Bagian 3

28 6 0
                                    

"Cepet masuk." Aku terburu buru masuk ke dalam, setelah nya bang Jeno menutup pintu, tak lupa menguncinya agar aman. Aku melepas sandal ku dan sedikit membuka kemeja ku, kancing bagian atas, lalu aku merebahkan tubuh lelah ini ke atas sofa.

"Gak aneh aneh kan di sana?"

"Gak."

"Yakin?"

"Lah bener. Gak ngapa ngapain di sana, cuma minum jus doang, terus pulang." Jeno mengangguk percaya, pemuda itu lantas berjalan menuju kamarnya untuk tidur. "Abis ini matiin lampu, abang mau tidur, besok ke kampus pagi."

Aku membuka mataku, menatap langit kamar dan berucap, hingga Jeno gak jadi untuk ke kamar. "Bang?"

"Hm?"

"Kamu kenal gak sih sama tetangga kos mu yang di sebelah ini?"

"Yang mana?"

"Kamar nomor 33."
















"Jangan macem macem sama dia, Jisung."














"Aku gak ngapa ngapain bang. Cuma aneh aja, dia kok pendiem banget ya? Mana tatapannya kosong banget lagi, kan jadi ngeri." Aku dan bang Jeno saling bertatapan.

"Dia juga aneh, keluar tengah malem. Di tanyain nama nya siapa malah diem doang. Sombong banget bang."

"Kenapa sih kamu gak bisa diem aja? Pake nanya nanya segala."

Aku nyengir. "Kepo hehehe." Bang Jeno geleng geleng kepala. "Dia emang aneh, makanya Abang juga gak terlalu dekat sama dia. Lagipula Abang di sini cuma kuliah, setelah kuliah Abang pulang."

"Ah di rumah gak asik bang. Tuh papa selingkuh mulu." Ceplos ku. "Makanya itu bang, aku di sini aja lah. Gak apa apa nemenin Abang selama kuliah, sampe lulus kalo perlu."

"Gak bisa. Kamu juga harus kuliah."

"Ah, nanti aja itu. Aku masih mau kayak gini bang."














"Oh btw, nama tetangga Abang itu.... Na Jaemin ya?"














"Gak tau, gak pernah nanya."

"Kamu tau darimana?"

Aku mengedikkan bahu ku. "Gak tau, sekilas aja sih denger denger namanya, ada yang nyebut pas di depan tadi." Jeno mengangguk anggukkan kepalanya mengerti.

"Kamu cuci kaki, cuci muka, tangan juga. Terus tidur."

"Iya, bang."







***

To be continued

Room No.33 | Park jisung (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang