04. VADEL NASIR - SIMPAN RASA

16 1 0
                                    

❝Bagaimana jika kenyataannya orang yang kamu sebut dalam setiap doa, ternyata menyebut nama lain dalam doanya?❞

...


"Tebak guys tadi gua ketemu siapa?!" ujar salah satu siswi yang tiba-tiba muncul dengan mengebrak meja.

"Masih pagi Alya, gua geplak juga lu ah, berisik!" celetuk siswa yang berada di kursi guru.

"Naon si, Anggara. Lo tuh nggak di ajak," ketus Alya seraya duduk di sebelah Rebecca yang kini tengah menopang dagu dengan wajah kusutnya.

"Lo kenapa, Ca?"

"Paling berantem lagi sama si ikan rahwana." timpal Adysanggara atau biasa dipanggil Anggara itu.

Rebecca menghela nafas panjang, memainkan lidah di rongga mulutnya dan mencetak jejak di pipinya; beserta mata sebal yang menandakan kode marah.

Anggara cengegesan. "Maksud gua si monyet Rendra," Setelah mengatakan hal itu ia berlari menjauh dari amukan Rebecca. "HAHAHA!"

"Adysanggara!"

"Sabar, Ca." ujar Alya seraya mengusap punggung Rebecca, mencoba untuk menenangkan. "Jadi- kenapa lo berantem lagi sama si ikan rahwa—"

"Ya!" Rebecca mengerucutkan bibirnya kesal. "Kalian kenapa si selalu manggil Rendra dengan sebutan ikan rahwana?"

"Ya soalnya bibirnya monyong terus gk bisa mingkem," ujarnya dengan polos.

"Dada lo mau gua tonjok, Ya?"

"Mianhe!"

Rebecca berdecak. "Tau ah,"

"Eh iya! Lo tau gk? tadi gua ketemu cowo ganteng pake kemeja putih yang mirip Jaehyun, anjir!" serunya heboh seraya mengguncang-guncang badan Rebecca.

"Dimana?"

"Di gerbang sekolah! Ganteng banget buset, baru kali ini dah gua nemu cowo lokal yang bisa buat gua oleng dari Jaehyun, Omo!"

Tanpa memperdulikan kerutan dalam dikening Rebecca, gadis itu melanjutkan ucapannya.

"Tapi sayangnya dia udah punya pacar, I think si pacarnya itu sekolah disini. Siapa, ya? Gua jadi penasaran,"

Rebecca mengerjap, menatap sepenuhnya ke arah sahabatnya itu. "Huh? lo tau darimana kalo dia udah punya pacar? dia ngasih tau lo?" tanyanya bertubi-tubi.

Alya menggeleng, disandarkannya punggungnya di kursi. "Waktu gua samperin dia terus minta nomernya—"

 "Waktu gua samperin dia terus minta nomernya—"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas kemeja putih!" teriak Alya. Arshaka melihatnya sebentar, lalu kembali menatap tanah.

"Ekhm, ada apa, mbak?" Arshaka bertanya.

Alya menghela napas dan kembali berkata. "Boleh minta nomernya sekalian foto bareng nggak mas?"

Lagi-lagi Arshaka mengangkat wajahnya untuk memastikan jika gadis di depannya ini memang sedang berbicara dengannya. Lalu ia segera menunduk kembali dan ber-istighfar dalam hatinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CASABLANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang