Part 2

30 1 0
                                    

"Hufhh ~",sesekali ku menghela nafas,menghirup udara malam yg begitu sunyi,tapi menyenangkan bagiku karena aku tak suka dengan keramaian.Terlihat pemandangan komplek perumahan dari sini di remang-remang malam dan jalanan yg hanya disinari lampu jalan yg sepi.Terlihat sebuah taman disebelah sana,sepertinya menarik.

"Haii...!",tiba-tiba terlihat seorang cowo dari rumah seberang jalan melambaikan tangan ntah untuk siapa.Akupun melihat kanan dan kiri,tak ada siapapun."Hei..lo cewe berambut coklat...lo anak baru ya..!,bole kita bmkenalan.Ya walau ga sopan kaya ini,se enggaknya gw tau nama lo..!,Jadi..",kata cowo itu,segera aku masuk kembali kedalam kamar,sebelum dia berbicara banyak.Aku belum siap berkenalan dengan siapapun.

"Woyyy...!!,cewe rambut cokelat..! Woyy..!",terdengar suara samar-samar cowo itu,aku mengintip dari balik jendela,terlihat ia tengah melihat-lihat kamarku dari rumah sebrang sana.
"Ya udah deh,kalo lo ga mau kenalan sekarang.Oh iya,nama gw Kenan..!",lanjutnya lagi dan setelah itu tak ada suara yg terdengar lagi,terlihat cowo itu sudah hilang dari balkon.

"Kenan?"
Nama yg hampir mirip dengan namaku.Dia juga terlihat seperti orang yg baik.Tapi,bagaimana pun aku tak mau berkenalan dengan siapapun khususnya laki-laki.
Ya sejak kejadian itu,laki-laki biadab itu.Membuatku antisosial apalagi dengan lawan jenisku.Kejadian yg mengerikan 6 tahun yg lalu.
"Arrgghh......!",tiba-tiba kepala ku jadi teramat sakit,ntah kenapa setiap teringat kejadian itu kepala terasa sangat pusing dan sakit,mungkin karena trauma.
"Kamu kenapa kinan?",tanya kak Jasmine yg ternyata sudah di kamarku.
Aku hanya menggelengkan kepala karena tak mampu berkata-kata.
"Kamu istirahat aja yaa..",kemudian ia memapahku menuju tempat tidur.

"Kamu kenapa?,sakit?",tanya Kak jasmine lagi dengan nada khawatir.

"Kinan baik-baik aja kok kak,ngga papa..",kataku tersenyum simpul untuk meyakinkannya.

"Ya sudah,ini kakak buatin susu buat kamu,semoga ini akan membuatmu lebih baik..",katanya sambil menyodorkan segelas susu putih.

"Terimakasih kak",jawabku menerima minuman itu dengan senang hati.

"Iya,sama-sama.Kalau kamu butuh apa-apa,ngomong aja sama kakak ya.Karena ini rumah kakak mu jadi anggaplah juga ini rumah mu sendiri",kata Kak Jasmine tersenyum simpul menyakinkan ku bahwa ada tempat yg aman untuk ku di dunia ini.
Aku hanya mengangguk tersenyum bahagia memiliki kakak ipar yg begitu baik.Sungguh kak Alvin tak salah memilih istri seperti mama.

"Ya sudah begitu,kakak mau ke kamarnya Defan dulu ya"

"Iya kak.."

Kak Jasmine pun berlalu dari hadapanku.

Segera ku minum segelas susu cokelat yg sudah ada di tanganku.
Kak Jasmine benar-benar mirip mama,beliau selalu membuatkan ku susu cokelat sebelum tidur.

Love n' SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang