Author POV
Pada hari senin di dalam sebuah kamar ada seseorang yang berparas cantik masih tertidur di tempat tidurnya dengan nyaman. Walaupun alarm yang terus berbunyi ia menghiraukannya, hingga ibunya pun masuk ke dalam kamarnya berniat untuk membangunkan anaknya.
"Marsha ayo bangun nak udah jam setengah 6 lebih, kan hari ini hari pertama kamu masuk sekolah kamu yang baru" ujar sang ibu
"Iya ma ini udah bangun kok"
"Kamu langsung pergi mandi gih habis itu sarapan, mama sudah masakin makanan kesukaan kamu."
"Iya ma ini Marsha mau mandi"
Marsha pun bangun dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi. Sang ibu pun keluar dari kamar anaknya dan pergi menyiapkan makanan untuk sang anak.
"Kayaknya walaupun gue masang alarm di hp gue, gue tetap gak bakalan bangun. Gak mempan buat gue, emang jurus emak emak paling mantep kalau bangunin anak." Gumam Marsha.
Beruntung Marsha memiliki ibu yang lemah lembut kepada semua orang.
Skip
Marsha pun sudah sampai di pintu gerbang sekolah barunya dan sekarang jam menunjukkan pukul 6:35 yang berarti masih ada waktu sebelum pelajaran dimulai.
Marsha berjalan melewati koridor sekolah menuju ruangan kepsek. Dia sempat bertanya-tanya dulu ke murid yang lewat di koridor, hingga akhirnya Marsha sampai di ruangan kepsek alias kepala sekolah.
Dia mengetuk pintu terlebih dahulu sampai ada suara yang memperbolehkan dia masuk.
Di dalam ruangan kepsek
"Halo pak saya Marsha, saya murid baru pak" Jawab Marsha dengan sopan
"Oh iya, Marsha kelas kamu itu ada di lantai 2 disebelah kanan paling ujungnya"
"Baik pak saya permisi dulu"
Marsha pun berdiri dari duduknya dan keluar dari ruangan kepsek
Ia berjalan menuju kelas nya, sesampainya ia didepan kelas. Marsha melihat sudah ada guru di dalam kelas tersebut. Marsha pun mengetuk pintu kelas.
"Iya silahkan masuk" balas guru tersebut.
Marsha pun masuk.
"Oh kamu anak baru itu kan"
"Iya bu" jawab Marsha
"Baiklah kalau begitu silahkan perkenalkan diri kamu disamping saya. Jangan lupa beri tahu hobi kamu ya." Ujar guru tersebut
"Baik bu, perkenalkan nama saya Marsha saya pindahan dari sekolah Harapan Bangsa. Hobi saya adalah menonton anime karena itu sangat menyenangkan." Marsha memperkenalkan dirinya dengan senyumnya yang manis, tapi senyumnya memudar ketika ada satu siswa yang merusak suasana hatinya.
"OH WIBUU..NGEFANS KOK SAMA GAMBAR...BAU BAWANG HAHAHAH" Teriak murid tersebut dan diiringi suara tawa dari teman temannya.
"Hey kamu Azizi jangan bersikap tidak sopan kamu" balas guru
"Lah kenapa ibu yang bales, lagi pula ya bu yang saya omongin itu bener...ngefans kok sama gambar, bau bawang kaliii" Jawab Zee
"Bener tuh" jawab serentak teman temannya.
"Awas kamu ya Zee... Oh iya Marsha kamu nggak usah dengerin mereka ya emang mereka itu ngeselin udah jarang ngumpulin tugas, sering bolos, tidur di kelas, nggak sopan lagi" Sindir bu guru tersebut.
Murid murid pun tertawa mendengar sindirin pedas dari bu guru, tetapi Marsha hanya terdiam menahan emosinya karena sikap Azizi dan teman temannya yang berani mengejek dia.
