Enjoy 😊
=====
"Nan!" Panggil Zee sang adik, sekaligus sengaja ngagetin Jinan, gada akhlak adek satu ini "tadi kak Cindy nelpon Lo" lanjutnya.
Jinan kaget dan membuat smartphonenya itu mendarat di lantai, dia sedang duduk diruang tamu. Minggu pagi yang tidak terlalu cerah ini bagus untuk Me Time pikirnya.
"Nan, nan, nan!!" Ucap Jinan memukul kepala Zee tak terima si bontot tak menyertakan 'kak' saat memanggil.
"Aduh,sakit Jinan"
"Lagi, bilang lagi" kata Jinan, tangannya mengambil ancang-ancang memukul Zee.
"Iyaa, maap"
"Tadi pacar Lo, telpon gue, nyariin Lo" lanjut Zee.
"Bilang aja lah gue lagi keluar, ga dirumah" jawab jinan sembari mengambil smartphonenya yang jatuh tadi.
"Oke, oke" ucap Zee mengiyakan sang kakak "eh, tapi kalo dia minta video call gimana?" Lanjutnya, memasang wajah bertanya tanya. "Gue gamau a nyari alesan lagi, gue udah banyak bohong Ama kak Cindy, gara gara Lo" ucap Zee.
"Yaelah" Jinan mengeluh.
"Gue mau Me Time" lanjutnya, kepalanya dia taruh mendarat didinding sofa, merengek seakan akan dunia berbuat kejam Padanya, "emang dia ngomong apaan?" Lanjut Jinan.
"Katanya, Lo kemana aja, ditelepon ga diangkat. Mau ketemu juga"
"Idih si najis, orang semalam aja baru teleponan" ucap Jinan.
Keduanya kini fokus memainkan smartphone masing masing, ayah dan ibu mereka sedang berpergian ke luar kota, menghadiri undangan temannya yang anaknya akan menikah.
Jinan menghubungi Cindy via chat, dia bertukar pesan dengan pacarnya yang tak bisa ditinggal itu. Jinan sendiri heran, kenapa Cindy tak menginginkan Me Time di hidupnya. Bikin repot orang aja pikirnya.
====
Satu jam telah berlalu, sedari tadi Jinan berdebat dengan Cindy lewat chat, mengatakan bahwa dirinya sibuk, mungkin dengan tugas tugas kulih katanya, yang sebenarnya sama sekali adalah bohong.
"Huh" Jinan menghembuskan satu nafas dengan kencang, lega perdebatan dimenangkan olehnya.
"Ngapa Lo?" Tanya Zee, sedari tadi bocah itu masih disamping Jinan sambil main game.
"Gue mampu ngasih alasan ke Cindy" ucap Jinan.
"Ngindarin pacar, kayak lagi ngindarin dep kolektor aja Lo" ucap Zee, satu tawanya lolos.
Jinan melirik tajam kearah Zee, adiknya yang satu ini makin hari makin gak membantu.
"Yok, ikut gue" ucap Jinan mulai berdiri dan menarik tangan Zee.
"Kemana?" Ucap Zee, tanganya menepis tangan Jinan yang menariknya itu.
"Ketemu Anin"
"Ih, mau selingkuh Lo ya?" Ucap Zee spontan.
"Mulutnya"Jinan menoyor wajah sang adik.
"Tadi gamau ketemu kak Cindy, sekarang malah mau ke ka Anin" ucap Zee.
"Si anin kerja, gue mau ngunjungin dia" jawab Jinan.
"Oh ya?
"Iya, dia chat gue semalem"
"Kerja apaan?" Tanya Zee, melirik sekilas sang kakak "dia kan orang kaya" lanjutnya.
"Ya mangkanya itu, gue mau ketemu dia, biar ntar dijelasin pas ketemu" jawab Jinan.