Happy reading 💐
POV Abe
Kenalin nama gue Abercio Danurendra, umur gue 16 tahun. Awalnya gue sekolah di SMA mentari 01 tapi nasib apes yang gue alamin ngebikin gue terjebak disekolah asrama yang menurut gue gak ada asik-asik nya sama sekali. Hari ini gue gak ada niatan buat beranjak keluar dari kamar. Gue pandangi setiap sudut ruangan yang sekarang akan jadi tempat buat gue tidur. Fasilitas yang disediakan bagus dan lengkap. Mata gue fokus tertuju pada lemari kayu jati dengan ukiran-ukiran unik dan tak luput juga terdapat tulisan silhouette di tengah ukiran kayu itu. Maklum nih yak gue emang orangnya ada rasa-rasa penasaran walaupun gue dah tau itu pasti isinya juga perlengkapan sekolah gue, soalnya nih ya di kamar ini cuman ada tuh lemari satu-satunya. Dan kalian tau pas gue buka nih lemari isinya apa? Ya gak beda jauh sih sama yang gue pikirin, isinya cuman seragam sekolah sama barang-barang yang gue bawa dari rumah. Entah dorongan dari mana kaki gue udah nuntun gue buat ngelangkah keluar kamar padahal nih tadi rasanya kayak mager gak pengen keluar. Gue berjalan kearah balkon, entahlah gue tertarik aja sama nih balkon soalnya pemandangan nya bagus jadi ya gue ke sana mau nikmatin hamparan taman bunga tulip. Ternyata sekolah di sini gak seburuk yang gue duga, suasananya sejuk, adem enak gitu. Saat gue lagi duduk santai sambil nikmatin aroma bunga tulip, gak sengaja mata gue menangkap sosok cewek yang bisa gue tebak tingginya kisaran 149 cm, dih pendek. Rambutnya yang pendek gak panjang-panjang amat itu di ikat satu. Sepertinya dia sedang sibuk memandangi dan memegangi bunga tulip seolah tengah sedang meneliti tentang bunga di depannya. Gue iseng buat terus perhatiin setiap gerak gerik nya, gabut banget emang gue ini. Tak sengaja mata kami bertubrukan saling pandang seperkian detik setelah itu dia kembali fokus dengan bunga dan juga buku di genggaman tangannya. Lima belas menit berlalu dan gue udah ngerasa bosen terpikir di benak gue buat keluar kamar asrama, keliling.
Sepanjang lorong gue lewatin sepi karena semua murid pada sekolah, ini kalau pas malam pasti suasana jadi suram. Gedung asrama di sekolah ini luas banget.
Yang bikin gue heran dan bilang sekolah ini beda dari yang lain itu karena selain bangunannya seperti castle. Di setiap dinding-dinding asrama hanya di cat dengan dua warna yaitu putih dan hitam, bukan hanya itu gedung sekolah dan kelas-kelas pun sama dicat dengan dua warna yaitu putih dan hitam. Sekolah pada umumnya menggunakan cat dinding berwarna macam-macam seperti putih, hijau, orange, kuning dll.
Hal pertama yang ada dipikiran gue setelah keluar dari gedung asrama adalah tertuju pada taman bunga tulip. Cewek tadi masih ada gak ya? Kalau ada gue mau minta ditemenin buat keliling sekolah.
Sesampainya gue di taman bunga tulip, ternyata cewek itu masih ada di sana, dia duduk di bangku sambil membaca buku. Gue beranikan diri buat samperin dia."Hai, gue boleh duduk di sini gak" kata gue yang cuman di balas anggukan sama dia. Gue pun mendudukkan bokong gue di sebelah dia. Setelah pembicaraan pertama gue tadi, gak ada satupun dari kami yang membuka suara. Gue sibuk dengan pikiran gue dan dia sibuk dengan bukunya.
"Lo anak baru itu ya" beberapa menit kami bungkam tak bicara, akhirnya dia mulai membuka suara. Refleks gue menoleh ke arah dia dan mengangguk lalu kemudian dia kembali fokus dengan bukunya. Yaelah neng ngomong kek biar gue gak susah nyari topik, dan gak harus memperkenalkan diri terlebih dahulu, malesin banget.
"Nama gue Kirei panggil aja Rei" seolah mengerti dengan apa yang gue pikirin dia mulai memperkenalkan dirinya yang tentu aja gue bales memperkenalkan diri gue.