"Apaansih tuh orang sok sokan ngatain gue wibu, awas lu" batin Marsha
Hingga kelas tersebut menjadi hening kembali ketika mereka berhenti tertawa.
"Baik Marsha selamat datang di sekolah baru kamu, semoga kamu betah ya disini.. kenalin nama ibu Sisca."
"Iya bu" balas Marsha sambil terkekeh.
"Kamu silahkan duduk di kursi yang masih kosong"
Marsha pun berjalan mencari kursi kosong yang dimana hanya ada 2 kursi yang kosong yaitu kursi yang berada di belakang paling pojok dan satunya lagi di kursi yang berada di agak depan yang mungkin Marsha pilih. Namum dia lebih memilih duduk di kursi belakang paling pojok karena kursi yang mungkin dia pilih berada di depan murid yang ngatain dia wibu tadi.
Pelajaran pun dimulai. Marsha memulai harinya dengan belajar yang sungguh sungguh disekolah barunya.
Kringg...kringg
Bel sekolah pun berbunyi yang menandakan jam istirahat pertama dimulai.
Para siswa berhamburan untuk pergi ke kantin begitu pun dengan murid rese tadi yang ngatain dia.
Sedangkan Marsha lebih memilih untuk tetap berada di kelas karena dia masih merasa kenyang akibat makanan yang ia makan saat sarapan di rumah. Karena bosan ia mengambil hpnya yang berada didalam tas miliknya kemudian menyambungkan headphonenya dan menonton anime favoritnya.
Ketika dia sedang asik menonton, 3 orang siswi yang berada di kelas itu mendekatinya.
"Hi" sapa ketiga orang tersebut.
Marsha yang mendengar itu langsung membalas sapaan mereka dan melepas headphonenya.
"Kamu Marsha kan yang tadi Zee dan teman temannya katain wibu" tanya salah satu dari mereka.
Marsha pun menjawab "Iya kenapa?"
"Enggak kenapa-napa kok soalnya kita juga wibu, btw kenalin nama aku Ashel" sambil mengulurkan tangannya.
Marsha pun membalas uluran tangan tersebut sambil tersenyum
"Marsha"
"Hi aku Indah"
"Hi, Marsha"
Dan yang terakhir
"Halo bro nama gue Kathrina, gue wibu sejati sama kayak lo"
Ashel dan Indah yang mendengar itu menggeleng gelengkan kepalanya.
"Halo aku Marsha"
Setelah perkenalan diri mereka masing masing, suasana di kelas tersebut pun menjadi hening, hingga Ashel kembali membuka suara.
"Ehh Marsha kamu mau gak ikut geng kita?" Tanya Ashel.
Indah dan Kathrina ikut mengganguk setuju.
"Boleh, emang geng apaan?" Balas Marsha
"Geng kita sih dulu dikenal sebagai wibu elit tapi kayaknya ganti ajadeh apa ya" jawab Indah
Si wibu sejati alias Kathrina pun menjawab "Gimana kalau KAMI!"
"KAMI?" Jawab Ashel, indah dan Marsha bersamaan, menanyakan kepanjangan dari kata tersebut.
"Iya, Kathrina, Ashel, Marsha, Indah jadi K.A.M.I" balas Kathrina sambil tersenyum. Bangga dengan ide yang ia usulkan.
"Bagus juga" Jawab Marsha setuju.
"Aku juga setuju" jawab Indah.
"Kalau begitu geng kita sekarang namanya K.A.M.I" ujar Ashel yang membuat ketiga temannya mengganguk setuju.
To be continued
Maaf kalau masih banyak yang kurang soalnya ini cerita pertamaku .
11 juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry (ZeeSha)
FanfictionTak ada yang lebih indah dibanding dirinya. Aku yang dulu membencinya sampai ke ubun ubun. Kini menjadi seseorang yang mengagumi keindahannya. Setiap rasa, setiap asa kuberikan padanya. Kubiarkan saja kisah kita bertahan selama kita mampu. Jika menc...