────────✾───────ㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤㅤ ㅤ
Derap langkah kaki tak beraturan terdengar semakin dekat di telinga Jeno. Langkah tersebut terkesan double, yang menandakan bahwa Ibunya tidak datang seorang sendiri. Meskipun begitu pemuda tersebut tak ingin menoleh ke belakang lebih dulu.
Di sisi lain Irene berjalan memasuki ruang tengah diikuti oleh seseorang di belakangnya. Hingga langkah kaki mereka pun terhenti. Irene berdiri di belakang ketiga anaknya yang duduk membelakanginya.
Terlihat sepintas mereka berdua saling bertatap untuk mengambil momen yang pas sebelum akhirnya mereka, "Surpriseeee!!"
Jeno, Wonyoung, dan juga Winter sontak membalikkan badan. Nampak Ibunya sedang berdiri membawa kado dan. . .
Siapa orang asing disebelah Ibunya?
Mereka bertiga mencoba mengingat kembali apakah seorang di hadapannya ini adalah salah satu keluarga jauh mereka. Tapi sepertinya tidak. Ayah dan Ibunya hanya memiliki saudara perempuan, bukan laki-laki.
Pria berpostur tinggi semampai nan gagah itu kini menjadi pusat perhatian Jeno beserta adik-adiknya. Lengkap dengan kemeja berwarna hitam yang dibalut jas warna merah maroon, serta rambut klimis yang dimodel belah samping, membuat pria tersebut senada dengan . . .
Jeno.
Sungguh kebetulan yang tak terduga.
Jeno mengecek pakaian sedang ia kenakan, lalu melihat pakaian pria di hadapannya, terus berulang seperti itu tiga kali, dan benar. Pakaian mereka berdua benar-benar identik. Hanya ukuran saja yang membedakan. Padahal sang Ibunya lah yang membelikan pakaian ini untuk dirinya.
Pria ber jas merah berjalan mendekati ketiga bersaudara itu. Sebuah kotak kado tergenggam di tangan kanannya. Atensi nya mengarah pada gadis bergaun pink yang juga sedang menatap balik dirinya. Menjadikan mereka saling pandang satu sama lain.
Lekukan kecil di pipi pria itu terbentuk kala ia menyunggingkan senyum manisnya, iris hitam pekatnya menatap lekat gadis itu. "Kamu Wonyoung, ya? Selamat ulang tahun."
Pria tersebut menyodorkan kado yang ia bawa. Terbungkus rapi oleh kertas berwarna pink pula. Senyuman terulas dari bibir Wonyoung seraya menerima kado tersebut dengan senang hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Family
FanficThere's something wrong in this family ft. Jeno, Winter, Wonyoung Genre : Mystery / Thriller / Horror ©zashar_ea