melepas tangan Jaemin pada lengannya, menghentakkan kakinya kesal dan berjalan cepat kearah kelasnya.
"Jangan lupa kalau Papanya orang yang kalian kejar-kejar itu mantan Yakuza." Setelah berucap seperti itu, pak Leeteuk berjalan santai meninggalkan Jaemin dan Younghoon.
"Sorry bro, tapi jamet seperti mu itu tidak akan cocok bersaing dengan ku" Younghoon menepuk pundak Jaemin dan menyeringai kecil sebelum kemudian melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Jaemin sendiri.
"Cih!" Jaemin berdecih, ia menatap datar punggung Younghoon sebelum kemudian berbalik menuju kantin kampus. Jaemin butuh waktu menenangkan dirinya sendiri.
•
•
•
"Udah gue bilang berapa kali tuh si Renjun susah banget didapetin, lebih baik lo nyerah aja deh balik jadi playboy lagi" Xiaojun bersuara setelah mendengar curhatan Jeno tentang ia ditolak oleh Renjun pagi ini.
"Lo bukannya ngasih semangat buat gue malah nyuruh gue nyerah, lo tuh sahabat gue bukan sih?" Jeno menatap kesal Xiaojun sedang yang ditatap hanya cengengesan.
"Nah tuh sad boy kedua baru datang, kemana aj--"
"Bangsat emang!" Jaemin yang baru saja datang mengumpat membuat ucapan Yangyang terpotong. Mendudukkan dirinya disamping Jeno dan mengambil jus milik Xiaojun lalu meminumnya rakus.
"Gak jadi ngewenya bos?" Mark bertanya dan dijawab anggukan kepala oleh Jaemin.
"Mark berikan gue dan Jeno saran supaya bisa dapat pujaan hati kaya lo yang gampang banget dapatin uke montok lo itu" Jeno berucap.
"Ya... ngewe aja sih kalau saran dari gue mah. Tapi saran gini bisa lo berdua lakuin kalau si doi ada perasaan juga sama lo berdua. Nah untuk kasus lo berdua kali ini lumayan rumit yang satu doi nya galak banget kalau ketemu ngajaknya baku hantam, nah yang satunya lagi kalem, polos, tapi kagak peka-peka. Jadi....gue bingung ngasih sarannya gimana"
"Lo berdua kayanya gak diizinkan tobat deh oleh alam, balik jadi playboy aja"
"Kagak ye setan, gue udah kebelet pengen ngewe sama Jisung. Kagak mau sama lubang yang lain." Jaemin menolak saran Xiaojun.
"Pasti ada caranya. Coba lo berdua dekatinnya pelan-pelan jangan ngegas, sange nya ditahan dulu ntar kalau udah dapat baru dah berapa ronde juga trobos terus."
"Ya gimana ya Mark, gue kalau liat muka imut Jisung tuh bawaannya pengen desah gitu. Gak tahan pengen bobol."
"Lo bilang apa barusan?"
Deg!!
Kelima lelaki itu sontak menoleh ke arah belakang Xiaojun. Melebarkan mata saat melihat Renjun yang berdiri menantang dengan penggaris kayu panjang ditangannya.
"Hehe....kakak ipar"
"KAKAK IPAR PALA LO, JAUHI ADEK GUE!!"
"Jangan gitu dong kakak ipar, aku cintanya beneran loh sama dedek Jie"
"Iya Renjun, kasihan sohib gue nih setidaknya kasih dia kesempatan gitu untuk buktiin nya." Yangyang membantu Jaemin.
"Adek gue itu masih bayi dimata gue, dia gak boleh pacaran. Gue gak mau dia ngerasain yang namanya patah hati karena buaya yang gak tau diri." Renjun berbalik ingin melangkah pergi namun kalimat Jeno sukses membuat langkah Renjun terhenti.
"Seseorang yang bahkan tidak mau membuka hatinya untuk orang lain mana tahu tentang yang namanya cinta."
'Sialan'
TBC.
Akhirnya dilanjut lagi book ini, terimakasih untuk dukungan kalian semua ❤
simijwii_ & Zia

KAMU SEDANG MEMBACA
Cari Jodoh (Jaemsung & Noren)
Fanfiction"Ibu-Ibu, Bapak-Bapak siapa yang punya anak bilang Jaemin sama Jeno yang sudah kebelet kawin."