"Abe"
"Ayo gue temenin lo keliling, kebetulan hari ini kelas gue jamkos" tanpa basa-basi lagi dia langsung ngajak gue keliling. Dia ngajak gue keliling mulai dari kantin sekolah. Gue cukup kagum dengan kantin silhouette. Ruangannya luas dan lengkap, mulai dari mesin minuman dingin, mesin makanan ringan/snack, tempat prasmanan yang menjejerkan makanan berat, pencuci mulut, lauk pauk, buah-buahan dan masih banyak lagi. Dan yang paling menariknya adalah disini jika kalian mager buat ngantri prasmanan, kantin menyediakan sebuah tablet menu yang dimana kalian bisa memesan makanan apa saja yang kalian inginkan setelah itu pesanan kalian akan diantar oleh robot pelayan ke meja makan kalian. Hmm menarik bukan berasa kayak lagi makan di restoran bintang lima cuyy.
Sudah cukup melihat-lihat kantin, kini Rei ngajak gue ke gedung olahraga. Seperti gedung olahraga pada umumnya ya, terdapat lapangan basket, dan lapangan badminton. Setelah itu kami berlanjut ke aula tempat dimana semua murid berkumpul untuk mendengarkan pidato kepala sekolah, pementasan, dan pertemuan wali murid. Kemudian berlanjut ke perpustakaan sekolah. Perpustakaannya luas dengan rak-rak buku menjulang tinggi sampai di atap ruangan, gue gak bisa hitung berapa banyak buku di sini, yang pasti banyak banget. Rei ngajak gue ke gedung sekolah, dia menunjukkan semua ruangan mulai dari kelas 10-12, lalu ke ruang teater, ruang lukis, ruang musik, ruang osis, kantor guru, laboratorium, ruang komputer, ruang tata boga, dan ruang tata busana. Lanjut lagi? Gue pikir udah selesai ternyata masih banyak tempat yang perlu gue tau di silhouette high school, jujur gue capek.
"Rei ini keliling nya udah selesai atau belum, gue capek woi" Rei menggeleng mendengar keluhan gue, dia masih terus narik gue ngajak keliling.
"Udah ayo, bentar lagi lo bakal seneng dengan tempat yang bakal gue kasih tunjuk" katanya mencoba menghibur gue. Gue cuman bisa pasrah tangan gue di tarik sama nih anak.
Dan seperti yang di bilang Rei, dia ngebawa gue tempat yang katanya bikin gue seneng. Gue bener-bener gak nyangka sih man. GILAAA!!! Di silhouette high school ada arena balap motor dongg. Udah lo tinggal bayangin nih silhouette high school sebesar dan seluas apa. Gue girang banget."Rei nih seriusan ada arena balap motor?" Tanya gue gak percaya.
"Ya iyalah, selain itu juga ada lapangan pacuan kuda, terus kolam renang, lapangan sepakbola. Silhouette high school selain mengutamakan prestasi dalam bidang academic mereka juga memberi peluang bagi siswa-siswi yang memiliki bakat dan minat di bidang non academic, jadi jangan heran kenapa sekolah ini terkenal dengan murid yang lulus dengan segudang prestasi yang tidak mengecewakan" ungkap Rei menjelaskan. Gue cuman ngangguk aja.
Sesi keliling kali ini berakhir di tempat arena balap motor. Gue dan Rei memutuskan berpisah di gedung asrama karena Rei sedang terburu-buru lantaran jamkos nya sudah usai. Gue jalan menyusuri lorong. Asli gue capek banget pengen istirahat. Sampai di depan pintu kamar asrama, gue bergegas langsung scan card dan berlari kecil ke kamar tidur. Direbahkan nya tubuh gue ke kasur, hari ini cukup melelahkan.
"Badan gue rasanya kayak mau remuk njir" keluh gue sembari menatap ke langit-langit kamar. Kali ini gue pengen langsung tidur, tapi sebelum itu gue mau mandi. Badan gue udah gatel dan lengket banget, gak nyaman kalau tidur dengan kondisi seperti itu. Gue pun berjalan ke kamar mandi yang berada di sudut kiri kamar gue.
Setelah mandi dan berganti pakaian langsung aja gue tidur. Perlahan-lahan mata gue mulai terpejam, dan setelah itu gue sudah berpetualang ke alam mimpi, alias udah nyenyak.
TBC
Di bab ini kita di ajak keliling silhouette high school sama Abe. Gimana menurut kalian ?
Kalau boleh tau sekolah idaman kalian yang kayak gimana ?
Untuk di bab kali ini maaf ya jika cuman sedikit, otak saya sudah tidak mampu berfikir lagi guys :(
Kalian ada yang bisa nebak kira-kira Abercio tinggi badannya berapa ?Hayooo coba tebak guys, tulis di komentar yaa :)
Jangan lupa vote+komen ya
Terimakasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Silhouette (slow update)
Mystery / ThrillerAbercio seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun si biang kerok, panggil saja Abe. Dia terkenal bandel dan susah di atur, banyak guru di sekolahnya yang angkat tangan menghadapi sikap dan kelakuan Abe. Kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan masi...