-1

168 29 0
                                    

cahaya matahari memantul memasuki celah kecil dari jendela Edwin, pagi seperti biasanya Edwin bangun memasak, makan, membersihkan apartemen nya lalu pergi membuang sampah.

hari ini ia ke kampus agak siang karena sedikit perubahan jadwal.

"yaa pagi duniaa yang sangat anjay ini" ucap Ewin sedikit berteriak.

"gilak cape bet gua abis bersih bersih, tinggal buang sampahh, baiklah mari buang"

Edwin berjalan keluar kamarnya dan menuju ke luar gerbang apartemen 5 lantai itu, sesaat Edwin ingin masuk ke dalam apartemen nya kembali ia tak sengaja melihat sebuah kotak yang sangat indah namun anehnya kotak itu di tutup tidak terlalu rapat.

"kotak naon ini teh? sa bodoh ah gua bawa aja, kali isinya uang kaget 1 triliun wkwk" monolog Edwin dengan candaannya.

Edwin membawa kotak itu kedalam kamar apart nya dan berniat membuka kotak itu nanti setelah ia usai mandi, namun tak lama setelah ia meletakkan kotak itu di atas kasurnya tiba-tiba saja ia mendengar tangisan bayi.

"hah?? anak sapa nangis jing? apa jangan-jangan anak kunti? atau tuyul? jirr ngeri, gw jadi takut mandi pls lah" gumam nya ngelantur.

Edwin meng-urungkan niat untuk mandi dan memilih pergi ke kasur.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.

.
.
.
.
.
.

"lah? kok suara bayinya dari kotak ini?" Edwin heran dan mencoba membuka kotak tersebut.

"HAHH?? BAYII??" kagetnya

"anjir kok bisa ada bayi di dalam nih kotak cantik? mana lengkap sama pakaian nya lagi anak siapa ini woi? jahat bener ya ortu lu bayi" celoteh edwin sembari menggendong bayi itu.

ia peluk bayi itu dengan hati-hati dan penuh kasih sayang.

"tenang ya bayi, sekarang lu sama papa win anjay papa wkwk, anggap aja gua papa lu ya bayi" ucapnya penuh sayang.

"siapa nama lu? eh iya bego banget gua lu kan masih kecil gimana mau ngomong"

Edwin mengecek semua barang-barang yang ada di dalam kotak tersebut dan tak sengaja menemukan sebuah surat.

"wah ada surat nya nih bayi, dari ortu lu ya? bentar gua baca"

win membuka surat itu dengan hati-hati dan mulai membaca satu demi satu kata yang tertulis di surat tersebut.

[isi surat]

halo, siapapun kamu yang menjaga anak saya, saya minta tolong sama kamu jaga anak saya, saya tidak membuang anak saya hanya saja di mantion saya sedang terjadi sesuatu yang berbahaya, tenang saja nanti saya akan mengambil kembali anak saya, nama anak saya Breeva chivaaree mungkin kamu tidak asing dengan nama belakang anak saya.

saya minta tolong rawat anak saya sampai keadaan di tempat saya membaik, uangnya sudah ada di dalam kotak itu dan ada nomor saya juga jika beberapa minggu ke depan uang yang saya sediakan habis kamu bisa minta transfer saja.


BCK.

"weh sapa bck? pake segala teka teki bapak lu kah cil? eh udah tidur tah, pantes anteng" win menaruh bayi tersebut di atas kasurnya dan membereskan semua peralatan yang ada di dalam kotak tersebut.

"ANJIM? anjim beneran ada duitnye di kotak ini, gilak 100 juta? nangis banget gua"

"ini duit atau daun? buset banyak amat ini mah lebih dari cukup, bapak si bayi orang kaya ni pasti"

"btw nama belakang bayi? katanya gua pasti ga asing sama tuh nama, tapi gua gak kenal sape chivaaree chivaaree itu"

gumam win acuh, tak berniat mencari tau siapa itu tuan chivaaree.

𝔏𝔬𝔳𝔢 𝔒𝔯 𝔐𝔦𝔰𝔱𝔞𝔨𝔢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang