Penelope Judith adalah namanya. Nama wanita cantik berdurasi coklat dengan mata hijau menggodanya. Dia selalu di kenal sebagai wanita jahat yang tak berperasaan.
Berbeda dengan seorang perempuan cantik yang ternyata memiliki hubungan erat dengan sang wanita iblis.
"(Name), kemarilah." Wanita itu merentangkan tangannya kearah sang perempuan di depannya, perempuan itu tampak ragu sejenak sebelum dia mendekat dan memeluk wanita bersurai coklat tersebut.
Jari jemari wanita itu bergerak dengan sangat lembut dan berhati-hati saat mengelus kepala perempuan di dekapannya.
"Kau selalu saja cantik, ya." Penelope Judith, berkata dengan senyuman lembutnya. Perempuan di dekapannya hanya diam menikmati elusan sang wanita.
(Name) Judith. Perempuan bersurai (H/c) dengan warna mata (E/c) yang menawan ini merupakan adik angkat Penelope. Walaupun tak tersebar luas karena perempuan ini menyembunyikan identitas tersebut sebagai pelayan kepercayaan Penelope.
"Aku harap anakku nanti bisa secantik dirimu saat besar nanti." (Name) mengangkat wajahnya dan menatap langsung ke muka cantik seorang Penelope Judith tanpa make up yang tebal.
"Kakak. Percayalah, anakmu nanti akan secantik dirimu!" Penelope tertawa, tawa yang sangat tidak di buat-buat dan terlihat tulus.
"Jaga anakku ya."
Hari berlalu, bulan berganti. Dan ini adalah saatnya untuk seorang Penelope Judith melahirkan anaknya. Semua masalah sudah terjadi dan hampir selesai di tangani, (Name), wanita yang minggu lalu menginjak usia 20 tahun pun terlihat cemas.
Terutama saat mengetahui Penelope kesulitan melahirkan sang bayi hingga membuat Penelope tersiksa sekalipun, (Name) sangat mengkhawatirkannya.
"KUMOHON! SELAMATKAN NONA PENELOPE BAHKAN JIKA HARUS MENGORBANKAN BAYI NYA!!!" (Name) berteriak histeris, dia menggenggam erat tangan Penelope dengan mata berkaca-kaca.
"(Na...me.)" ucapan pasrah itu terdengar dari Penelope, (Name) menggenggam erat tangan Penelope.
"Ya, kak..." Penelope terkekeh melihat wajah cemas (Name), tangannya terjulur ke atas kepala (Name) dan mengusapnya dengan pelan.
"Jangan menangis da...n, jaga...anakku... ya...?" Ucapan lirih itu membuat (Name) mengangguk dengan cepat. Hingga akhirnya, tangan Penelope terjatuh dari kepalanya membuat (Name) membola.
Di saat bersamaan, bayi Penelope lahir dengan sempurna. Dokter menghela nafas lega namun itu tidak bertahan lama saat suster menghampirinya dan berbisik dengan kondisi Penelope.
"Nona (Name), bayi nya terlahir selamat. Namun nona Penelope-"
(Name) langsung memeluk tubuh figur sang kakak, dapat di pastikan ini adalah hari terburuk yang pernah di alaminya.
"MAU anda namakan siapa bayi ini, nona?" Sang Dokter bertanya kepada wanita yang tengah menatap bayi di kasur bayi. (Name), wanita itu, matanya memancarkan sebuah keputusasaan yang besar dalam matanya.
"Entahlah. Aku sendiri tidak tau, Dokter."
"Ba-bagaimana dengan sang ayah dari bayi?" (Name) hanya menanggapinya dengan tertawa hambar.
"Dia meninggalkannya."
"Maaf."
(Name) menatap bayi di depannya. Dia membuka suaranya, "mungkin... Jennette bagus."
"Benar! Jennette Judith sangat bagus Nona-"
"Bukan. Jennette Margarita. Bukan Judith." (Name) memotong. Dia menatap bayi tanpa dosa itu dengan sebuah tatapan tak dapat di jelaskan.
BAB ONE , DONE.
KAMU SEDANG MEMBACA
⩩ MOMMY! Ꮺ
Fanfiction❝𝘛𝘩𝘢𝘯𝘬 𝘺𝘰𝘶 𝘧𝘰𝘳 𝘵𝘢𝘬𝘪𝘯𝘨 𝘤𝘢𝘳𝘦 𝘰𝘧 𝘮𝘦, 𝘮𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳. 𝘐 𝘳𝘦𝘢𝘭𝘭𝘺 𝘳𝘦𝘢𝘭𝘭𝘺 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘺𝘰𝘶.❞ ꘎♡━━━━━♡꘎ JENNETTE MARGARITA AND YOU AS STEP-MOTHER ꘎♡━━━━━♡꘎ AU !!!