Hai.. selamat membaca!
I hope you enjoy this my story:)
❤️❤️•••
"Apa?" tanya seorang remaja yang berdiri di depan pintu ruangan itu. Sang remaja kemudian masuk dan mengambil ponsel itu dari atas meja.
Dengan cepat sang remaja menggeser layar ponsel ke kiri dan ke kanan. Kemudian ia meletakkan kembali ponsel itu dengan keadaan layar yang sudah mati.
"Jelek semua. Gak ada yang secantik mama. Pokoknya aku gak mau punya mama baru, ya pah!" tutur remaja itu.
Ranzi bangkit dari duduknya, menoleh ke arah remaja itu sembari berseru lantang, "Radja!!"
Sang remaja hanya diam, memutar kedua bola matanya malas. Dia Radja Pramudya Anggara, putra dari Ranzi dan Tiara.
"Oh jadi ini putramu yang nama nya Radja. Sudah besar ya, mata nya sangat mirip dengan Tiara," sahut Hans yang sedari tadi diam memperhatikan kelakuan Radja.
Mendengar perkataan Hans, mood Ranzi seketika berubah, "Iya dia yang nama nya Radja," terang Ranzi. "Radja, dia adalah teman papa. Namanya Hans," papar Ranzi.
Radja menyalimi orang itu dengan tatapan datar. Hans sedikit tersenyum canggung saat Radja menatapnya seperti itu.
"Kamu ngapain ke kantor papa?" tanya Ranzi.
"Owh.. itu, aku males makan di rumah. Jadi aku mau minta uang sama papa buat makan di luar. Boleh ya pa, please!!" Jawab Radja.
"Huh kamu ini, boros banget"
Ranzi mengambil beberapa lembar uang berwarna merah dari dalam dompetnya. Ia memberikan uang itu pada putranya yang sangat loyal.
Setelah di beri uang, Radja segera pergi dan tidak lupa berterima kasih pada papa nya.
...
"Gimana?" Tanya Brian, duduk di atas motor matic miliknya berwarna biru. Di belakangnya terdapat Bagas yang sedang sibuk menghubungi sang adik.
"Gak di angkat, Bri!" jawab Bagas yang tidak mendapat respon apa apa ketika sedang menghubungi Syena.
"Sekali lagi, coba" Desak Iqbal, duduk di motor bebeknya.
"Ini udah berkali-kali, Bal! Tetap gak di angkat," jelas Bagas.
Mereka Bertiga terdiam di depan gerbang sekolah. Mencoba berfikir bagaimana cara untuk menemukan Syena.
"Emm. Gue coba buat hubungi temen gue aja. Dia bisa lacak orang dengan nomor handphone, Gas. Kali aja dia bisa bantu kita," celetuk Brian memberi saran. Bagas mengiyakan dan kemudian ia menghubungi temannya itu. Ia menyuruh temanya untuk datang menemui mereka di depan sekolah Prima Abadi.
Sekitar sepuluh menit menunggu, temannya Brian datang dengan motor Vespa. Ia tidak mengenakan helm karena rumahnya tidak begitu jauh dari sekolah.
"Mal! Kenalin ini Bagas dan Iqbal," ucap Brian pada temanya itu, Akmal.
"Akmal," sahut Akmal memperkenalkan dirinya pada yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday
Random[Follow dulu sebelum baca] ••• Tentang rahasia yang disembunyikan SOMEDAY "suatu hari nanti" mengisahkan tentang sepasang anak kembar yang terpisah saat mereka masih berusia 2 tahun karena konflik kedua orang tuanya. Dan akankah mereka dapat bersatu...