Lembar 2

2 0 0
                                    

Cerita ini hanya karangan fiksi dari pemikiran penulis. maaf bila ada kesamaan kejadian, tempat, waktu dan tokoh.
___________________________________________

Daneswara membalik kertas lembar menuju Lembar kedua dari buku diary Album. Pertemuan demi pertemuan mereka selalu Daneswara tulis ke buku Diary Album nya hingga pertemuan terakhir yang menjadi lembar terakhir Diary dan Album Daneswara.

Lembar kedua. 16 Januari 19**

Kami bertemu lagi. Kali ini kita bertemu di Pasar Tradisional, dia membawa tas jerami yang berisi sayur-sayuran dan buah, aku sedang menemani Mbok (ART) ku ke pasar membeli perlengkapan masak dirumah. Aku dan dia saling bertatap mata, ia menyapaku duluan saat itu. Aku kira dia tidak akan mengenali ku tetapi ternyata ia masih mengenali ku.

"Hei Tuan Daneswara" Sapa Solana padaku.

"Halo juga Nona Solana, ternyata engkau masih mengenali ku" Aku balas sapa an dari Solana.

Solana menyapaku dengan senyum Diwajahnya, lesung pipi yang manis. Jantung ku berdebar keras saat melihat senyum manisnya. Kami akhirnya mengelilingi pasar dan menemani Solana berbelanja di pasar. Aku lupa saking asik dengan Solana, aku meninggalkan Mbok ku dibelakang. Untung Mbok menemukan Ku dan Solana sedang berjalan bersama. Mbok pamit pulang kerumah duluan karena harus memasak dirumah, dan aku meng iyakan.

"Apa tidak apa apa kalau Mbok pulang sendiri Daneswara? " Tanya Solana, ia terlihat takut meninggalkan mbok pulang sendiri

"Ada Mas Adi yang menemani Mbok pulang" Jawab ku, Mas Adi adalah supir yang selalu ada dirumah.

Kami melanjutkan jalan-jalan dipasar dan membeli makanan makanan ringan. Ternyata hari hampir siang, Solana masih harus memasak, Solana pamit untuk pulang. Aku sangat ingin bertemu Solana lagi, dan akhirnya Aku menggenggam tangan Solana untuk pertama kali dan meminta nomor Telepon Solana. Aku tau ini sedikit tidak sopan dan berkesan memaksa Solana tetapi Solana mengasih nomor telepon nya ke padaku.

Saat ku genggam, sungguh kulitnya lembut dan jari jemarinya sangatlah lentik aku ingin menggenggam nya lebih lama. Aku sangat senang bisa dapat nomor Telepon Dia.

Pertemuan ini sangat sebentar karena ia harus pulang dan memasak, tetapi setidaknya hari ini aku sudah bertemu lagi dengannya.

Lembar kedua lengkap.

Love 'Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang