8. Healing semester

350 54 8
                                    

Enjoy 😊
.
.
.
.

Telah berjalan Setahun setengah kuliahnya, sungguh tak terasa saja waktu ini. Mahasiswa angkatan baru telah menghampiri akhir tahun, yang berarti liburan telah tiba.

"Yaudah, gitu aja sih yang mau gue sampein" ucap Aran. Dia menelpon Jinan.

"Gue ajak cindy ya?"

"Itu mah terserah Lo"

"Siapa aja sih?" Tanya Jinan, dirinya penasaran dengan list yang diundang.

"Banyak kok, temen temen kita ikut juga! Gre Ama Shani juga gue ajak" kata Aran.

"Haa? Serius? Itu mereka doang kan yang bukan dari alumni SMA kita?

"Iya sih, tapi mereka mau mau aja" kata Aran.

Aran berencana akan mengajak teman temannya + gracio Shani ke sebuah villa, ia sewa villa itu dengan uangnya sendiri (horang kaya💥). Bahkan sebulan sebelum ia memberi tahu ke teman temannya, villa itu sudah di pesan untuk seminggu menginap.

.
.
.

"Gila, bagus banget ini" ungkap Mirza, teman Genk SMA.

"Sultan kita emang jagonya sih soal gini ginian, dari dulu emang" sahut meme.

"Yaudah masuk kuy" Aran mengajak.

Semuanya memasuki villa, lima kamar telah dipesan. Masing masing telah memutuskan siapa yang akan sekamar dengan siapa.
Kamar 1 Anin dan meme.
Kamar 2 Dheo dan Mirza.
Kamar 3 Shani.
Kamar 4 Gracio Aran.
Kamar 5 Jinan Cindy.

Shani dengan keyakinannya ingin tetap sendirian, tak nyaman sekaligus tak pantas jika sekamar dengan cowo yang belum jadi suaminya. Termasuk pacarnya, ia tak mau dulu macam macam.
.
.

"Shan!" Panggil Anin, sontak membuat yang dipanggil menoleh. "Nggak ngantuk?" Tanyanya, setelah ia lihat Shani dilantai dua meminum secangkir kopi.

"Gara gara ini nih, jadi ga bisa merem" canda Shani menyalahkan si kopi. Anin hanya tertawa kecil. Lalu Anin dudukan tubuhnya disamping Shani.

"Lo kenapa gak sama gracio aja? Kamarnya?" Shani loloskan satu tawanya mendengar pertanyaan itu.

"Emang kalo udah pacaran, harus ya?" Shani Tanya balik. "Enggak kan?" Lanjutnya.

"Iya sih" Anin pun setuju dengan pendapat Shani. "Tapi Jinan Ama Cindy kok sekamar ya?" Tanyanya tanpa sadar keluar dari mulut.

"Kebiasaan kali"

Anin tenggelam dalam pikirannya sendiri.

"Kenapa?" Tanya shani, ia lihat Anin fokus pada vas bunga didepan, pandangannya kosong "Lo suka sama Jinan?" Lanjutnya, mengejutkan Anin.

Anin keluarkan satu tawanya, hambar. "Keliatan banget ya?" Balasnya.

"Oowww jadi Lo suka sama Jinan" Shani perjelas.

"Jangan keras keras Napa Shan!!" shani terlalu bersemangat.

"Gue sering banget jalan Ama dia, pas SMA" Anin bercerita. "Wajar gak sih? Kalo gue nyaman? Kan?!" Tanyanya.

"Ya terus rencana Lo apa?"

"Gue sih ga ngerencanain apa apa... Cuma dalam hati gue, gue berharap suatu saat nanti, mereka putus" ungkap Anin, ia curahkan isi hatinya.

"Gapapa, yang penting jangan punya rencana jahat aja sih" tutur Shani. Diangguki lawan bicaranya.

Mereka berbicara banyak satu sama lain, dalam hati Anin ia senang karna mendapat teman curhat, selain meme. Yang sekarang sibuk dan susah diajak ketemu.

YOU AND HIM [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang